1

410 17 0
                                    

Musim panas di tahun ke dua telah tiba. Ini adalah tahun ke dua ku sebagai murid di SMA Swasta Seido, yang mana sekolahku ini merupakan sekolah yang terkenal akan pemain baseballnya yang handal.

Aku dan sahabatku, Miyuki Kazuya, sejak dulu selalu berada di sekolah yang sama. Kami memang sejak kecil telah sepakat bahwa kami tidak akan pernah berpisah.

Selama ini dia selalu yang mengikutiku masuk ke sekolah mana. Akan tetapi semua berubah sejak ia berada di tingkat ke 3 sekolah menengah pertama.
.
.
.
.
.
.
Flashback

Saat ini kami sedang bermain lempar tangkap di taman dekat sekolah kami. Seperti biasa Miyuki yang bertugas sebagai catcher dan aku sebagai pitcher.

"Oh ya Kazu-kun, kita jadi kan masuk ke Inashiro?" Tanyaku lalu melemparkan bola ke arahnya dengan sekuat tenaga.

Miyuki menangkap lemparanku dengan sempurna. "Gomen Keiko, aku sudah bertekat akan masuk ke Seido."

Aku menatapnya dengan raut bingung. "Bukankah Mei-chan mengajakmu masuk ke Inashiro? Dan setauku Seidou sudah beberapa tahun ini tidak lolos menuju Koushei?"

Dia melemparkan bolanya ke arahku dengan seringai menyebalkannya. "Kalau aku kesana tidak akan seru, sejujurnya aku ingin sekali melawan Mei."

"Tak masalah jika memang Seidou bukanlah tim yang kuat sekarang, tetapi aku yakin, aku dapat membuatnya menjadi tim yang sangat kuat!" Lanjutnya.

Aku tersenyum lalu menatap wajahnya dengan lembut. "Sejak kapan kau jadi keren seperti ini?" Tanyaku.

Dia terkekeh. "Kenapa? Kau kaget? Hahaha."

Aku kembali melemparkan bolaku dengan menggunakan teknik yang ku pelajari dari sepupuku Mei. "Tentu saja!" Ucapku dengan suara yang cukup keras.

Miyuki terkaget melihat arah lemparan lemahku walaupun dia masih tetap bisa menangkapnya. "Woahh, sejak kapan kau belajar teknik ini?"

Aku terkekeh dengan bangga. "Rahasia."

"Hey sejak kapan ada rahasia diantara kita?" Protesnya.

Aku tertawa dengan cukup kencang dan tidak ada niatan untuk memberitahukan nya.

"Keiko, beritahu aku cepat!"

"Tidak akan hahaha."

Flashback End

Aku menutup buku score yang sudah aku kerjakan semenjak Miyuki memasuki Tim inti.

Aku sangat kagum dengannya, dia sudah menjadi catcher di tim inti sejak tahun pertama. Semangatnya akan baseball sejak dulu hingga sekarang tidak pernah pudar.

"Kenapa kau tidak jadi manajer di tim kami." Aku mendongakkan kepalaku lalu melihat Miyuki yang sedang duduk di depanku.

Aku menggelengkan kepalaku. "Aku sudah puas seperti ini, lagi pula aku membuat ini untuk diriku sendiri."

"Aku heran denganmu, untuk apa kau menulis score pertandingan kami. Padahal kau bukan manajer atau ahli baseball." Ucapnya heran.

Aku tersenyum ke arahnya. 'Ini ku buat untuk melihat hasil perjuanganmu Kazu-kun.' Ucapku dalam hati.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku." Ucapnya setengah gugup.

"Tidak apa-apa hehehe."

Miyuki menyentil dahiku dengan cukup keras. "Itai." Aku mengusap dahiku yang sudah memerah.

"Mengapa kau menyentil dahiku!" Marahku.

Dia terkekeh dengan begitu menyebalkan. Aku memukul kepalanya dengan buku score yang ada di atas mejaku sampai suaranya memenuhi seisi kelas.

"Itaiii!!" Dia mengusap kepalanya sambil mengeluh kesakitan.

"Rasakan pembalasanku!" Ucapku dengan penuh bangga.

"Hey kalian berisik sekali sampai terdengar dari luar." Aku menatap dengan datar pria yang berjalan ke arah kami.

"Kau yang berisik kumochi!" Ucapku sebal.

"Hey jangan mengganti namaku seenaknya!"

"Aku tak peduli." Aku menatap kuramochi dengan tatapan mengejek, dan dia tampak makin kesal.

"Awas saja kau pendek, aku akan membalasmu!" Kuramochi mendudukkan kursi disebelahku dengan kesal. Aku tak mengerti, sudah tau dia kesal akan tetapi ia masih saja berada di sampingku.

"Kau harus tau, ada beberapa murid baru yang sangat menarik." Ucap Miyuki.

"Siapa?" Tanyaku pada Miyuki.

"Sawamura dan Furuya."

"Sawamura teman satu kamarku?" Tanya

"Memang kau fikir siapa lagi!?" Ucap Miyuki dengan kesal.

"Sepertinya tahun ini akan menjadi lebih menarik untukmu." Ucap ku dengan senyuman penuh arti.

"Tentu saja." Miyuki tersenyum dengan raut misterius. Aku senang sepertinya keputusan ku untuk sekolah di Seidou tidaklah buruk.

TBC

My Catcher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang