8

6.1K 1.2K 80
                                    

Pdf bisa di beli di wa
+62 822-1377-8824

Ebook di playstore buku. Mr kent sudah ada di kbm app bisa baca di sana secara lengkap

Ikuti saya juga di karyakarsa. Mr kent sudah ada di sana.

Sora tidak menyangka ia baru terbangun saat kamarnya mulai mengelap, ia mengucek matanya menatap pada jendela kaca terlihat langit yang tadinya cerah sudah di selimuti awan senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sora tidak menyangka ia baru terbangun saat kamarnya mulai mengelap, ia mengucek matanya menatap pada jendela kaca terlihat langit yang tadinya cerah sudah di selimuti awan senja. Sora bangkit dari tempat tidurnya melangkah terhuyung menyalakan lampu kamarnya. Dengan masih keadaan menguap ia melangkah ke jendela kaca berniat menutup tirainya. Matanya mengawasi ke arah langit kembali, sepertinya akan turun hujan.

Sora segera menutup tirai jendela, ia meringis menyentuh perutnya yang perih. Sora sudah melupakan makan siangnya dan sekarang ia sangat lapar sekali. Ia butuh sesuatu untuk di konsumsi, maka ia pun memutuskan untuk ke dapur, mencari apa saja yang layak untuk di makan.

Sesampai di dapur, Sora tidak mendapati satupun pelayan di sana, suasana rumah pun sangat sepi, entahlah ke mana penghuninya berada, Sora tidak memperdulikannya yang terpenting saat ini ia perlu makan. Sora melangkah membuka lemari pendingin. Alisnya terangkat menatap begitu banyak sayuran segar.

Apakah Kent seorang vegetarian? Batinnya bertanya.

Sora butuh daging, ia tidak terlalu suka sayur? Tatapannya jatuh pada beberapa sosis, seketika matanya berbinar mengambil sosis itu untuk di gorengnya.

Memasak bukanlah sesuatu yang sulit bagi Sora, ia sudah terbiasa melakukannya dulu selama tinggal di rumah pelacuran. Sambil menyanyikan lagu Rihanna, Sora bersenandung pelan. Sosis goreng sudah siap yang ia sajikan di atas piring. Dan ia siap menyantapnya.

Saat Sora berbalik sontak ia terkejut dengan kehadiran Kent yang berdiri tidak jauh, memperhatikan tajam padanya. Sora bergeming, ia pun tidak tahu kenapa ia gugup, tatapan Kent seakan mengulitinya hidup-hidup.

Sora meneguk salivanya saat Kent melangkah mendekatinya, memperhatikan ke arah piring yang Sora pegang.

"Tidak sopan." Kata Kent serak.

"Heh." Sora terheran.

"Bodoh." Umpat Kent mendengus. Melipat kedua tangannya di depan.

Sial. Pria ini sangat brengsek mengatainya bodoh. Batin Sora kesal.

"Aku tidak bodoh karena aku cukup pintar untuk merontokan gigimu yang rata itu."

"Itu bukan otak tapi otot. Dari bicaramu saja aku sudah tahu kamu ini gadis bodoh."

"Shit!" Sora ingin melayangkan tinjunya yang segera di tahan Kent, kini kepalan tangan kecil Sora berada di dalam genggaman tangan kekar Kent. Sedikit saja Sora kembali melawan sekejap Kent bisa meremukan tangan gadis itu.

Sora meringis menarik tanganya tapi percuma, Kent malah menarik Sora semakin mendekat, hingga tidak ada jarak di antara mereka.

Deg

Pupil mata Sora mengecil saat ia menatap lekat manik mata hitam Kent. Hampir piring yang berada di tangannya terlepas kalau saja Kent tidak menahannya dan mengambil alih piring itu.

"Kau yang masak?" Kata Kent melirik pada piring yang kini ia pegang.

"Iya.."

"Kali ini ku maafkan." Kata Kent melepaskan pengangannya pada Sora dan melangkah ke meja makan.

Sora mengerutkan keningnya saat menatap Kent duduk di kursi dan mengambil garpu menyantap sosis yang barusan ia goreng.

"Kenapa diam, duduklah disini, tentu kau tidak keberatan saat tuanmu juga ikut makan." Kata Kent.

Sora memutar bola matanya, sekarang Kent semakin besar kepala, mengaku dirinya tuan, dan Sora tidak merasa menjadi budaknya.

Perutnya kembali berbunyi kalau saja rasa lapar ini bisa ia tahan tentu ia lebih memilih berpuasa sampai besok dari pada makan berdua dengan Kent. Tapi akhirnya Sora mengalah, ia mendekat, menggeser kursi dan duduk ikut menyantap sosis itu.

Tanpa mau menatap pada Kent lagi Sora menikmatinya. Tanpa ia sadari Kent sedari tadi menatapnya sangat intens.

"Berapa bayaranmu sekali kencan?"

Sora akhirnya menatap pada Kent, ia mengerutkan keningnya atas pertanyaan Kent.

"Maksudmu?"

"Kau pasti mengerti apa maksudku." Kata Kent memakan sosisnya dengan lahap.

Sora menyeringai, tentu ia benci dengan pertanyaan dari Kent tapi ia akan mengerjai Kent.

"Kenapa kau ingin begitu tahu?" Kata Sora menusuk sosis dengan garpu dan menjilatnya dengan lidahnya.

Tindakan Sora berhasil memancing Kent, rahangnya mengeras tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya.

"Makanlah yang benar Sora."

"Apakah masalah untukmu." Kata Sora memasukan sosis ke dalam mulutnya dan mengeluarkannya lagi.

"Kau menjijikan." Kata Kent.

"Kenapa dengan kamu." Kata Sora tertawa geli di dalam hatinya.

"Kau memang pelacur kecil yang sangat nakal." Desis Kent berdiri mencengkram bahu Sora dan ia menarik Sora dan mengecup bibir Sora.

Tindakan Kent yang sangat cepat membuat Sora syok, garpu di tangannya terlepas dan ia tidak tahu kenapa tubuhnya melemah seperti ini.

Sora memejamkan matanya saat Kent semakin menekankan bibirnya di permukaan bibirnya.

Ini adalah ciuman pertamanya dan Sora tidak mengerti apa yang harus ia lakukan. Ia memang sering melihat para pelacur berciuman dengan lawan mainnya tapi saat itu ia tidak tahu bagaimana rasanya pria dan wanita saat bibir mereka bertaut.

Ternyata rasanya manis, dan aliran darah Sora berdesir berkali lipat.

Tidak, ini tidak benar. Sora menyadari ini adalah kekeliruan dan ia tidak menginginkannya. Sora mendorong dada bidang Kent hingga ciuman mereka terlepas. Tanpa berkata apapun Sora menggeser kursi dan berlari menjauh dari area dapur.

Sora memasuki kamarnya, menutup pintunya rapat, ia bersandar di daun pintu dengan degup jantung yang berdetak sangat cepat.

Ya Tuhan apa yang barusan ia lakukan, ia menyentuh permukaan bibirnya. Kent telah berani menciumnya. Pandangan Sora berkaca kaca kenapa harus ia mendapatkan ciuman dari pria yang sangat membencinya.

Tbc

Mr. KentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang