20.

4.2K 470 42
                                    

Yoongi duduk merenung di bangku taman seorang diri, ada satu orang perawat yang menjaganya dari jarak yang cukup jauh. Yoongi memang meminta agar tidak ada yang mengganggunya dulu, dia ingin sendirian dan untungnya hal itu terkabul. Dia duduk di ayunan tanpa ada satupun pasien lain.

Yoongi sedang dalam sosok big Yoongi, sudah seharian ini ia seperti kembali pada sosok dewasanya berkat terapi yang selalu ia jalani. Bisa dibilang, seharusnya Yoongi bisa kembali pulang ke rumah, tetapi agensi masih belum memberikan ijin. Mereka ingin artist yang mereka naungi sehat dan bisa kembali bekerja sama seperti sebelumnya, bukan artist yang sakit dan tidak bisa bekerja.

Yoongi cukup paham akan hal itu, jadi dia tidak memaksakan ingin kembali sebelum benar-benar bisa mengontrol syndrome lonely yang dia miliki.

Omong-omong, rumah sakit ini menampung sekitar lima belas pasien yang juga memiliki kelainan istimewa seperti Yoongi. Rumah sakit yang sepertinya tidak begitu disorot publik karena langka. Itu adalah keuntungan tersendiri karena tidak akan ada yang sadar jika Yoongi menjadi salah satu pasien di sana.

"Ini sudah lebih dari tiga minggu, apa tidak ada yang merindukanku? Ck!" Yoongi menggerutu sambil menendang rumput di bawah kakinya.

"Apa agensi melarang mereka datang ke sini? Wah, benar-benar!" Pikiran Yoongi mulai negatif, jadi dia terus menggerutu sambil menendang-nendang rumput untuk melampiaskan kekesalan.

Tidak sadar jika ada beberapa orang yang datang menghampiri dan melihat tingkahnya. Kedua mata Yoongi berkilat marah, ia sedang kesal dan melihat ada yang datang kalah membuatnya semakin kesal.

"Umh, hallo?" sapa salah satu dari mereka. Suaranya lembut dan begitu sopan. Meski begitu tidak membuat Yoongi meluruhkan tatapan tajamnya.

"Mn, hallo." balas Yoongi malas. Tapi dia sempatkan untuk bangkit sebentar hanya untuk membungkuk sopan. Ingat betul jika orang-orang di hadapan adalah seniornya di dunia selebriti.

Apalagi yang menyapanya duluan itu adalah seorang leader grup ternama.

"Kau sendirian? Apa member BTS tidak kemari?" tanya pria lainnya. Dia tinggi dan tampan, Yoongi jadi semakin malas karena dia harus mendongak.

"Mereka mungkin sibuk, lagipula aku tidak perlu dijenguk seperti itu," jawab Yoongi percaya diri. Seketika lupa jika sebelumnya sempat menggerutu karena tidak kunjung dapat jengukan!

Mereka tersenyum dan mengangguk paham, "Chanyeol, sudah ... Sepertinya Yoongi sedang tidak mood mengobrol," bisik pria ramah dengan senyum lembut di wajahnya-- Suho.

"Itu benar, jangan ganggu Yoongi dulu ... Dia sedang sedih karena belum dijenguk~" balas pria yang paling mungil di antara mereka. Dia menyodorkan lengan ke arah Chanyeol agar membantunya menggulung pakaian pasien yang terlalu besar di bagian lengan.

Chanyeol mengangguk sambil tersenyum, dia dengan senang hati menggulung lengan pakaian Baekhyun dan merangkulnya lembut.

Yoongi diam-diam mendelik. Tidak ingin munafik jika dia juga mau perhatian seperti itu! Rasanya menyebalkan melihat Baekhyun mendapatkan perhatian penuh dari setiap member EXO yang rutin datang untuk menjenguk sementara dia tidak.

Yoongi iri? Tentu saja! Tapi bukan berarti ia bersikap kasar pada Baekhyun, tidak-- tentu saja tidak, Yoongi hanya ingin diperhatikan juga meski tidak ia teriakkan keras-keras.

"Yoongi-sii, ada yang datang menjengukmu!" Seru perawat yang seketika membuat Yoongi diam membeku.

Tidak lama kemudian wajah Yoongi kian keruh, bibirnya mencebik sinis. "OH, AKHIRNYA DATANG JUGA?!"

Baby In Bangtan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang