Author Pov
"Perkenalkan nama saya Anatasya Bella Naumi, kalian bisa memanggilku Ana." Jelas Ana saat memperkenalkan dirinya di depan kelas.
"Kalau manggil cantik boleh ngga?
Hahahahah." Teriak para lelaki yang duduk di barisan belakang.Ana yang mendengar hal itu lantas terkejut bukan main, apa begini kelakuan para siswa disini. Ana benar–benar merasa muak dan ingin muntah mendengar godaan demi godaan yang dilontarkan untuknya.
"Heh itu yang paling belakang ribut aja, Kalian ngga punya sopan santun yaa. Sini maju! Gantiin Ibu di depan!" Bantah Bu Dewi selaku wali kelas 12 IPS 5.
Salah satu siswa pun menuruti perintah dari wali kelasnya untuk maju ke depan. Tanpa ada rasa ketakutan sedikit pun yang nampak di wajahnya, dia pun langsung angkat bicara.
"Yak, karena saya jadi guru, sekarang ini kalian boleh pulang."
"yeeyyyy...!!!" Sorak siswa siswi yang lain setalah mendengar ucapan dari teman sebayanya yang teramat berani itu.
"Heh! apa-apaan kamu Roni! Seenaknya aja main membubarkan murid saya! Pelajaran pun belum saya mulai!" Ucap Bu Dewi sambil melayangkan penggaris ke pantat Roni.
"Aww saakitt Buu... Ma-maaf Buuuu... Kan tadi Ibu yang nyuruh saya gantiin posisi Ibu." Rintih Roni kesakitan.
"Iya tapi bukan berarti kamu membubarkan murid saya semau kamu Roni, kamu pikir sekolah ini punya buyut kamu?, sudah kembali ke tempat dudukmu!"
Roni hanya terkekeh dan kembali ke tempat duduknya, diikuti oleh Ana yang sudah dipersilakan duduk oleh Bu Dewi.
Ana mengambil tempat duduk di sebelah gadis yang telah memberikan kode untuk duduk bersamanya.
"Hallo Ana, namaku Sila Febriani. Kamu bisa memanggilku Sila." Ucap gadis itu setalah Ana duduk di sebelahnya.
"Hay Sila, senang bertemu denganmu." Balas Ana lembut.
***
10.00 WIB / Jam Istirahat
Sila mengajak Ana untuk pergi ke perpustakaan. Sila memang murid yang terkenal pandai dan baik di sekolah, jadi tidak heran apabila dia lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan dibanding ke kantin.
Saat Sila dan Ana berjalan, semua murid menatap mereka berdua. Atau sebenarnya hanya menatap salah satu di antara mereka?
Sebetulnya Sila pun paham jika yang ditatap oleh murid lain adalah Ana. Karena Sila tahu Ana itu cantik, bahkan sangat cantik.
Kecantikan Ana bahkan mengalahkan Tania, yaitu siswi yang terkenal cantik di sekolah ini.
Tania Caroline, memang cantik tapi dia licik. Sila hanya takut jika Tania mengetahui posisinya sebagai siswi tercantik di sekolah ini sudah tergantikan oleh orang lain, yaitu Ana. Maka sudah pasti Tania tidak akan tinggal diam.
Saat berada di perpustakaan Sila terus memikirkan hal itu. Hingga ada suara yang membuatnya terkejut.
"Sila? Kamu kenapa dari tadi diam aja?" Tanya Ana yang khawatir pada Sila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Leave Me, Baby! [HIATUS]
RomanceAnatasya Bella Naumi, gadis belia berusia 18 tahun terpaksa harus pindah ke salah satu SMA ternama di Bandung. Di sana dia mendapatkan pembullyan dari salah seorang siswi yang bernama Tania Caroline. Di tengah-tengah perjuangan melawan kejamnya hidu...