2. Syndrome lonely?

9.2K 899 168
                                    

"Yeoboseo?"

'Yoongi masuk rumah sakit ....'

"Apa?!"

'Aku akan mengirimkan alamat rumah sakitnya, kau datang sendiri saja. Jangan bangunkan yang lain.'

Tut Tut Tut

Setelah menerima telepon dari Seokjin, Namjoon segera mengambil jaket dan kunci mobil lalu keluar dari kamar dengan cepat tanpa menimbulkan keributan, well, dia tidak ingin membuat member lain terbangun. Rasa kantuk yang menyerangnya sudah meluap setelah mendengar kabar bahwa Yoongi masuk rumah sakit, entah kenapa ia merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi hingga membuat Yoongi sakit.

Karena ia sudah terbiasa sebagai leader dalam grup, jika salah satu ada yang sakit atau bermasalah maka ia ikut bertanggung jawab dan yang paling merasa khawatir setelah Seokjin.

"Apa yang terjadi?"

Namjoon melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, setelah sebelumnya mengecek pesan singkat dari Seokjin yang mengirimkan alamat rumah sakit.

Sementara itu, ternyata Seokjin tidak sendirian saat membawa Yoongi ke rumah sakit. Bang PDnim selaku direktur agensi yang kebetulan belum pulang dari gedung Bighit ikut serta membawa Yoongi ke rumah sakit. Keduanya tengah menunggu seorang dokter yang memeriksa Yoongi keluar dari ruang rawat.

"Namjoon akan kemari?"

"Ya, dia sedang dalam perjalanan, PDnim ...."

Seokjin menjawab pertanyaan itu dengan wajah gelisah sekaligus cemas yang begitu kentara, ia bahkan berulang kali menarik napas begitu panjang sambil meremat tangannya sendiri. Keringatnya mengucur deras, pandangannya terus menatap pada pintu ruangan yang di dalamnya ada Yoongi.

"Apa yang terjadi pada Yoongi?"

Seokjin terpaksa menoleh, "Um, aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, tapi Yoongi begitu berbeda ...."

Bang shin-hyuk itu terlihat tidak mengerti, tapi ia tidak kembali bertanya karena mungkin merasa belum saatnya. Seokjin juga sepertinya tidak berniat menjelaskan lebih detail karena ia juga tidak tahu apa yang terjadi. Tadi, setelah Yoongi memeluknya begitu manja ia langsung jatuh pingsan, itu sebabnya Seokjin langsung menghubungi Shin-hyuk dan membawanya ke rumah sakit.

Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka, seorang dokter wanita keluar dari sana dan langsung mendekati Seokjin dan Shin-hyuk yang sudah harap-harap cemas.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Seokjin cemas.

Dokter itu tersenyum tipis. "Tolong ikut ke ruanganku, ada yang perlu kita bicarakan soal Yoongi-sii."

Seokjin dan Shin-hyuk mengangguk setuju, keduanya langsung mengikuti langkah dokter itu dan terpaksa meninggalkan Yoongi yang ditemani seorang suster.

"Jin-hyung, PDnim?!"

Namjoon berlari terburu-buru setelah melihat Seokjin dan Shin-hyuk tengah berjalan bersama seorang dokter.

"Mana Yoongi?"

"Oh, Namjoon. Ayo, kau ikut sekalian."

.
.
.
.

Di dalam ruang rawatnya Yoongi ternyata sudah sadar, ia sedang dibujuk oleh seorang suster agar mau buka mulut untuk makan, tapi Yoongi tetap tidak mau disuapi oleh suster itu. Wajah manisnya cemberut dan terus buang muka.

Kedua tangannya bahkan bersidekap dengan bibir menekuk.

"Uhm, Ugi harus makan, ya? Nanti mamanya marah loh ... Kalau mama marah nanti Ugi tidak diajak pulang, Ugi mau di sini saja?"

Baby In Bangtan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang