Muda dan diberkati dengan segudang bakat, fashionista, kaya raya, direktur perusahaan, dan cantik. Itulah sosok Rose Adrianna Walton. Sementara di sisi lain ada si pemalas, pembangkang, dan ugal-ugalan. Dia adalah si sinting Nicklaus James Walton.
R...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 5
Hembusan angin malam menerpa wajah perempuan berwajah pucat pasi dan alis tebal itu melalui jendela yang mengarah langsung ke balkon kamar. Tubuhnya hanya berbaluti baju tidur selagi ia duduk bersandar dengan kaki yang berselanjar di atas sofa yang terletak di tengah kamarnya dengan segelas whiskey menemani di genggamannya.
Pandangannya nampak kosong menerawang ke depan.
"Apa aku harus pergi ke sana sendiri?" Ia bergumam pelan.
Perempuan itu—Rose, langsung tersentak begitu pemikirannya diinterupsi kala macbook yang berada di pangkuannya berdering nyaring menandakan ada sebuah pesan masuk pada emailnya.
Tanpa berbasa-basi dan menunggu lebih lama, ia langsung meletakkan gelasnya ke atas meja dan menggerakkan jemarinya untuk membuka email yang masuk dan membacanya.
From: Christy Anderson(christyanderson@icloud.com) To: Rosalié Adrianna Walton (rose@waltons.com) Lampiran Pendukung SM Projek 911 10 January 2019
Attachment: 2 Tap to Download: Potongan Berita Koran California 1991.pdf – 256 KB Tap to Download: Daftar Korban SM Projek 911.pdf – 12 MB
Mata Rose tebuka lebar, ia menggigit bibir bawahnya keras-keras kala perlahan jemarinya bergerak menggerakkan cursor mouse-nya untuk membuka file yang dikirimkan oleh Christy barusan.
Akhirnya, setelah tujuh tahun penantian dan pencarian, Rose mendapatkan apa yang ia inginkan. Biarpun begitu, entah kenapa benaknya merasa ragu dan terdapat sedikit rasa takut menyelimuti. Sebuah perasaan yang tak seharusnya ia rasakan pada saat-saat seperti ini.
Matanya bergerak menelusuri gambar yang menunjukkan beberapa potongan lembar koran pada tahun 1991.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bom bunuh diri terjadi pada 25 Januari pukul 5 sore hari dan menjadi penyebab bangunan tiga puluh dua lantai di Santa Monica hancur berkeping-keping. Hingga berita ini diterbitkan, 149 orang dinyatakan tewas, 31 orang luka berat, 28 orang luka ringan, dan 11 orang dinyatakan hilang atau belum ditemukan keberadaannya di antara puing-puing bangunan.
