Kali ini, tidak ada yang meragukan tuan Chanlong karena sidik jari di pintu batu adalah bukti jelas bahwa orang sudah memasuki tempat itu.
Perangkap yang Godking Duanmu telah atur mungkin hanya memiliki satu serangan. Pondok pertama adalah contoh terbaik.
Overgods yang tersisa semuanya memasuki gubuk kedua. Ada juga dunia miniatur di gubuk kedua. Selain itu, Law of Space Godking Duanmu telah memodifikasinya, jadi itu jauh lebih besar dari pondok pertama.
Pegunungan mengaburkan ruang, dan ada berbagai gunung yang membentang sejauh mata memandang. Pedang tajam Qi terpancar dari pegunungan dengan rasa supremasi. Mereka sangat kuat.
Ada beberapa wajah batu seperti cermin di antara bentangan pegunungan yang tak berujung. Beberapa tebasan tersisa di permukaan batu, yang merupakan sumber pedang Qi yang merembes ke sekeliling. Niat tajam membuat semua Overgod menggigil.
Beberapa Dewa berserakan di depan batu dengan tebasan. Semua tatapan mereka terpaku padanya; mereka ingin memahami Hukum Pedang di dalamnya.
Dengan ledakan, beberapa Dewa menebas pegunungan di depan. Mereka ingin mengambil tebasan pada wajah batu dengan mereka. Namun, gunung sudah berubah dari direndam dalam pedang Qi begitu lama. Mereka menjadi sangat tangguh, jadi serangan para Dewa berkekuatan penuh hanya meninggalkan bekas di permukaannya. Memutuskan seluruh gunung dan membawanya pergi pada dasarnya tidak mungkin.
"Ini seharusnya tempat Godking Duanmu memahami pedangnya," kata Ling Hougong. Tatapannya dipenuhi dengan sukacita. Baginya, tempat ini pada dasarnya adalah tanah tertinggi dan berharga.
Ini karena dia memahami Hukum Pedang. Jika dia melanjutkan pemahamannya di sini, itu pasti akan menjadi lebih mudah baginya.
Sinar cahaya berkedip melalui mata Jian Chen saat dia juga menjadi bersemangat. Tebasan pedang memiliki residu dari apa yang Goduan Duanmu telah pahami dari Hukum Pedang. Baginya, itu akan sangat membantu. Mereka bisa membantunya dalam memahami Hukum Pedang dan mencapai sebagian pencapaian Roh Pedang dalam waktu yang lebih singkat.
Keluarga Overgod pergi dengan sangat cepat. Mereka sudah mengerti tempat ini. Hanya di situlah Godking Duanmu memahami Hukum Pedang. Itu tidak bermanfaat bagi mereka, juga tidak ada harta, jadi itu secara alami tidak menarik mereka.
Dalam sekejap mata, semua Overgod selain dari Jian Chen dan Ling Hougong telah pergi.
"Jian Chen, kita berdua memahami Hukum Pedang, jadi tempat ini pada dasarnya adalah tanah yang diberkati bagi kita berdua. Kenapa kita tidak berkultivasi di sini sebentar? ”Ling Hougong bertanya. Dia ingin tetap tinggal.
"Jian Chen, segera pergi dari sini. Pergi ke gubuk ketiga. Jika saya menebak dengan benar, pondok ketiga berisi apa yang saya butuhkan, ”pada saat ini, suara peri Hao Yue terdengar di kepala Jian Chen.
Jian Chen menggenggam tinjunya ke arah Ling Hougong tanpa perubahan ekspresi sama sekali dan berkata, "Masih ada satu pondok lagi. Saya ingin mencoba keberuntungan saya di sana untuk menemukan harta karun yang mengesankan dan melihat apa yang bisa saya dapatkan. "
Ling Hougong menggenggam tinjunya ke arah Jian Chen dan berkata," Aku tidak akan pergi ke pondok ketiga. Saya ingin berkultivasi di sini untuk sementara waktu dengan harapan bahwa pemahaman saya tentang Hukum Pedang akan meningkat. Jian Chen, semoga kau beruntung! ''
Jian Chen pergi setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Ling Hougong. Dia melihat ke arah pondok batu ketiga.
Tanah di luar gubuk ketiga ditutupi dengan mayat Dewa. Semua dari mereka kehilangan bagian tubuh, setelah menderita kematian yang menyedihkan. Jian Chen dengan santai melirik mayat-mayat, dan matanya tiba-tiba menyipit. Tatapannya jatuh ke salah satu wajah mereka.
