⚠ Sorry for typo(:
"Kau tidak benar-benar pindah kan?" seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun menarik ujung dress berwarna peach gadis rambut sepunggung dengan poni menghiasi dahinya.
Ia seumuran anak laki-laki itu.
"Aku harus ikut orang tuaku, hyung"
"Ihyung kan juga orang Korea kenapa Ihyung tidak pindah ke Korea juga? Supaya kita bisa terus bersama"
"Kalau begitu aku akan bilang pada ibuku. Kau hati-hatilah di jalan. Jangan lupakan aku ya? Aku pasti akan menemuimu lagi" si anak laki-laki mengikat kelingking sang gadis dengan kelingkingnya. Membuat sebuah perjanjian.
Mereka mengakhiri perpisahan mereka dengan pelukan hangat seorang teman.
"Arin, ayo! Kita harus segera berangkat" sebuah tangan mengusap kepala Arina kecil membuat ia melepas pelukannya.
"Mark, sampaikan salam kami untuk orang tuamu ya" ibu Arina tersenyum kecik mengelus puncuk kepala Mark. Membuat si anak tersenyum menatapnya.
"Aku pasti akan ke Korea juga. Menemui Arin lagi" Mark menatap Arina dan ibunya bergantian.
"Dah, Ihyung" Arin mengikuti ibunya menuju mobil sambil terus melambaikan tangannya pada Mark hingga ia menghilang bersama mobil yang dikendarainya.
Mark merasa sedih. Arin lah satu-satunya teman yang ia punya selama di sini, di Canada.
Ia tidak punya teman, siapapun itu. Karna orang tuanya yang terkesan galak membuat anak seumurannya takut untuk sekedar mendekati dan mengajak Mark bermain.
🎬🎬🎬
"Ibu, aku ingin ke sana" Arin menarik coat ibunya yang sedang menyirami bunga-bunga kesayangannya.
"Arin, ibu bilang tidak ya tidak! Mengerti tidak sih yang ibu bilang!" Arina menunduk sedih. Ia tidak menyangka ibunya akan membentaknya. Hanya karena rengekan Arina yang meminta dibawa pergi jalan-jalan ke pasar malam untuk menaiki biang lala.
Ini bukan ibunya, pikir Arina. Ibu Arina tidak pernah membentak Arina sekalipun saat Arina minta apapun pada ibunya. Bahkan saat Arina minta dibelikan barang mahal sebagai kado ulang tahunnya.
Tapi ini? Arina hanya minta diajak ke pasar malam ini, dan bermain bersama ibu dan ayahnya tentu.
Ada apa dengan ibu Arina?
Arina rasanya ingin menangis. Ibunya terlihat sangat menyeramkan saat marah. Bahkan lebih seram dari badut yang pernah ia temui.
Arina kemudian mendengar helaan nafas ibunya. "Sayang, ayah sedang ada masalah, nanti kalau sudah selesai baru bisa ke pasar malam ya" ucap ibunya melembut sembari mengusap sayang pipi Arina.
Sejak saat itu Arina berjanji akan lebih mengerti kondisi orang tuanya.
🎬🎬🎬
"Ayah, kenapa ayah memukul ibu?!" Arin berteriak histeris melihat ibunya yang terduduk di lantai menahan sakit karena terus dipukuli ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Behind The Prison [NCT: W.Lucas]
Action"Mungkin kau merasa mengenalku, tapi aku yakin kau belum tau siapa aku" -Arina Vanessa Sendery -Secret Behind the Prison ©Deey🙋