01.Pertemuan

172 11 0
                                    

"Kamu mau jadi pacarku?"

Gadis itu mengangguk, "iya aku mau."

Perlahan lelaki tampan yang sekarang menjadi pacarnya itu mendekat.

Semakin mendekat.

Membuat mata gadis itu terpejam,karena jarak yang terpaut hanya beberapa senti.

Dan

Byuuuuurrrrr!

"TSUNAMIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!"

Gadis yang tadi sedang berkutat dengan mimpi indahnya,berteriak histeris.

Beberapa detik kesadarannya mulai kembali,ia menatap sekelilingnya. Namun yang di dapat hanya seorang wanita paruh baya,yang sedang tersenyum sambil memegang gayung.

"Mamaaaaaaaa" Rengek gadis itu.

"Buruan mandi,hari pertama kembali ke sekolah. Mau telat lagi?" Tanya wanita paruh baya itu,sedikit menyindir.

Gadis itu mendengus, "Engga pernah telat,cuma rada siang aja datengnya." Elaknya.

"Kamu ini,cepet mandi atau mama semprot. Mau?"

Gadis itu menggeleng, "iya iya mah,ika mandi" ucapnya,kemudian berdiri dan berjalan kekamar mandi.

Gadis yang menyebut dirinya Ika itu bernama lengkap Nazwa Aulika.

Yang belum mengenalnya mengira dia cuek,jutek,dan sombong.

Tapi yang sudah mengenalnya mengira ia orang gila.

Ika merupakan gadis yang ramah,ceria,abstrak,absurd,dan segala macam sebagainya.

Wanita paruh baya,yang tadi disebut 'mama' oleh ika bernama Felly. Diumurnya yang sudah berkepala 4,ia masih terlihat sangat cantik. Sedangkan ayah ika bernama Edward,dan kebetulan ayahnya sudah berangkat kerja sejak pagi tadi.

Ika merupakan anak kedua,dan ia memiliki satu orang kakak lelaki yang terpaut usia hanya 1 tahun. Namanya Revan. Namun,Revan sedang tinggal bersama neneknya diluar kota.

Ika berumur 16 tahun,sekarang ia menduduki kelas XI.

Dan hari ini adalah hari pertamanya lagi untuk masuk sekolah,setelah libur panjang membosankan kemarin.

***

"IKAAAAAAAAA!!!!"

Kedatangannya disekolah disambut oleh teman-temannya,ika nyengir dan berpelukan ala ala teman yang sudah lama tidak bertemu.

"Gimana-gimana?kita sekelas?" Tanya ika.

"Gue,Nadilla,Inas,dan elo sekelas." Ujar Dea, "tapi kita kepisah sama Arin dan Erlin." Lanjutnya.

"Dan lo juga gak sekelas sama pujaan hati lo." Ledek Nadilla.

Ika yang langsung konek dengan ucapan Nadilla pun,menghela nafas kecewa. "Yahhhhhh,dia kelas mana?" Tanya ika.

"Kelasannya Arin sama Erlin."

"Yah kasian banget si gak sekelas,padahal udah ngarep-ngarep tuh semalem HAHAHA" Ledek Arin.

"Sedih dongss uncc." Nadilla menoel-noel dagu ika.

"Mampus." Ujar Inas.

"Sabar bro sabar." Dea menepuk bahu Ika.

Sedangkan Erlin hanya tertawa cekikikan bak cacing kepanasan.

"Berisik lo semua." Dengus ika, "Udah ah gue mau kekantin." Lanjutnya,kemudian melangkahkan kaki kekantin.

Kelima temannya tertawa melihat kelakuan Ika,pasti dia bete karena tidak sekelas sama cowok yang ditaksirnya kurang lebih 1 tahun ini.

Ika tidak menghiraukan teman-temannya,ia tetap melanjutkan langkahnya kekantin.

Namun matanya tak sengaja tertuju pada seseorang yang ia kagumi,ika tersenyum sendiri walaupun sepertinya orang itu tidak sadar sedang diperhatikan oleh Ika.

Ika melanjutkan langkahnya masih dengan mata yang tertuju pada lelaki diujung sana,

Sampai akhirnya di tak sadar,dan akhirnya.

Brakkk.

Ika terpental beberapa senti,dari posisi orang yang menabraknya.

Ika meringis,dan memegang pantatnya yang cukup keras menyentuh lantai. "AWW SAKITTTTTT!!!" Teriaknya.

Mata Ika beralih pada wajah orang yang menabraknya,ika terdiam beberapa saat.

Tinggi,hidung mancung,alis tebal,ah tampan!

Ika tersadar beberapa saat,ia menepis pikiran konyolnya. Biar bagaimanapun pantatnya lebih penting sekarang. Ia harus protes!

"Woy liat liat dong kalo jalan!! Jalan tuh pake mata!!!!!" Seru Ika,dengan suara cukup keras.

Cowok itu hanya menatap Ika dengan alis terangkat. "Salah gue?"

Ika melotot mendengar suara menyebalkan yang diucapkan cowok itu. "MENURUT LO!???"

"Setelah lo yang jalan sambil senyum-senyum sendiri kayak orang gila,terus lo nyalahin gue?" Tanya cowok itu. "Ohya,setau gue jalan pake kaki bukan pake mata." Ucapnya dengan nada menjengkelkan.

Ika berpikir lagi,memang sih dirinya yang salah karena tadi fokus memperhatikan seseorang. Tapi masa abis marah-marah terus ngaku kalo ia salah?gengsi lah. Ah bodoamat,biarpun ia salah. Bukankah cewek selalu benar?

"Ah gak mau tau,pantat gue sakit nih!!!" Seru Ika.

"Dasar cewek sarap,terus gue peduli?" Katanya.

"Ih lo ya,ngeselin banget!!"

"Siapa?"

"Elo!!!"

"Yang nanya!" Kemudian cowok itu menahan tawanya,melihat ekspresi ika yang mulai meledak-ledak.

"Dasar cowo tengil manusia laknat!!!"

"Dasar cewek sarap,congor gede kaya nenek sihir!! Dah ah bye,gue sibuk gak ada waktu buat ngeladenin lo." Balas cowok itu kemudian berlalu meninggalkan Ika.

Masih dengan emosi yang berapi-api,ika melihat punggung cowok itu yang mulai menjauh.

SUMPAH PAGI PAGI NGURAS EMOSI GUE TUH ORANG!

Ika menarik dan membuang nafasnya hingga emosi nya stabil.

Tadi Ika sempat melihat nametag cowok itu

Namanya Aldo Saputra W

Gak tau W nya apaan,Wewe gombel mungkin?

Mimpi apa gue semalem bisa ketemu cowok tengil kaya gitu!

Perasaan tadi malem gue mimpi indah deh,ditembak cogan. Tapi kenapa paginya malah ketemu bagong kayak dia!!

Ika berharap ini pertama dan terakhir kalinya ia melihat cowok itu,ganteng sih tapi tengil banget sok ganteng.

Enemies Beloved (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang