#12

62 5 3
                                    

"Takdir,
Membuatku harus merelakanmu demi dia yang juga aku sayangi.
Aku sadar, aku cukup tau diri"

“Maaf anak anda Mengalami kecelakaan yang cukup fatal,  kondisi kakinya cukup parah. Jika selama 2 jam anak anda belum sadar, diperkirakan Ia akan Mengalami koma selama 2 Hari atau lebih. ”

Keluarga dan teman teman Vano yang mendengarnya terkejut.Via juga sama terkejutnya.Matanya mulai berkaca kaca.Ia menutup mulutnya berusaha menahan tangis.

“Ini semua Udah Ada yang rencanain, gue yakin Ada seseorang dibalik ini semua. ”Kata Brata sambil menahan emosi.

“Tenang dulu Brat. Kita bakal cari sama sama.Gue juga berpikir kek lo Kok”sahut Noel menepuk pundak Brata. Semua mengangguk mengiyakan.

Gue bakal cari Van, lo harus cepet sadar_batin Noel.









Sementara itu,




“Lo yakin ini bakal berhasil? ”Tanya seorang wanita.

“Iya lo santai aja”jawab seseorang berjaket hitam.

“Tapi Dia gak bakal Kenapa Kenapa kan? ”Tanya sang wanita.

“Nggak, calon pacar lo itu Gak bakal Kenapa Kenapa.Lo Tenang aja, ”Jawabnya.

Wanita itu hanya mengangguk dengan senyum Miring diwajahnya.

***********

Via masuk ke Kamar rawat Vano. Ia mendekat Kemudian menggenggam tangan Vano. Ah iya mulai sadar akan perasaannya.

Ia menyukai Vano.

Ia duduk disamping Tempat tidur Vano. Ia menatap lekat wajah Vano.Semua temannya telah pulang ke rumah masing masing untuk mengganti pakaian. Keluarga Vano mengambil pakaian mereka Dan Vano  untuk berganti di rumah sakit. Ia menemani Vano sendiri.

Via menangis sambil menggenggam tangan Vano hingga tak sadar seseorang Berdiri dibelakang pintu merasakan dada nya yang mulai sesak. Ia tak kuat melihat orang yang disukainya lebih menyukai Kakak tirinya. Ia menahan Rasa sakit itu Kemudian menutup pintu perlahan.Ia sadar Dan berusaha menghilangkan perasaannya. Ya tekad nya telah bulat.

Aku akan merelakanmu_batin Brata

Ya,Dia Brata.Sambil tersenyum miris melangkah meninggalkan ruangan. Takdir membuatnya merelakan orang yang disayanginya.Kehilangan seseorang yang Ia sayangi tidak masalah demi Saudaranya yang lebih Berarti.Ia yakin Ini adalah cara terbaik.

********

“Gimana nak?Vano Udah sadar? Udah 2 jam lebih ini”Tanya papa Vano sambil melirik  jam tangannya. Mereka Baru saja sampai di rumah sakit.

Via menggeleng. Keluarga Dan sahabat Vano semakin sedih.

“Kita harus sabar, tunggu sampai dia sadar”Tukas Papa Vano.Semua hanya dapat mengangguk. Mereka semua duduk menatap Vano yang masih belum sadarkan diri.

Tok tok tok

Pintu ruang VIP itu diketuk dari luar. Kemudian dokter pun masuk. Ia datang untuk mengecek keadaan Vano.

“Vano masih belum sadar pak?”Tanya sang dokter.

“Iya dok, apa kemungkinan nya masih lama dok? ”tanya papa Vano.

“Kemungkinan Vano sadar 2 atau 3 hari lagi pak. Kita harus bersabar”jawab Dr. Gio, sang dokter.

Semua diam, namun mengerti maksud sang dokter. Dr. Gio memberi Saran dan berbicara dengan papa Vano,namun Tak lama ia keluar.

***

2 Hari telah berlalu,

Vano belum juga sadar. Selama itu Via selalu menjaga Vano dan menjenguk nya.Ketika pulang sekolah,Via segera menjenguk Vano, atau ia akan bergantian dengan orang tua Vano.

