7

9K 1.5K 104
                                    

Satu bulan berlalu.

Buku pink itu sekarang sudah benar-benar terlantar di atas meja belajar Donghyuck.

Di dalamnya mungkin sudah tertulis lebih dari seratus nama Mark Lee atau Lee Minhyung ditambah satu nama Felix, tiga nama Lucas, satu nama Hyunjin dan dua nama Jaehyun.

Donghyuck hanya penasaran, oke?

Dia benar-benar penasaran. Dari semua percobaan nama yang ditulisnya di buku kiss note itu, semuanya selalu membuahkan hasil. Kecuali Mark tentunya.

Dan hal itu membuat Donghyuck sangat bingung.

Apa Mark memang punya penjaga? Yang menangkalnya mendapat mantra kiss note?

Mungkin saja. Tapi Donghyuck tidak yakin.

Donghyuck menatap ponselnya sambil berbaring di atas tempat tidur. Selama beberapa saat berpikir, akhirnya dia telah memutuskan sesuatu.

Donghyuck
Kak mark
Aku mau nanya dong

Read.

Donghyuck mendengus.

Donghyuck
Jangan dibaca doang kak
Aku bukan koran loh
Balessss

Kak Mark
Iya
Mau nanya apa?

Donghyuck tersenyum lebar melihat balasan dari Mark. Tangannya dengan lincah mengetik di layar ponsel.

Donghyuck
Kakak besok sibuk ga?
Aku pengen ketemu

Kak Mark
Sibuk

Donghyuck
Oke
Besok jam 10 aku ke rumah kakak

Kak Mark
Hyuck
Besok gue ada acara

Donghyuck
Gak percaya
Felix gak ngomong tuh kalo kakak ada acara besok
Pokoknya aku bakal ke rumah kakak
Tunggu aja

Tanpa menunggu balasan dari Mark, Donghyuck segera mematikan ponselnya.

Iya. Donghyuck tidak menerima bentuk penolakan apapun dari Mark, karena dia sudah merencanakan semuanya matang-matang untuk menembak Mark besok.

.

.

Donghyuck bersenandung pelan di depan pintu rumah yang baru saja belnya dia tekan. Tak berapa lama pontu terbuka, menampakkan sosok yang sangat dia kenal.

"Pagi, Kak Mark!" sapa Donghyuck riang.

Mark mengernyit, "Lo beneran dateng kesini?" tanyanya, "Gue kira lo bercanda."

Donghyuck mencebik, "Aku gak pernah bercanda kalo sama kakak!" ujarnya, "Ayo kak! Aku mau ngajak kakak ke suatu tempat." lanjut Donghyuck. Tangannya baru aja mau mengambil tangan Mark ketika tiba-tiba pemuda itu malah melangkah mundur, membuat Donghyuck mengernyit.

"Hyuck," panggil Mark.

"Hm?"

"Lo... gak liat gue belom siap?" Mark menunjuk dirinya sendiri. Dan setelahnya Donghyuck pun baru menyadari bahwa Mark hanya menggunakan kaos lengan pendek berwarna putih dan celana pendek berwarna hitam. Rambutnya pun masih berantakan khas orang bangun tidur.

Bukannya kesal, Donghyuck malah tersenyum lebar, "Yaudah gapapa, aku tungguin kakak siap-siap." ujarnya.

Mark mengernyit, "Sebenernya lo mau apa sih dari gue?" tanyanya, "Kok tiba-tiba ngajak gue jalan?"

Donghyuck mengernyit, "Ngga tiba-tiba kok," balasnya, "Kan kemaren aku udah ngasih tau kakak." lanjutnya, "Lagian ini juga hari libur."

Mark mendengus, "Bukan itu maksud gu—" Mark menggeleng sembari menghela napas pelan. Dia memilih untuk mengikuti Donghyuck saja. "Udahlah, lo masuk dulu aja, tunggu di dalem." titahnya pada Donghyuck.

Donghyuck tersenyum lebar dan melangkah memasuki rumah Mark, "Makasih, kak!"
















.

.

Kiss Note✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang