Chapter 1

175 14 5
                                    

Aku tengah duduk di bangku taman ketika dua gadis dua tahun lebih muda dariku datang dan duduk di sampingku.

Sore ini aku tengah menunggu seseorang. Meski semalam kami bertemu dan pergi bersama, tapi sekarang aku sangat merindukannya.

Aku tahu, menjadi seseorang yang spesial baginya takkan mudah untuk meluangkan waktu bersama. Karena profesinya yang menuntutnya harus membagi waktu antara pekerjaan dan urusan pribadi.

"Ah ini kan foto Jimin." Jerit salah seorang gadis yang duduk di sampingku. Ia tengah memandangi sebuah foto pria di dompet berwarna biru.

"Mana?" Tanya temannya.

"Ini." Gadis itu menunjuk pada dompet biru yang tak lain milikku.

Begitu tersadar, aku langsung meraih dompet itu dan menyembunyikannya.

"Hey! Kenapa kau ambil dompet itu? Bukankah itu Jimin?!” teriak gadis pertama.

"Maaf. Dia temanku. Dia hanya mirip saja." Sahutku datar.

"Hah! Jimin!" jerit seorang gadis di belakangku. Ternyata gadis itu melihat foto Park Jimin di dompetku.

"Maaf. Dia temanku. Mungkin kalian salah orang.' Aku langsung menyembunyikan dompet biruku di balik scraf coklat yang kupakai. Dan aku bergegas berdiri untuk pergi.

Di belakangku aku sempat mendengar mereka berkata sinis padaku.
"Dasar wanita pelit. Lihat foto Jimin saja tidak boleh. Memangnya siapa dia? Temannya? Semua orang juga bisa mengaku teman Jimin." Ucap gadis pertama dan diikuti desisan sinis dua gadis lainnya.

Aku berjalan dengan wajah tertunduk. Tanganku terlipat ke dada. Menahan sakit yang tak terlihat. Rambut panjangku yang terikat satu ke belakang melambai tertiup angin.

Tanpa terasa ada sesuatu yang menyeruak di dalam hatiku. Menyakitkan. Hingga tak ada lagi kekuatan yang tersisa untuk menahannya.

Apa begini resiko yang harus kutanggung? Mencintai seseorang yang bergelut di publik figur. Menahan cemburu yang memperolokku seolah aku tak pantas untuk seorang yang bersanding dengan Park Jimin.

Park Jimin adalah aktris tampan yang populer sekarang ini. Ia banyak digandrungi gadis-gadis cantik. Setiap harinya akan ada surat cinta dari para fansnya yang kebanyakan kaum hawa.

Aku berjalan sambil menunduk. Hingga seseorang berjalan melewatiku begitu saja. Aku tahu siapa dia. Dia adalah Park Jimin. Hatiku kembali terasa perih saat ia tak mengenaliku. Sungguh terlalu sakit untuk aku rasakan.

Tubuhku terjatuh perlahan-lahan hingga tangan kananku menyentuh tanah untuk menopang tubuhku.

Aku berjongkok dengan perasaan kalut. Air hangat meluncur begitu saja di kedua pipiku. Terdengar isak dari bibirku yang kudengar seperti lolongan yang memilukkan.

"Hara." Suara lembut menyapaku dari samping dan tangannya meraih lenganku untuk membantuku berdiri.

Aku mendongak dan mendapati wajah dengan sikap acuh dan dinginnya tanpa berkata.

"Kenapa kau di sini? Bukankah sudah kubilang kau tunggu di bangku taman."

~~~

Hai guys ku come back nih!

Sekarang castnya jimin yey.

Jngan lupa vote and comment ya

I Love You, Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang