Author pov
Bella anggraini adalah perempuan desa dari keluarga sederhana, dia pindah ke kota untuk belajar karena ia mendapat beasiswa.
Bela termasuk murid yang pintar dan pendiem.Kriingg...
Bela berjalan ke ruang kepala sekolah.
"Permisi pak". Kata Bela sopan.
"Iya silahkan masuk nak. Kamu murid baru itu ya?" Kata pak kepala sekolah.
"Iya pak". Jawab Bela.
"Yasudah kamu masuk kelas IPA 1 ya. Buk Reni tolong antarkan Bela ke kelasnya".
"Baik pak. Mari Bela ibu antar". Kata buk Reni.
Sampai di kelas IPA 1 Bela masuk dan memperkanalkan dirinya.
Selama sesi perkenalan banyak yang mencibirnya karena dari kalangan bawah. Bela hanya tersenyum maklum mendengar pembicaraan teman teman barunya.
"Baiklah Bela kamu silahkan duduk dibangku yang masih ksong ya. Dan kenalkan saya Reni wali kelas ini". Kata buk Reni.
"Baik buk Terima kasih". Bela berlalu ke tempat duduknya. Banyak yang memndangnya sinis bahkan ada yang menjegal kakinya hingga dia jatuh.
"Heh kalo jalan tu yang bener dong, baru belajar jalan lo ya?!".
Kata cowok yang jegal bela; bela hanya bisa diem dan duduk di bangku nya.Kriingggg
"Baiklah anak anak sekian pertemuan kita hari ini, sampai jumpa lagi".kata buk Reni .
Di kantin
"Buk pesen nasi goreng ya".
"Iya neng". Kata ibu kantin.
Bela pun duduk di meja kantin sambil manenggu pesanan nya dan tiba tiba ad cowok yang hampirin bela.
"Hay, boleh duduk di sini gak?"kata cowo itu sambil mendaratkan bokong ny di sebelah Bela.
"Boleh,duduk aja gak ada yang nempatin kok".
"Oh ya nama lo siapa?, gue satria agus pradana panggil aja satria". Kata satria dan ingin menjabat tangan bela.
"Aku bella anggraini panggil aja bella". Ujar bela sambil membalas jabatan tangan satria.
"Oh ya lo kelas berapa?" Kata satria.
"Kelas 11 IPA 1" Balas Bela sambil tersenyum hangat pada satria.
"Lo mau gak jadi temen gue?" satria sangat antusias menanyakan nya.
"Emang boleh?" Tanya bela ragu.
"Ya boleh dong". Kata satria sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
"Oh iya mau kok". Bela senang di hari pertamanya ada yang mau mengajaknya berteman.
"Yok ke kelas udah mau masuk tuh". Kata satria. Bela dan satria pun beranjak menuju kelas setelah membayar makanan nya.
Kriingg...
Bel masuk jam kedua pun berbunyi Bela jalan bareng satria banyak banget cibiran cibiran dari fans satria karena ketampanan satria.
Siapa tu yang bareng kak satria;
Dih upik abu jalan bareng pangeran.
Sok cantik banget tu cewek deketin kak satria gue!;
Begitu lah kata kata sinis dari adek kelasnya. Bela hanya berjalan dengan manundukkan kepala nya.
"Udah gak usah di dengerin mereka, mereka cuman iri sama lo!"ucap satria sambil megang tangan bela.
Sampai di depan kelas bela, satria pamit untuk ke kelas nya.
Waktu gue melangkah dari pintu menuju bangkunya, tiba tiba ada yang ngelempar buku ke gue.
"Woy, ambilin buku gue dong".-yap yang ngelempar buku itu adalah yang tadi pagi jegal kaki bela. Bela pun terpaksa ngambilin bukunya dari pada nyari masalah sama dia.
"Makasih babu gue hahahaah".-
Keterlaluan banget kan tu orang ganteng ganteng kok nyebelin.- batin bela.
"Iya sama sama".-
Skip
Bel pulang pun berbunyi. Bela membereskan buku bukunya dan berjalan keluar kelas.
"Hai bela..".-satria
"Hai sat..".-
"Lo pulang sama siapa bel..?".-
"Aku naik Go-Jek aja deh kayak nya"
"Bareng gue aja sekalian gue juga pengen tau rumah lo dimana heheh"
"Yaudah deh"
Bela dan satria jalan ke parkiran. Kebetulan murid murid udah pada pulang dan tinggal satu dua orang saja.
"Nih pake helm nya maaf ya kalo kita pulang naik motor"
"Gapapa satria ini juga lumayan dari pada aku naik angkot heheeh".-
Satria lihatin gue yang kesusahan mengunci helm.
"Kalo gak bisa tu bilang dong bel..".-
Bela hanya diem memprhatikan satria yang masangin helm nya."Lo makin imut aja bel"
Blushh
Bela langsung nunduk menutupi pipinya yang udah kayak kepiting rebus.-Kalo menyakiti gue bisa buat lo bahagia maka lakukan lah itu setiap hari:)
Tolong coment nya ya guys author lagi butuh inspirasi ni hahaha😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Found The Love
AléatoireKisah seorang bad boy yang menemukan cintanya. Gadis manis dan imut yang berhasil mencuri hatinya. Dia tidak bisa jauh jauh dari gadisnya itu. Seberapapun jarak dan badai yang menghalangi. Tidak ada yang bisa memisahkannya dari gadisnya. Ikuti kisah...