Sebelum membaca aku harap kalian sudah menyiapkan mental. Bab, demi bab, perasaan kalian akan di buat terombang-ambing. Sedih, kesal, kasihan, baper akan kalian rasakan ketika kalian membaca bab, demi bab. Oh iya, kalian juga tidak akan bisa berhent...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading...
Kurang lebih satu Minggu Dara tidak masuk sekolah karena kondisi nya yang tidak memungkinkan. Tapi, sekarang Dara terlihat sudah sembuh dari kecelakaan beberapa waktu lalu. Dan sekarang Dara sudah mulai aktif bersekolah kembali.
Di pagi yang cerah ini, Dara terlihat berjalan melewati koridor koridor sekolah untuk menuju kelas nya. Entah memang benar, atau hanya sugesti nya saja, sekarang orang-orang banyak yang menatap nya. Entah apa yang salah dari Dara, yang jelas banyak pasang mata yang memperhatikan nya.
Dara memang sering di tatap mengingat ia adalah kekasih---mantan most wanted sekaligus ketua OSIS di sekolah. Tapi tatapan kali ini berbeda. Tatapan mereka sinis, tatapan mereka juga memancarkan rasa jijik, benci, dan sebagainya. Ada apa ini? Dara terus berpikir, apa yang salah dari nya? Dara menghela nafasnya, mungkin ini hanya perasaan nya saja.
"Dasar bitch! Sumpah geli banget gue ama dia!"
Dara menatap salah dari mereka, apa kata-kata itu mereka lontarkan untuk Dara? Tapi apa alasan ya?
"Gila gak sih? Arga aja yang ganteng nya nauzubillah, kaya raya tujuh turunan, famous nya kebangetan, di selingkuhin. Dia tuh mau cari yang kaya gimana sih?"
Dan sekarang Dara tau, untuk siapa kata-kata itu di lontarkan. Ya, kata-kata itu sepertinya tertuju pada nya. Memang Arga punya kekasih siapa lagi selain dirinya?
"Iya tu, gue dari awal masuk sampe sekarang, ngejar-ngejar si Arga kaga dapet-dapet. Dan sekarang dia? Malah ngebuang berlian kaya Arga."
"Tinggal tunggu aja, liat aja nanti."
"Tapi dengar-dengar si Arga udah jadian sama anak sekolah lain loh, famous juga sama kaya dia. Si Anya, selebgram itu."
"Bagus lah, dari pada sama si upik abu itu."
Mendengar semua itu hati Dara jadi teriris, bahkan jauh lebih perih dari teriris. Apa kata mereka? Arga baru saja jadian dengan anak sekolah lain? Di mana pikiran pria bajingan itu? Dara sedang hamil anak nya, pria itu tidak mau tanggung jawab dan malah melarikan diri. Dara menatap perutnya yang masih datar, dan mengelus nya lembut.