Sekarang ia disini, disamping Vano. Ia menunggu Vano sadar. Sambil memandang wajah Vano yang pucat. Tiba tiba teman teman Vano masuk ke ruangan rawat Vano.

“Hai Vi,lo udah makan? ”tanya Lia sambil menyodorkan plastik putih berisi makanan.Via menggeleng.

“Ntar aja deh. ”Jawab Via.

“Jangan gitu lah,ntar kalo si Vano bangun,kita lagi yang disalahin karena lo nya gak mau makan”Kata Samudera.Via tersenyum. Namun matanya melihat ke jari Vano yang mulai bergerak.

“Vano? ”Tanya Via sambil memandang Vano. Vano membuka matanya perlahan.
Ia memandang teman temannya. Tak pikir lama Via langsung memeluk Vano. Vani tersentak kaget, kemudian membalas pelukan itu.

“Baru juga Vano nya sadar udah dipeluk gitu. Sabar kali mbak,Masih lemah itu”Kata Brata membuat mereka terkekeh. Via yang mulai sadar lalu melepas pelukannya.

“Gue nelpon orang tua Vano dulu deh.”Kata Noel kemudian pamit keluar ruangan. Tak lama orang tua Vano datang dan memeluk Vano.

*******

Vano dan teman teman nya sedang mengobrol.Mereka saling bercerita tentang sekolah selama tak ada Vano. Vano hanya mendengarnya sambil tersenyum.

“Eh Van, selama lo sakit Via tuh selalu ngejaga lo tau nggak.Sampe malam kagak mau tidur lagi”kata samudera ke Vano.Vano yang mendengar itu menatap Via dengan tatapan "Benarkah? " tapi Via hanya memalingkan wajahnya.

“Mending lo makan dulu deh”Kata Via sambil memberi Bubur kepada Vano.

“Kan lagi sakit, suapin dong”Rengek Vano. Via hanya memutar bola matanya kemudian menyuapi Vano.

“hiyaa sweet banget sih”Kata Rere.

“Gue juga sweet kali re. ”kata samudera mendekati Rere.

“Halah jauh jauh lu, kagak usah dekat dekat gue ya”Kata Rere. Mereka terkekeh melihat Rere dan samudera.

“Lagi? ”Tanya Via sambil menyuapi Vano. Vano menggeleng.

“Udahan deh”Kata Vano. Via hanya mengangguk kemudian mengambil obat Vano.

“Sumpah lo kayak istri lagi ngurus suami lagi sakit”Kata Aya.

“Njer”

“Udah udah tadi gue ama Noel udah beli makanan. Lo semua pada belum makan kan. Udah nih makan dulu”Kata Lia.

“Iya tuh pacar Gue udh beliin masa kagak dimakan. ”Balas Noel.

“Tau deh yang baru jadian lah ya. ”Kata Aya.

“Apaan dah,tuh dimakan dulu”kata Lia kemudian membagi makanan yang ia bawa.

“Baik banget deh Lia, jadi tambah sayang sama Rere”Kata samudera sambil mengambil makanannya.

“Apa hubungannya samuderaaaaa”teriak Rere yang lumayan nyaring.

“Oh kamu mau hubungan yang gimana?yang dekat, yang jauh, apa yang itu itu? jangan cepat cepat dong aku kan belum siap jadi papa. ”Kata samudera.

“Goblok”umpat Rere sambil memukul lengan samudera. Mereka tertawa melihatnya.

“Kasar banget sih bun, ayah kan jadi sakit”Kata samudera sambil tertawa.

“Anjing lu samuderaaa”Teriak Rere. Samudera terkekeh kemudian berlari ke noel.

“aduh bunda ngamuk, kaburrrrr! "teriak samudera.

“Udah udah cepet makannya!”teriak Noel. Mereka tertawa bersama.


.
.
.
.
.
.
.
Halooo sorry lama gk up.
Sibuk bgt ak:)
Hehe...

Dear VanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang