bag 2

476 61 9
                                    

Kim hanbin masih setia menemani kekasihnya yang hampir satu minggu tak sadarkan diri. Menyerahkan tugas-tugasnya kepada orang kepercayaannya, dan lebih memilih menjadi orang pertama yang memenuhi netra kekasihnya ketika dia tersadar.

Satu minggu juga kim hanbin habiskan dengan mendekam di kamarnya, tidak ingin di temui siapapun, kecuali jika itu benar-benar  penting dan mengharuskan kim hanbin untuk turun tangan, tapi sejauh ini kim hanbin tidak berniat untuk keluar dari kamar, sekalipun itu untuk mengisi perutnya yang tidak diisi selama seminggu.

Sebenarnya ada satu yang ingin kim hanbin dengar, yaitu bagaimana kronologis hingga kekasihnya terkapar di pinggir danau yang sangat jauh dari mansionnya dengan darah yang menggenang disekitar tubuhnya. Kim hanbin bersyukur ikatan batinnya sudah terhubung dengan song yunhyeong hingga, darah yang terlalu banyak keluar membuat kim hanbin resah, dan bersikeras untuk pulang lebih cepat.

Tidak ada yang lebih membuat kim hanbin murka, saat melihat tubuh kekasihnya nyaris menjadi incaran banyak makhluk yang bertarung untuk membawa tubuh kekasihnya, tak ayal semua makhluk yang tersisa mati mengenaskan di tangan sosok kim hanbin.

Mimik wajah kim hanbin mengeras saat dia membopong tubuh kekasihnya kembali kearah mansion. Dia marah, menyesal dan ingin meluapkannya ketika menyadari dia terlalu bodoh membiarkan kekasihnya sendirian menghuni mansion selama 2hari.

"Uuuhhh" suara erangan yang berasal dari tempat tidur, sukses membuat kin hanbin bergegas meraih dan menggenggam tangan sosok yang paling ia kasihi.

Tidak ada pembicaraan, walaupun sudah beberapa detik berlalu dengan saling menatap. Yunhyeong takut dan kim hanbin tidak terlalu pintar untuk menutupi emosinya.

"Maaf ..." gumaman lirih itu ditangkap dengan jelas oleh telinga hanbin. "Maafkan aku"  tubuh yang terbaring itu mulai berguncang, airmata dengan cepat jatuh membasahi kedua pipinya. Kim hanbin hanya diam, tidak berniat menenangkan, menyela atau hanya sekedar menghapus airmata itu.

Tidak pernah di bayangkan sebelumnya, ketika tiba-tiba yunhyeong berdiri dan memeluknya dengan begitu erat.

" maafkan aku hiks aku salah " kim hanbin menegang, tidak tahu harus berbuat apa. Faktanya dia memang marah, akalnya memaksa dia untuk egois dan tidak membalas pelukan itu.

"Jangan tinggalkan aku hanbin-ah, hiks aku mohon" sepanjang dia mengenal lelaki yang kini tengah memeluknya, ini adalah kali pertama dia menerima permintaan maaf sedemikian dari kekasihnya. Sejauh yang dia ingat, saat song yunhyeong membuat kesalahan yang berujung membuat kim hanbin emosi dan marah, hanya permintaan maaf biasa, tanpa ada jawaban dan beberapa saat kemudian mereka akan kembali mesra seperti biasanya. Tidak pernah dalam memorinya dia mengingat song yunhyeong menangis hingga memeluknya erat, memohon untuk tidak meninggalkannya hanya untuk kesalahan yang masih membuat hanbin bertanya-tanya.

"Maafkan aku hanbin-ah " yunhyeong melepas pelukannya, masih tidak memiliki keberanian untuk menatap mata kim hanbin.

"Untuk ?" Suara kim hanbin yang berat sukses membuat yunhyeong semakin takut, hingga tak sadar membawa tangannya untuk membelai dada bidang kim hanbin.

"Untuk semuanya, atas segala apa yang membuatmu marah" sebenarnya kim hanbin ingin tersenyum, melihat bagaimana tingkah yunhyeong yang ketakutan, tidak seperti orang ketakutan pada umumnya. Dimata hanbin, tingkah yunhyeong saat ini terlihat seperti jalang yang sedang menggoda lelaki hidung belang. Untuk alasan itu juga, kim hanbin bersumpah dalam hidupnya untuk tidak membuat yunhyeong takut kepada siapapun kecuali dirinya.

"Aku tidak akan marah jika kau hanya bersikap jalang hanya kepadaku" hanbin mengecup bibir yunhyeong yang merekah, yang selalu menggoda dimata hanbin. Itulah alasan kenapa hanbin masih tidak membiarkan sembarang orang mengetahui kekasihnya.

"Tidak !!" Yunhyeong mendorong bahu kim hanbin, menolak untuk melakukan lebih ketika dia sadar bahwa dia berhak untuk marah juga " aku marah !! Dan aku tidak mau disentuh sampai kau membawa tubuh tidak bernyawa jinhwan di hadapanku !!"

Kim hanbin menatap penuh kebingungan saat yunhyeong mengajukan permintaan yang terasa aneh di telinganya. Bukan tidak pernah yunhyeong meminta sesuatu yang berhubungan dengan jinhwan, namun itu tidak pernah lebih dari sebatas menjauhi jinhwan atau patahkan saja tangan jinhwan jika dia berani menyentuhmu tapi kali ini ...

"Aku tidak mau tahu ... aku meminta tubuh itu malam ini juga" setelahnya yunhyeong beranjak pergi, meninggalkan kim hanbin yang masih kebingungan dan berpikir apa harus benar-benar membawa jinhwan kehadapan yunhyeong dengan tubuh tidak bernyawa.

.
.
.
.

Jinhwan tidak tahu harus berbuat apa kali ini.  Menemukan fakta bahwa calon pasanganmu sudah kembali pulang dan kini sudah duduk dengan gagahnya di hadapanmu adalah hal yang sangat membahagiakan.

Namun jinhwan tidak pernah mampu bertindak lebih jauh dari menatapnya seperti ini, jinhwan tidak cukup berani untuk memeluk bahkan hanya untuk sekedar menyentuh tangannyapun jinhwan segan.

"Goo junhoe, sebenarnya siapa aku ini ? " hingga jinhwan memberanikan diri membicarakan hal yang akhir-akhir ini membuatnya gelisah dan tidak tenang.

" jangan menanyakan hal bodoh kepadaku. Kau tidak sebodoh itu bukan ? " bahkan junhoe tidak berpikir lama untuk menjawab pertanyaan serius jinhwan, seakan pertanyaan tadi hanyalah angin lalu bagi junhoe.

"Maafkan aku" setelahnya jinhwan hanya duduk diam menemani junhoe yang asik membaca hingga matahari tenggelam. Dan setidaknya hari ini junhoe belum berniat untuk membuangnya, jinhwan sudah sangat bersyukur.

TBC

Dan bag 2 pendek banget hehe (aku sadar kok tapi ya emnk ga tau lagi mau di lanjut gimana 😂😂) betewe ku lagi galon kehambat data untuk skripsiku hueee 😣😣😣 tapi doain ya gaezz datanya cepet kelar dan dospem ga tega hati nyuruh ganti judul hiks 😢

Pliss vote_nya. Vote itu sangat berarti untukku 😊

Who Am I ? 《C O M P L E T E D》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang