Bab 1516: A Grand Wedding (Dua)
"Ya, ayah!" Wanita itu disebut Rong'er nakal menjulurkan lidahnya sebelum menjawab dengan patuh. Namun, dia masih menatap penduduk desa dari Longevity Valley dengan penuh minat.
Kaisar baru dari Kekaisaran Felicity sangat menatap sekelompok orang dari Longevity Valley. Dia berkata, “Orang-orang ini tampak biasa dan tidak memiliki banyak kekuatan, tetapi mereka semua berani memanggil kaisar Jian Chen dengan namanya dan tidak menunjukkan kekaguman kepadanya. Mereka bahkan membandingkan desa mereka sendiri dengan kota yang dikenal sebagai yang terbesar di dunia. Jika saya menebak dengan benar, mereka pasti memiliki hubungan dekat dengan kaisar Jian Chen. "
" Oh! "Wanita di sampingnya membuka mulutnya dengan kaget sementara ketidakpercayaan membanjiri wajahnya.
Pada saat yang sama, ada banyak orang lain di sekitarnya yang juga telah menduga hubungan luar biasa penduduk desa dari Longevity Valley. Akibatnya, bahkan ketika mereka melewati beberapa Raja Suci atau Kaisar Saint, mereka tidak meremehkan mereka sama sekali.
Bahkan ketika para pemuda dari lembah itu melebarkan mata mereka dan meneteskan air liur pada keindahan yang memikat di kerumunan, wanita dengan asal luar biasa hanya bisa cemberut. Mereka menutup mulut mereka sebelum berbalik dan meninggalkan berbagai pandangan penduduk desa.
Bahkan wanita bernama Ronger menarik perhatian beberapa pria muda dari Longevity Valley. Ada beberapa pemuda sekitar usia dua puluh tahun yang memandangi penampilan Rong'er yang memikat. Mereka tidak bisa mengalihkan tatapan mereka sama sekali, seolah jiwa mereka telah disedot olehnya.
"Sangat cantik. Dia pada dasarnya seperti seorang dewi. S-dia benar-benar kekasih impianku ... "
" Betapa dewi yang cantik, dan dia kira-kira seusia aku. Jika aku bisa menikahinya, aku akan bersedia memperpendek umurku beberapa dekade ... "
" Lihatlah kakinya. Apa kaki indah dan putih. Itu adalah kaki tercantik yang pernah saya lihat. Saya tidak pernah berpikir bahwa kaki wanita bisa begitu indah. Mereka pasti merasa sangat baik ... ”
Para pria muda dari Longevity Valley semua meneteskan air liur saat mereka menatap wanita bernama Ronger. Jika mereka tidak menatap wajahnya dengan bengong, mereka akan menatap kaki rampingnya yang putih. Bahkan teguk air liur mereka terdengar.
Wanita yang disebut Rong'er memperhatikan tatapan serigala mereka dan segera ditutupi dengan merinding. Dia menggigil ketakutan sebelum dengan cepat bersembunyi di balik pria paruh baya dengan jubah naga. Ketakutan yang berkepanjangan menutupi wajahnya.
Baru sekarang dia menemukan betapa menakutkannya pemuda-pemuda gendut dengan pakaian kasar. Mereka tergoda untuk memakannya hanya dari tatapan mereka sendiri.
"Rong Er, ayo pergi," pria itu juga tidak senang. Dia menarik wanita itu bersamanya dan meninggalkan pemandangan penduduk desa.
“Bagaimana dia pergi begitu cepat? Saya bahkan tidak sempat melihatnya, ”kata salah satu pria muda itu dengan kesal. Tatapannya tetap terpaku ke arah Rong'er telah menghilang, penuh dengan penyesalan dan kegilaan mendalam.
“Dia pasti belum pergi jauh. Mengapa kita tidak mengejarnya? ”Pemuda lainnya menyarankan, membakar dengan keinginan.
“Tidak usah. Kakek mengatakan kepada kami untuk tidak berkeliling secara acak. Lihatlah berapa banyak orang di sini dan seberapa besar tempat ini. Bagaimana jika kita tersesat? ”
