Happy reading^^
"Jen fotoin gue dong," ucap Joy.
Sekarang mereka sedang berada di taman dekat mall. Yerin dan Sejeong sedang sibuk berdua. Joy dan Jennie pun juga begitu.
Joy menarik Jennie ke jembatan di sana. Dia meminta Jennie untuk fotoin dia. Jennie sih iya-iya in aja. Toh dia juga suka ngambil foto.
Jennie menyimpan ponsel di dalam tas nya. Dia melihat Joy yang masih asik berselfie. Perlahan dia berjalan mendekat ke Joy.
"Joy... Pergi yuk. Gue udah laper nih" kata Jennie.
"Ayok" sahut Joy semangat.
Yerin dan Sejeong sudah bergabung dengan mereka berdua sejak beberapa saat lalu.
Mereka makan dengan tenang. Tidak ada yang membuka pembicaraan, karena fokus makan.
Yerin yang makan banyak pun bersendawa. Jennie, Joy, Sejeong melemparkan tatapan Horor untuknya.
"JOROK LO ANYING!!" Jennie melempar makanan kering yang ada di dekatnya, Sejeong mau memukul Yerin dengan sendok. Joy sudah bersiap memukul Yerin dengan sepatunya yang mengudara.
"Hehehe" Dia nyengir sambil menunjukkan tanda peace.
"Habis ini mau kemana?" tanya Sejeong.
"Gue mau ke apartemen, udah lama gak ke sana," seru Jennie yang masih kekenyangan.
"Gue ngikut Jennie!" tambah Joy.
"Pens ngikut-ngikut!" cibir Jennie.
"Idih gue bukan pens lo ya. Tapi haters!" bantah Joy penuh penekanan.
"Mana ada haters ngaku!" sahut Jennie.
Pusing menghadapi 2J yang hobi bertengkar kalo gak akur ini. Sejeong memijit keningnya.
"WOII INI KAPAN MAU PERGINYA?!" Sejeong beratambah malu, ingin pergi dia rasanya meninggalkan teman-temannya itu.
"Hai Jeong, lo disini juga?" tanya seseorang lalu duduk di samping Sejeong.
"Hai juga kak. Iya nih kita cuma mau makan aja sih," Sejeong tersenyum fake soalnya cewek-cewek mata jelalatan ngeliatin Daniel mulu dari tadi.
"Oh ya, lo kesini sama siapa kak?" tanyanya.
Daniel menunjuk salah satu meja, Sejeong melihat ke arah yang di tunjuk Daniel lalu terdiam. Entah kenapa dia merasa panas di sekitarnya.
"Kita pergi dulu kak" Sejeong menarik tangan Yerin dengan kuat membuat sahabatnya itu kesakitan. Joy pun sudah pergi menyusul 2 orang yang jalannya sangat cepat itu. Dan tinggal lah Jennie bersama dengan Daniel.
Jennie menepuk pundak Daniel. "Kenapa Jen?" terlihat dahinya berkerut pertanda bingung.
"Sejeong salah paham sama lo kak"
"Salah paham?" jennie mengangguk membenarkan.
"Gue tau lo tadi menunjuk meja kak Hanbin, tapi Sejeong malah ngeliat meja mbak-mbak di sana," pantes aja Daniel ngerasa Sejeong jadi diam setelah dia menunjuk meja teman-temannya.
"Tolong bilangin sama kak Hanbin kak, jadi orang jangan judes. Gue ogah lama-lama deket dia. Gue pergi," Daniel bergidik ngeri Jennie itu emang orangnya kek gitu apa gimana. Dia sendiri aja judes, malah bilangin Hanbin lagi.
Setelah itu Jennie pergi menyusul sahabat-sahabatnya. Yerin, Sejeong, dan Joy sudah menunggu Jennie sejak tadi di parkiran.
"Lo ngapain di dalem jen? Lama amat," tanya Joy.
"Enggak," balas Jennie sambil membuka pintu mobilnya. Tiga sahabatnya pun juga memasuki mobil masing-masing. Tak lama kemudian keempat mobil itu pergi dari mall.
