×

52 9 2
                                    

Calum menyeret kopernya menuju pintu putih kamar apartemen, tempat tinggal sementara ini,

Ia sudah tau betul ini bukan yang terbaik, kamarnya kecil dan dinding antara kamar lainpun tipis, namun ia sengaja memilih di sini agar uang yang dikirimkan orang tua dan yang ia hasilkan sendiri bisa lebih banyak dipakai untuk bersenang-senang, toh bukannya apartemen ini tidak nyaman juga, jadi ia merasa tak masalah malah merasa beruntung.

Genggamannya pada kenop pintu berbarengan dengan terbukanya pintu yang tepat di sebelah kanan kamarnya, menampilkan sosok laki-laki dengan tinggi kurang lebih sama dengannya dan berambut coklat.

Mereka bertatap canggung sebentar, sama-sama menunggu untuk disapa dan ragu untuk menyapa, Calum ragu karena ia tau pria ini pasti mau pergi, dan laki-laki itupun ragu karena takut menganggu Calum, melihat wajah lelahnya.

"Uhm ekhem, orang baru?"

Tanya pria dengan coat cream panjang melekat di tubuh semampainya basa-basi.

"Uh ya, aku Calum."

Calum menjulurkan telapaknya yang langsug disambut hangat.

"Johnny, kau bisa mengetuk kamarku kalau butuh bantuan tapi maaf sekarang aku sedang ada urusan di luar. Tapi aku senang akhirnya punya tetangga, semoga betah di sini... tetangga baru."

Calum menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul, melirik sekilas punggung Johnny yang mulai menjauh sebelum melanjutkan membuka lebih lebar pintu apartemennya.

...

"Apa tidak apa-apa kalau aku main bass?"

Gumam Calum pada dirinya sendiri, sebuah gitar listrik bewarna hitam sudah berada di pangkuannya namun tak langsung ia mainkan.

Ia menghela napas panjang setelahnya, sedikit menyesal ia harus tinggal di tempat berdinding tipis, ia tak mau menganggu orang, tapi tidak mungkin ia selalu tahu kapan-kapannya Johnny sedang keluar,

Calum tidak memikirkan kamar sebelah kirinya karena kamar itu memang kosong.

Ia menaruh kembali gitarnya sesaat setelah mendengar suara aktifitas dari kamar Johnny, berarti ia sudah pulang dan kesempatannya untuk memainkan gitar listriknya tidak ada.

Ia memilih untuk istrihat saja, menyiapkan diri untuk hari kerja pertamanya besok.

...

Laki-laki yang baru menginjak umur 20 itu masih bergerak di atas kasurnya, tak ada tanda-tanda ia akan tertidur.

Calum terduduk, mengusak surai hitam tebalnya kasar, bibirnya mengerucut kesal pada dirinya sendiri.

Ia memilih menonton beberapa video komedi hingga dirinya tertidur, untuk mengenyahkan pikiran-pikiran tak senonoh yang kerap muncul, ia sudah bertekad untuk mengurangi hal kekanakan dan negatif, jadi ia berusaha tak membiarkan dirinya tenggelam pada pikiran buruknya sendiri.

Tak sampai 1 menit Calum tertidur, matanya kembali terbuka dan pandangan pertamanya langsung tertuju pada layar ponselnya yang masih menampilkan video yang sedang ia tonton,

Keningnya mengkerut dalam saat ia sadar earphone masih terpasang sempurna di telinganya, namun Calum terbangun oleh suara yang ia yakin bukan berasal dari video yang sedang ia setel.

Calum dengan cepat melepas earphone silver itu dari telinganya, seketika terkesiap dengan suara yang terdengar semakin jelas.

Ia kembali membaringkan tubuhnya perlahan, ditelannya ludah yang terasa berat saat suara lenguhan-lenguhan itu tak kunjung berhenti.

"Ck dasar, aku mau main bass saja sungkan, ini malah membawa perempuan ke tempatnya."

Gerutu Calum sambil kembali menyumpal telinganya dengan earphone dan menyetel lagu cukup keras,

Niatnya memblokir suara yang menganggunya sia-sia saja, Calum mendengus keras, bagaimana bisa suaranya masih bisa terdengar?! Apa mereka tidak punya malu? Pikir Calum kesal.

...

Paginya normal-normal saja hingga ia teringat hal semalam, membuatnya ingin meninju wajah Johnny saat bertemu dengannya, orang yang baru ia kenal bahkan belum sampai 24 jam.

Kalau dilihat dari wajahnya, Calum bisa menilai bahwa Johnny bukan orang seperti itu, yang tidak memikirkan kenyamanan orang lain, namun ia tak tahu juga kalau ternyata Johnny orang yang berbanding terbalik dari ekspektasinya.

Tapi dari awal mereka berkenalan, Johnny orang yang sopan, bahkan menawarkan bantuan,

Calum berusaha tak berpikiran buruk tentang orang lain dan lebih memilih berpikir kalau mungkin saja Johnny mabuk semalam.

•••


ngapain lgi gue 😂

Tiba2 pengen nulis hm horror mungkin? tadinya mau satu cewek tpi pasti langsung kek-  pasti ada romance2nya klo satu cewekkan wkwk tpi lgi ga pengen nulis romance soooo johnny sama cal disatuin kurang geblek apa lgi coba

imaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang