Part 9

49 3 0
                                    


Happy Reading guys, jangan lupa tinggalkan jejak sebelum baca ya guys

.

.

.

...................................................


Part 9


"Berdamai dengan dirimu sendiri, disitulah kamu akan bisa berdamai dengan apapun dan siapapun, termasuk dengan sosok yang pernah ingin kamu hilangkan bekasnya dari ingatanmu."


Author Pov

Setelah Sam mematikan sambungan teleponnya, ia langsung meraih jaketnya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ia beraih kunci motornya dan berlari keluar dari kamar.

"Sam, mau kemana?"

"keluar bentar ma."

"Jangan malem-malem pulangnya ya."

"Sip..." kemudian pria itu segera menaiki motor kesayangannya dan melaju kencang.

Dia begitu panik apalagi mengetahui langit sedang mendung dan sejak tadi petir sudah menggelegar. Ia mencari sosok Rindu di dekat jembatan penyebrangan itu. dimana dia? Batin Sam. Pandangannya berhenti pada sosok gadis yang tengah berjongkok di pinggir trotoar dengan kepala merunduk.

Segera Sam melajukan motornya dan berhenti tepat di depan Rindu. Ia turun dan melepas helmnya. Sam menepuk pundak Rindu, gadis itu perlahan mengangkat kepalanya, menatap Sam dengan airmata yang sudah merembes kemana-mana.

"Sam..." gadis itu bangkit dan menghambur memeluk Rindu. Tangisannya pecah, memeluk pria itu dengan kuat, seolah meluapkan segala emosi dan kesedihannya.

"Huwa.....Sam...." ia memanggilnya lagi, semakin keras tangisannya. Ia tak peduli orang yang lewat melihatnya aneh.

"Menangislah Rin...menangislah..." itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Sam sembari mengusap lembut kepala Rindu, menenangkan gadis itu tanpa mau bertanya alasannya menangis kenapa.

" itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Sam sembari mengusap lembut kepala Rindu, menenangkan gadis itu tanpa mau bertanya alasannya menangis kenapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa menit berlalu, Rindu sudah tenang dan Sam mengajaknya naik ke motornya. Rindu dan Sam masih saling diam. Rindu menyandarkan kepalanya di punggung Sam, mengeratkan pelukannya pada perut Sam. Sam hanya diam, tak mau mengusik gadis judes itu.

***

Rindu duduk di kursi panjang di taman komplek rumahnya. Sam duduk di sampingnya dengan masih diam.

"Kenapa lo nggak mau tanya kenapa gue nangis?" akhirnya Rindu mau membuka suara.

"Karena gue tau lo nggak butuh itu. lo cuma butuh ketenangan dan gue akan jadi sumber ketenangan itu." jawaban Sam seolah menyentil hati Rindu.

Find YouWhere stories live. Discover now