Daniel kembali ke tempat duduk sahabatnya. Makanan yang mereka pesan sudah sampai. Mereka pun menyantapnya dalam diam. Karena sibuk sama ponsel masing-masing.
"Besok ada latihan basket. Lo pergi ngak bin?" tanya Wonwoo.
Hanbin terlihat berpikir sebentar, "Iya. Lagian gue ngak pergi kemana-mana,"
Selesai makan FOCHM keluar dari mall. Mereka berencana untuk pulang kerumah masing-masing. Padahal biasanya main dulu.
Changkyun membuka pintu rumahnya, sepi. Orang tuanya masih belum pulang, dia pun tidak memiliki adik. Kakaknya sekarang ada di kampus, juga belum pulang.
Dia memasuki kamarnya untuk mandi. Selesai mandi, dia berjalan kedapur untuk minum dan mengambil cemilan. Lalu membawa cemilan ke ruang tamu. Dia menghidupkan televisi. Dan memutar siaran yang disukainya.
"Goblok anjer"
"Dih si sandy ngapain lagi tuh?"
"Patrick si merah muda"
Gaje memang Changkyun, tapi dia sangat menyukai kartun itu. Tak lama, bel rumahnya berbunyi. Karena tidak ada orang, mau tak mau dia yang membuka pintu.
"Ya, cari siapa?" tanyanya menghadap ke bawah. Dia melihat yang dipakai orang di depannya sepatu skets berwarna coklat.
Terdengar orang di depannya mendengus, "Kalo bicara sama orang, orang nya di liat. Bukan sepatunya yang diliat!"
"Eh lo. Ngapain kesini?" Joy memutar bola matanya malas. Lalu menyodorkan kresek entah apa isinya.
"Nih dari nyokap"
"Ngomong yang baik dong,"
"Lah kan gue udah ngomong baik-baik" sungut Joy tidak terima.
"Yang lembut lah,"
"Lembut ndasmu. Bodo amat gue mau pulang!" Changkyun menahan tawanya saat melihat wajah joy yang keliatan kesal.
"Ya udah sana. Katanya mau pulang,"
"Bukannya di suruh masuk, ini malah ngusir!" kesal Joy.
"Lo bilang kan mau pulang Joy cantik"
"Serah. Bye!" Joy berbalik badan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Terlalu kesal dia sama yang namanya Changkyun.
"Hati-hati bawa mobilnya Joy!" teriak Changkyun saat mobil Joy sudah keluar dari perkarangan rumahnya.
*
*
*
FOCHM sudah siap dengan baju basket mereka. Hari ini tim basket akan latihan, karena beberapa hari lagi pertandingan basket akan diadakan.
Sana cs sudah duduk manis di pinggir lapangan. Dengan teriakannya yang super cempreng itu membuat anak-anak lain keganggu. Tapi mereka ngak negur Sana Cs, bisa berabe urusannya kalo mereka cari masalah dengan Sana Cs.
"Kak Hanbin semangat kak!!"
"FOCHM semangat!!"
"Tatapan kak Wonwoo, beuh"
"Aaa ganteng banget!"
Tau lah ya siapa yang teriak-teriak kayak gitu. Selesai latihan Sana Cs langsung menghampiri FOCHM. Seunghee ngasih botol minum ke Wonwoo. Baru saja ingin mengambil, botol itu sudah jatuh duluan karena Yerin menyenggol bahu Seunghee.
"Ups, sorry. Ngak sengaja" dengan santainya Yerin jalan keluar dari area lapangan. Wonwoo yang melihat Yerin, tersenyum tipis.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (96 Line)
FanfictionPerjodohan yang sama sekali tidak mereka tahu. Tidak mungkin mereka harus mengacaukan hari yang begitu spesial dengan menolak mentah-mentah perjodohan itu. Bagaimana dengan FOGRE yg harus di jodohkan dengan kakel famous mereka? Warning❕ - Non Baku ...