Kaf, makasih ya buat yang tadi " ucap ana menunduk, ia takut bahwa akan tertawa lepas hingga berteriak saat ini sedangkan kafka hanya terkekeh, baginya ana ini lucu, apa?!Iya, lagian lo juga bagus banget tadi sayang banget kalo di sia siain" puji kafka, ana mendongak dan terus saja tersenyum membuat kafka terbuai, senyum tulus yang tak pernah ia perlihatkan pada siapapun, garis keras siapapun!
Flashback on
Dih, siapa juga yang mau punya pacar bar bar kek lo" ucap kafka tak kalah angkuhnya membuat ana menahan diri untuk tidak mencakar wajah sok tampan nya itu. " tujuan gue ngajakin lo kesini itu, sekarang lo harus nyanyi buat gue didepan sana, eh engga buat semua orang yang ada di sini" tunjuk kafka pada salah satu panggung yang ada didalam cafe tersebut. Kedua mata ana membulat, ia menatap kafka tak percaya.
Beneran?" Tanya ana masih dengan ketidakpercayaanya, ia bahkan sampai menganga, kafka mengangguk dan tersenyum tipis
Of course, do it" ucap kafka mempersilahkan, ana tersenyum lebar, ia tak menyangka bahwa di hari ini ia akan bersentuhan kembali dengan sesuatu bernamakan musik.
Test!" Ucap ana menarik seluruh perhatian pengunjung cafe, tiba tiba perasaan grogi menyerang ana,ia menatap kafka meminta pertolongan.
DO IT!" Ucap kafka tanpa suara, hanya gerakan mengepal dan senyuman dari kafka mampu membangkitkan semangat ana, dan perasaan grogi tadi menguap dan hilang entah kemana, apakah sekarang kafka sepenting itu untuk ivana?
Ayolah!
Perkenalkan gue ivana, berdirinya gue disini mau nyumbangin lagu untuk kalian, suara gue emang nggak bagus bagus amat tapi ya nggak jelek juga" ucap ana, ia mengambil gitar yang bersender tak jauh dari tempatnya berdiri dan mulai melantunkan alunan sebuah lagu dengan sangat merdu.
*play music - intuisi(yura yunita)*
Prok - prok - prok
Suara tepuk tangan begitu menggema seisi cafe, ana tersenyum haru dari sekian lama ia tak bernyanyi pada akhirnya hari ini ia kembali bernyanyi berkat kafka.
Naise, suara lo lumayan bagus" puji kafka sesampainya ana dihadapannya, sementara ana hanya tersenyum malu, sial kenapa ana jadi sangat pemalu-_
Engga juga" ucap ana malu malu, dapat ana dengar dengan jelas kekehan dari seorang kafka membuat kupu kupu yang ada diperutnya terus saja berterbangan
Flashback off
Nyokap gue ga pande nyanyi" ucap ana tiba tiba membuat dahi kafka mengkerut. " dikeluarga nyokap gak ada yang pandai bermusik kecuali oma"
Barulah kafka tau darimana ana mendapatkan suara emas itu, warisan dari omanya pikir kafka.
oppa gue selalu bilang kalo gue itu mirip omma gue waktu lagi berhubungan dengan musik" ucap ana, ia mendongak agar air matanya tidak turun saat ini. "Sayangnya nyokap gak ngebolehin gue main musik lagi dengan alasan nyokap ga mau lagi kebayang bayang omma terus" lanjutnya, refleks kafka maju dan mengusap bahu ana lembut.
Sorry, gue ga tau" ucap kafka lirih, ana menatap kafka dan tersenyum, bukan senyum tulus untuk kali ini
Gapapa, gak usah melow lagi ah, lo ga cocok melow masa ada cowok badan kekar tapi melow" canda ana, ia tersenyum dan kafka tau betul itu senyum palsu namun ia juga tak ingin mengacaukan ana dan kembali mengingatkan ana dan kembali mengingatkan ana pada kenangan kusamnya
Dasar perusak moment" ucap kafka dengan kekehan nya, ana memeletkan lidahnya mengejek kafka . " ubab berani sama majikan ya" tambah kafka geram, ia bersiap mengejar ana namun ana terlebih dahulu lari terbirit birit
Terjadilah aksi kejar kejaran dimana ana yang dikejar dan kafka yang mengejar tanpa ana dan kafka sadari, tak jauh dari tempat mereka berdiri ada sepasang mata yang mengawasinya sejak tadi.
"Halo, sebelum target utama, ada satu orang yang harus lo lenyapin"
"......"
"Send a picture"
"......"
"Gue gak mau tau! Lo harus lenyapin dia"
"......."
"Nice"
🐣🐣🐣
Hm, kaf sekali lagi makasih ya" ucap ana, ia berdiri di samping motor yang kafka kendarai
Dari tadi makasih mulu, buat apasih?" Tanya kafka heran, tak urung membuatnya tersenyum lebar dihadapan ana yang notaben nya musuh besarnya.
Buat satu harian ini, cafe dan taman" ucap ana malu malu, kafka lagi lagi terkekeh karna sikap malu malu yang ditunjukkan ana.
Iya sama sama" ucap kafka, ia menggeleng gelengkan kepalanya melihat ana lagi. " lagian kan dengan kayak gini masa lo jadi babu gue jadi makin lama" tambah kafka membuat ana melongo tak percaya
Seriusan?" Ucap ana dengan tampang terbeloon yang ia punya, Sontak membuat tawa kafka pecah seketika.
Becanda, gue juga bahagia kok ngeliat lo kek tadi" ucap kafka tulus yang dibalas dengan dengan delikan khas sekali ivana. " yaudah, gue pulang dulu udah malem" pamit kafka, ana mengangguk anggukan kepalanya saja, ternyata benar ana tampak lebih menggemaskan dengan wajah babyface nya
Hati-hati" ucap ana, sementara kafka menampilkan raut wajah annoying nya yang paling menyebalkan
Cie perhatian" goda kafka sontak saja ana memukulnya dengan beringas. "Aduh aduh kdrt lu" ucap kafka mengaduh.
Bodo" ucap ana ketus, ia bahkan bersidekap dada seolah sedang marah
Gausah marah marah ntar gue makin suka" ucap kafka, ia dapat melihat kedua pipi ana yang kini mulai memerah.
🐥🐥🐥
ASSALAMUALAIKUM TEMEN TEMEN😂
Gue up nya kecepetan ya?:v , gapapa lah ya gue lagi mood up nih😂
Oke seperti part sebelumnya gue mau curcol😂
Gue kesel banget hari ini, masa disuruh nulis jawaban sepanjang jalan tol☹ untung sepanjang jalan tol, nah kalo sepanjang rasa cintaku padanya gimana?☹ kan gak ada akhirnya
Skip
Kesel aja gitu itu guru emang gak ada kasihan nya, udah keriting juga jari jari mungil nan imut ku☹☹ sip gaje.
OH IYA KALO ADA TYPO ABAIKAN SADJA, SEBAB SAYA TIDAK MENGKOREKSI ULANG KETIKAN SAYA:)
Dah gamau bacots lagi, enjoy beb❤
See u🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
Miniera
Teen Fictionini bukan cerita dimana badboy yang ketemu goodgirl, apalagi goodgirl yang ketemu goodboy. cerita ini hanya menggambarkan kehidupan seorang gadis manis yang penuh dengan rahasia yang dipertemukan dengan seorang lelaki penyuka senja yang teramat angk...