prolog

6.6K 510 42
                                    

Sebelumnya aku ingin meminta maaf jika cerita Rebirth To Change Emperor  mengalami kesamaan alur cerita pada cerita lain.

Atau bagi kamu yang merasa di rugikan atas cerita aku. Aku juga sadar kalau cerita yang aku buat ini memiliki alur yang sama di setiap cerita yang bertemakan permaisuri yang di campakkan.

Tapi jujur sejujurnya aku tidak sama sekali berniatan mengcopy, semua alur yang ada real pemikiran aku atau enggak aku ambil dari drama film yang aku lupa apa judulnya.

.
.
.
.
.
.

Clarista terus memandang pria berjas tersebut dan kedua tangannya meremas sapu tangan pemberian pria tersebut.

Clarista menunduk saat pria itu sudah menghilang dari pandangannya. Di tatapnya lekat - lekat sapu tangan berwarna biru dongker yang memiliki aroma musk.

"Clarista, dari mana aja sih?!! Enggak tau apa kita itu panik, kalau sampai lo ngilang gimana?! . " ucap Kinara namun di hiraukan Clarista yang masih setia memandang sapu tangan tersebut.

"Clarista,dengar enggak sih!! " rengek Kinara dan sama sekali tidak di dengar oleh Clarista.

"Ta, ada apa? " tanya Salsa sambil menepuk pundaknya

Hal itu membuat Clarista tersentak dan reflek mengangkat kepalanya. Di lihatnya Kinara yang sedang memasang wajah cemberut dan Salsa yang memasang wajah bingung.

Claritsa tersenyum, lalu mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf, tadi kalian ngomong apa? "

Terdengar helaan napas kasar dari kedua sahabatnya.

"Tau ah, udah ayuk kita cari makan. Laper nih. " ucap Kinara dan langsung menarik paksa kedua sahabatnya itu.

"Iya, iya. "

*****

Hari ini mereka bertiga akan kembali ke negara kelahiran mereka yaitu Indonesia. Segala persiapan untuk mereka kembali sudah beres dan juga segala oleh - oleh untuk mereka berikan kepada orang terdekat juga sudah di bawa.

Dan saat ini mereka sedang duduk di ruang tunggu di bandara Ming Yang yang cukup padat itu. Sampai terdengar sebuah informasi yang mengharuskan mereka untuk masuk pesawat.

Mereka bertiga duduk dalam barisan yang sama dengan Clarista yang duduk di dekat jendela.

Saat kedua sahabatnya asik bercerita, dirinya malah asik melamunkan seseorang yang mirip atau apalah dengan seorang pria yang ada di khayalannya.

Salah satu tangannya dia gunakan untuk menopang dagunya dan tangan satunya lagi memegang sapu tangan pemberian pria itu tanpa mau melepaskannya.

"Eh, ta. Aku baru sadar. Sejak kapan kau bawa sapu tangan ke mana - mana? " tanya Salsa yang duduk di sebelahnya.

Clarista memutar kepalanya dan mengangkat tangannya yang terdapat sapu tangan berwarna biru dongker tersebut.

"Iya, tumben. " sahut Kinara namun sama sekali hiraukan oleh Clarista.

Pikiran Clarista melayang pada pria yang memberikan sapu tangan ini dan entah sejak kapan dia mulai memikirkan seorang pria.

Aku tidak tahu apa itu takdir dan bagaimana cara kerja. Tapi setelah apa yang aku alami, apakah bisa di bilang takdir.

Mungkin orang tidak akan percaya dengan apa yang aku alami dan mungkin orang akan menganggap aku gila saat aku menceritakan sebuah pengalaman hidupku.

Aku tau ini aneh dan aku juga memikirkan jika hal ini sangatlah tidak masuk akal.

Tapi menurut sejarah dan dia, apakah ini benar hanya sekedar mimpi? Atau ini memang takdir hidupku dan cintaku?

-T. B. C-

Ohh hai, Clarista balik lagi nihh

Uhh ada yang kangen enggak nih sama Clarista ?

Aku sengaja publik ini sequrl lebih awal lantaran aku enggak bisa janji bakal bisa publik akhir bulam atau enggak.

Sesuai jadwal ujian yang aku terima, jika perkiraan akhir bulan akan di sibukkan dengan ujian.

Dan juga, aku hanya bisa ngasih prolog dan part satunya akan aku publik mungkin setelah semua ujian selesai.

Semoga kalian suka sequelnya, dan maaf mungkin kalian akan menunggu lama untuk menantikan part 1, hehehe

Cukup sekian dari author dan salam manis 😘

See You In Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang