mereka berhenti di motel kecil untuk istirahat setelah tanda-tanda pengejaran sudah hilang. setelah mandi, ryujin mengeringkan rambutnya dan yeji bilang ia terlihat begitu menawan.
"berhentilah." suruh ryujin tepat setelah yeji memutuskan untuk mendaratkan ciuman di atas bibirnya.
"aku bahkan belum ngapa-ngapain."
ringisan yeji yang tidak tahu diri itu menumbuhkan degupan lain di dada ryujin, semburat merah di pipi belum termasuk. ia menutup dirinya dengan selimut sebelum yeji membuatnya semakin gila.
"aku mau tidur." pamit ryujin kemudian.
"tidurlah. kamu pasti capek mengemudi seharian."
tidak ada balasan lagi selain dengkuran pelan. yeji masih terjaga, tentu saja.
matanya melirik ke arah dua tas yang berisi perbekalan serta kunci mobil yang digeletakkan tanpa pengaman apapun.
memastikan pistolnya terisi, yeji melangkah pelan ke arah nakas.
