sepuluh

241 19 5
                                    

"hp kamu dimana emang? dibuang?" renjun emosi banget.

"e-engga kak, hp aku lowbat mau ngabarin pake hp mama tapi kak yangyang narik aku duluan." nana nangis.

"kamu ini-" renjun gabisa lanjutin kata - katanya, takut nyakitin nana. ya dia kalau udah marah pedes bor.

"kak maaf." nana masih nangis.

"iya, udah ya." renjun pergi. nana langsung masuk kamar.

nana nangis didepan kaca, gatau gunanya apa. "hiks aduh bodoh banget gue huhuhu." nana nyedot ingusnya.

"harusnya mah gue tolak aja huhu yangyang bajingaann." nana teriak di kamar, untung dirumah gaada orang.

"gue cantik ga ya." nana berhenti nangis, liatin pantulan wajahnya di kaca. "aduh gue jelek banget huhu mamaaaaa." nana lanjut nangis.







"harus berapa kali gue bilangin lo? peringatan yang kemaren belum bisa buat lo jera apa?"

"ya suka suka gue lah, lagian itu masi pacar lo bukan istri lo." yangyang remehin renjun.

"anjing." renjun nonjok yangyang.

"lo babi." yangyang ngusap ujung bibirnya yang berdarah. sakit banget bre.

"iya gue babi mau apa lo."

"mau nana."

"bangsat." renjun si kurus kering nendang tulang kering yangyang sampe yangyang nyungsep ke selokan. iya mereka berantem di belakang sekolah yang ada selokannya.

"gOBLOK YANGYANG LO NGAPAIN MANDI DISITU, BELUM MANDI PAGI LO?" haechan liatin yangyang di selokan.

"gue tau di rumah lo aernya lagi mati. jangan mandi disini juga goblok." timpal jaemin.

"eh lo berantem jun?" jeno liatin tangan renjun.

"gILA SI CUNGKRING BISA BERANTEM?" haechan bacotnya astagfirullah.

"bacot lo pada."

"kenapa? tell tell ke kita kita dong." jaemin nyenggol badan renjun. hedeh udah tau kurus pake acara disenggol, untung ga ikut nyusruk ke selokan.

"temen lo ngajak cewe gue jalan."

"lAH BUKAN TEMEN GUE KALO GITU." sergah haechan.

"baru sekali jun?" jeno nanya.

"kaga, udah sering." bales renjun.

"lah bangsat juga ini orang, kok gue gatau dia sering jalan sama nana?" jaemin heran.

"ya lo kan sibuk latihan sama kita." jeno noyor kepala jaemin.

"tujuan lo mau temenan sama kita itu apa?" tanya haechan. iya kan dari awal haechan ngegas pas tau yayang mau temenan sama mereka.

"mana saya tau saya kan yangyang."

"cocok dah lo di selokan, tinggal disana aja lo. kita putus bye." jaemin nendang kerikil ke yangyang.

"lah kapan pacarannya?" tanya jeno.

"jENO GOBLOK LEMOT AMAT." haechan dorong jeno yha untung jenonya kuat jd ga nyungsep.

"gue gabisa anggap lo temen lagi. iya gue bucin, terserah lo kalau masi mau temenan sama temen gue apa kaga." renjun ninggalin gengnya.

"gue mah ogah temenan sama pelacore, apalagi yang nyangkut adek gue. adek gue itu udah cocok sama renjun, you know?!" jaemin ngibasin tangannya, ikut renjun. haechan jeno ikut juga.









"dek maaf."

"buat apa kak?"

"maaf kakak emosi banget tadi." renjun mainin tangan nana.

"iya kak, maaf juga aku bikin kakak emosi."

"dimaafin, baikan ya?" renjun nyodorin jari kelingkingnya, pinky promise.

"adek."

"iya kak?"

"nana."

"apa ih kak?"

"tata."

"iya kak huang renjun sayang." renjun ngecup bibir nana cepet.

"i love you." renjun senyum manis banget. nana bales ngecup bibir renjun, "i love you too, kak." renjun meluk nana erat banget.









fin.

gurl. -renjun√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang