Pulang Sekolah
Joy, Jennie, Yerin, Sejeong sesuai surat tadi. Mereka pergi ke belakang sekolah. Di sana gak ada siapa-siapa. Kosong melompong. Cuma ada kursi panjang doang.
"Mana sih yg ngirim surat?! Katanya di suruh kesini. Sekarang malah gak ada!" kesal Joy.
"Gak ada orang. Mending cabut yuk" baru berjalan beberapa langkah. Mereka sudah di hadang oleh orang yang banyak nya sekitar 10 orang.
Salah satu dari 10 itu maju dan berdiri di hadapan Jennie.
"Hai sahabat ku" Jennie memutar bola matanya malas."Cih gue gak sudi punya sahabat kayak lo" kata Jennie datar.
"Hahahaha Jennie jennie.... Lo masih gak berubah ya ternyata"
"Mau lo apa?" tanya jennie to the point.
"Gue mau lo pergi dari kehidupan gue untuk selamanya" Joy, Yerin, Sejeong dari tadi diam melihat perdebatan kecil dari dua orang di depannya. Dan jangan lupakan raut wajah mereka yang datar seperti Jennie.
"Jinny lo gak bakal bisa nyingkirin gue" sorot mata Jennie itu tajam banget.
"Sekarang lo bisa bilang gitu Jennie. Senang-senang lah dulu. Gue bakal membuat hidup lo sengsara. Camkan itu" Jinny pergi meninggalkan Jennie, Sejeong, Yerin, Joy di sana.
"Jen lo gak pa pa?" tanya Yerin khawatir.
"Gue gak pa pa kok. Yuk pulang" Jennie berusaha menampilkan senyumnya.
"Jennie pulang" Chaerin melihat anak nya yang pulang gak bersemangat.
"Jennie kenapa kok gak bersemangat?"
"Gak pa pa mi"
Di Kamar hp Jennie berbunyi.
"Napa nih anak telpon gue?" gumam Jennie."WOII JEN LO DIMANA? KUMPUL YUK DI RUMAHNYA YERIN. KATANYA ADA TETANGGA BARU YG PINDAH KE SANA" Jennie reflek menjauhkan hp nya. Dia gak mau telinganya rusak.
"Terus apa urusannya nyet?" terdengar helaan dari seberang telpon.
"Nyokap Yerin masak banyak hehehehe" pantes di suruh ke sana ternyata nyokap yerin masak banyak toh.
"Otw"
Rumah Yerin
Mereka berempat sedang berada di kamar bernuansa kuning tepatnya kamar Yerin.
"Bener yer ada tetangga baru di samping rumah lo?" tanya Jennie kepo."Yeee si anjir malah gak percaya" sungut Joy.
"Bukan nya Jennie gak percaya, tapi tampang lo gak patut untuk dapat di percaya" kata Sejeong santai.
"Fak" Sejeong kena lemparan bantal dari Joy.
"Apa an sih lo joy" kesal Sejeong. Joy memilih gak mempedulikan ucapan sahabatnya itu.
"Kalian ke sini cuma pengen tau tetangga baru gue?" sarkas Yerin.
"Iya lah" balas mereka bertiga kompak.
"Nyokap lo juga masak banyak kan?" Yerin mengangguk.
"Gue mau makan hehehehe" Jawaban joy sukses mendapat geadlare dari ketiga sahabatnya.
"Tadi sebelum kesini. Gue liat ada motor di halaman rumah tetangga baru lo yer" kata Jennie.
"Mungkin temannya datang untuk nolongin kali" jawab Yerin cuek.
"Eh kita ke taman depan komplek yok" ajak Sejeong.
"Idih ngapain? Ogah ah" sahut Joy.
"Gue bosen kalo di rumah-rumah mulu"
"Tau nih. Emang nya lo gak mau liat cowok ganteng Joy?" tanya Jennie.
Joy berdiri dari duduknya lengkap dengan senyum manisnya, "Ayuk"
"Giliran cowok ganteng aja lo gercep nyet" sinis Sejeong.
"Hehehehe"
Yerin berjalan ke arah pintu. Ia membuka
pintu kamarnya itu. Mereka pergi ke taman depan komplek berjalan kaki. Joy awalnya gak mau, tapi Jennie membujuk Joy dengan melihat cowok ganteng. Akhirnya joy pun mau."Yer lo gak ada niatan gitu kepoin tetangga baru lo?" tanya Joy.
Joy mengusap-usap kepalanya yang di jitak Yerin, "Lo pikir gue elo" sinis Yerin.
"Lama ih lo berdua" Hampir aja Jennie di tabrak tapi untung gak jadi.
"Hati-hati dong bawa motornya. Hampir terserempet nih gue!" omel Jennie.
"JENNIE LO BAIK-BAIK AJA? GK LECET KAN?" You know lah siapa yg teriak, sudah pasti Joy.
"Hehehe sori gue gak sengaja" Cowok yang bawa motor itu membuka helm nya. Jennie terkejut terus memasang wajah sangarnya.
"Anjir ya lo hampir nabrak gue yeol" Jennie terus-terus an memukul Chanyeol tanpa ampun.
Yerin, Joy, Sejeong cuma diam melongo melihat Jennie memukul Chanyeol tanpa ampun. Mereka gak tau siapa Chanyeol karena mereka baru melihatnya hari ini.
Setelah merasa puas jennie pun berhenti memukul Chanyeol.
"Hellooww gak usah melongo gitu kali"
"Lo gak ada niatan kenalin kita?" emang ya apa yang ada di pikiran langsung di keluarkan oleh Joy.
"Iya iya. Kenalin ini Chanyeol sepupu terlaknat gue setelah bang Mino" kata Jennie.
"Anjer gue gak di kasih tau ternyata lo punya sepupu ganteng" heboh Sejeong.
"Plang ini sahabat gue Sejeong, Yerin, Joy" mereka salam-salam an kayak orang lebaran :v
Selesai acara kenal-kenal an singkat itu mereka lebih memilih pergi ke tempat tujuan awal yaitu taman depan komplek.
"Eh gue mau pergi sama Sejeong dulu ya. Mau selca" ucap Yerin.
"Gue kan juga mau ikut" timpal Joy.
"Lo temenin gue aja di sini joy" kata Jennie manja.
Setelah YeJeong (Yerin-Sejeong) pergi Jonnie (Joy-Jennie) berdiam di kursi yg di sediakan di depan komplek.
"Jen"
"Joy" panggil mereka bersamaan.
"Hanya Yerin sama Sejeong yang lupa tentang mereka" Joy mengangguk lesu.
"Gue inget tentang mereka pada saat gue gak sengaja ngeliat foto kita semua. Awalnya gue ngerasa kesakitan tapi makin lama gue makin inget kita kecil dulu. Gue pengen cari mereka lagi Joy" Jennie terisak di pelukan Joy. Itu lah Jennie walaupun di luar dia terlihat bahagia. Tapi nyatanya dia lah yang paling terpuruk.
"Jen gue janji bakal selalu ada di sisi lo karena kita emang sahabat yang paling sering bersama. Ya walau kita sering bertengkar" kata Joy meyakinkan Jennie.
"Iya Joy"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (96 Line)
FanfictionPerjodohan yang sama sekali tidak mereka tahu. Tidak mungkin mereka harus mengacaukan hari yang begitu spesial dengan menolak mentah-mentah perjodohan itu. Bagaimana dengan FOGRE yg harus di jodohkan dengan kakel famous mereka? Warning❕ - Non Baku ...