"Ayo semua segera berkumpul di aula!" teriakan pembina dengan pakaian olahraga mencolok memenuhi ruangan dengan banyak ruang kecil di dalamnya dan jeruji besi sebagai pembatas masing-masing ruang.
Pukul 6.30 namun para napi sudah harus beraktivitas.
Memang apa yang mereka kerjakan?
Jangan salah! Di rutan ini para napi banyak diajarkan tentang cara melakukan hal-hal yang sekiranya bermanfaat untuk napi setelah keluar dari jeruji besi seperti membuat makanan, kerajinan dan lainnya. Ya, hitung-hitung bekal menuju masa depan.
Satu persatu para napi yang keseluruhannya wanita itu mulai keluar dari ruangan mereka dan berjalan menuju aula. Meskipun masih mengantuk, tapi mereka sangat bersemangat.
Iya, bersemangat untuk segera keluar dari sana. Agar mereka bisa segera menghirup udara bebas dan bertemu dengan orang-orang tersayang.
Ketika memasuki aula terlihat panggung dengan dekorasi cantik menarik perhatian para napi. Mereka tersenyum senang.
Apa ada acara perayaan? Apa ada napi yang akan bebas? Atau ada polisi baru yang akan bekerja di rutan itu?
Para napi terus membuat asumsi dalam pikiran mereka mengingat dekorasi aula terlihat sangat cantik seakan hari ini adalah hari spesial.
"Teman-teman silakan duduk di kursi yang telah tersedia"
Instruksi pembina menyambut, para napi bergegas menghampiri tempat duduk agar bisa mendapat barisan depan.
Berharap ini adalah sebuah hiburan.
Dalam rangka apapun, yang terpenting adalah hiburan. Karna para napi tidak mungkin keluar dari rutan sebelum waktunya bebas, mereka jadi merasa seperti orang primitif. Tidak tau apa-apa.
Tempat yang sering dikunjungi bersama pasangan, keluarga, atau tempat nongkrong bersama teman.
Inilah yang diinginkan para napi. Karna rata-rata umur mereka dua puluh hingga tiga puluh-an.
"Selamat pagi semua!" sapaan hangat membuat para napi semakin bersemangat.
Pasti ada kabar baik.
Para napi menjawab dengan semangat tanpa menyadari ada orang lain naik ke atas panggung.
Tiga orang polisi penjaga rutan naik ke panggung. Dua orang sangat familiar, namun satu terasa sedikit asing.
"Nah, teman-teman mari untuk hari ini kita bermain, kita bersenang-senang. Namun tidak mungkin acara ini diadakan tanpa ada alasan kan? Coba tebak acara apa ini? Angkat tangan yang ingin menjawab. Yang benar dapat hadiah!" kalimat sang MC menggiurkan. Apa kira-kira hadiah itu?
Seluruh napi kemudian menyadari kehadiran tiga petugas di atas panggung. Mereka berbisik dengan napi di sebelah mereka. Membicarakan petugas asing di atas panggung. Wajah tegas, badan proporsional, tatapan mata yang tajam juga kulit yang eksotis semakin menambah nilai plus pada fisiknya. Membuat para napi terpana.
Tak lama kemudian lima puluh enam dari lima puluh tujuh napi mengangkat tangan merasa yakin dengan jawaban yang hanya mereka duga-duga.
Kenapa hanya satu orang yang tidak mengangkat tangan?
Gadis itu, napi bernomor 57 nampak tidak fokus pada sang MC. Dia justru menatap petugas asing itu dengan alis berkerut dan sedikit cemberut.
Seperti tidak ingin kalah, sang petugas juga menatap gadis napi itu namun dengan ekspresi sulit dijelaskan.
Sang MC yang juga adalah polisi jaga rutan tersebut menunjuk salah satu napi. Sedang yang ditunjuk kegirangan hingga mendapat respon tawa dari orang di sekitarnya.
"Ayo yang disana silakan maju" tunjuk sang MC.
Senyuman lebar dan loncatan-loncatan kecil mengiringi sang napi yang beruntung menuju panggung. Membuat sang MC dan kedua petugas di sana ikut tertawa senang.
Namun petugas asing itu tetap pada posisnya menatap sang gadis yang duduk di tengah barisan kursi yang telah ditata sedemikian rupa untuk para napi.
🎬
12.45
Wangi makanan sudah tercium dari balik jeruji besi pertanda waktu makan siang akan segera tiba.
Di antara para napi topik tentang petugas kepolisian baru yang tampan masih sering diperbincangkan. Petugas yang mampu membuat para napi jatuh cinta dengan wajah rupawan dan senyum menawannya.
Namun tidak hanya itu. Acara perayaan yang diadakan tadi pagi membuat semua napi sedikit syok sekaligus bahagia. Tapi sepertinya tidak untuk satu napi.
🔙🔙
"Jadi apa kau tau mengapa kami mengadakan acara ini?" tanya sang MC.
"Karna ada polisi baru!"
"Lalu?"
"Ada lagi?" sang napi berubah bingung. Panik jika ia tidak berhasil mendaptkan hadiah.
"Iya, ada dua berita baik hari ini." sang MC memberi clue. Semua napi ikut bingung, apa lagi yang sedang terjadi?
Sang napi beruntung tiba-tiba mendapat sebuah argumen baru. Seperti yang semua napi pikirkan ketika pertama melihat panggung di aula, "akan ada napi yang bebas?" ucap napi itu spontan.
"Betul!" seru sang MC.
Semua napi melongo tidak percaya. Siapa yang akan bebas?
"Hari ini kami memperkenalkan petugas baru, namanya Lucas Alexander Fedrick. Kalian panggil saja pak Lucas" tambah sang MC.
Para napi saling berbisik betapa tampan petugas baru itu, dan berniat untuk dekat dengan petugas itu. Sedang gadis bernomor lima puluh tujuh hanya menatap teman-temannya tanpa mau ikut membicarakan petugas baru itu.
"Dan..."
"Lusa adalah hari kebebasan dari Arina Vanessa Senderry" semua napi berubah terkejut. Tak lama yang disebut namanya langsung diberondongi ucapan selamat dari napi lain.
Siapa dia?
Dia adalah gadis bernomor lima puluh tujuh.
Arina Vanessa Senderry.
-Secret Behind the Prison
02 Maret 2019
©Deey🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Behind The Prison [NCT: W.Lucas]
Action"Mungkin kau merasa mengenalku, tapi aku yakin kau belum tau siapa aku" -Arina Vanessa Sendery -Secret Behind the Prison ©Deey🙋