10

12.7K 1.9K 395
                                    

Rencana Donghyuck untuk menembak Mark gagal total. Karena nyatanya, malah kakak kelasnya itu yang lebih dulu memintanya untuk menjadi kekasih.

Tapi bagi Donghyuck pun hal itu tidak masalah sama sekali. Baginya yang terpenting adalah bisa bersama dengan Mark.

Iya. Sesimpel itu.

Donghyuck melemparkan tasnya ke atas meja belajar, sementara tubuhnya ia rebahkan di atas tempat tidur. Senyuman lebar tak kunjung terhapus dari wajahnya setelah date-nya dengan Mark seharian ini.

Mengingat bagaimana ciumannya dengan Mark di kafe pertama kali, kemudian ciuman kedua mereka di dalam ferris wheel tepat setelah Mark meminta Donghyuck untuk menjadi kekasihnya, dan ciuman ketiga mereka di depan pagar sebelum Donghycuck masuk ke dalam rumah.

Semunya terasa sangat berbeda dengan perasaan ketika Donghyuck menggunakan kiss note pada seseorang. Rasanya lebih menyenangkan dari apapun.

Ah, omong-omong tentang kiss note...

Cklek.

Donghyuck yang tadinya tengah menatap langit-langit kamar dengan senyum yang terpatri di wajah, mulai mengerutkan keningnya bingung ketika mendengar suara tersebut.

Sepertinya tadi sebelum dia masuk ke dalam kamar, dia mendengar mamanya berkata kalau beliau ingin tidur lebih cepat. Sementara papanya memang sudah lebih dulu berada di kamar.

Donghyuck mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur, kepalanya menoleh ke arah pintu kamar yang ternyata tidak memilik tanda-tanda telah dibuka sama sekali.

Donghyuck terdiam, bingung.

Tapi ketika kepalanya menoleh ke jendela kamar, barulah dia menyadari kalau ada angin yang berhembus masuk ke dalam kamarnya dari jendela tersebut, yang entah kenapa bisa terbuka.

Donghyuck panik. Dia baru berniat akan berlari keluar kamar ketika tiba-tiba matanya menangkap sosok seseorang yang tidak dia kenal sedang berdiri di depan meja belajarnya, membelakangi Donghyuck.

Donghyuck panik, namun adrenalinnya berpacu sangat cepat. Tangannya langsung menyambar bantal terdekat dan melemparkannya keras-keras pada sosok tak dikenal tersebut sehingga membuat sosok itu terjatuh.

"WOY! SIAPA LO?!" pekik Donghyuck.

Donghyuck dapat mendengar sosok itu meringis pelan sambil mengusap bokongnya sendiri sebelum kemudian kembali berdiri, kali ini menghadap Donghyuck.

"Jadi gitu cara kamu berterima kasih?" tanya sosok itu.

Donghyuck mengernyit, "Berterima kasih?" ujarnya, "Kenapa gue harus berterima kasih sama penyusup coba?!"

"PENYUSUP?!" pekik sosok anak laki-laki itu, suaranya lebih menggelegar dari Donghyuck ternyata, membuat Donghyuck sontak menutup telinganya, "SIAPA YANG KAMU BILANG PENYUSUP HAH?!" pekiknya tidak terima.

Donghyuck meringis, "Ya terus? Lo masuk kamar orang lewat jendela tanpa izin itu namanya bukan penyusup?"

Sosok itu terdiam sebentar, "Oke, kamu bener." ujarnya, "Tapi aku gak berniat buruk kok," lanjutnya, "Aku cuma mau ngambil barangku yang ada di kamu."

"Barang apa?" tanya Donghyuck.

"Kiss note." jawabnya.

Mata Donghyuck membulat tak percaya, "Buku itu punya lo?" tanyanya, "Emangnya lo siapa?"

"Oh iya, kita belum kenalan." ujar si anak laki-laki, "Namaku Chenle," ujarnya sambil tersenyum lebar, "Aku yang menyatukan kamu sama Mark."

"Menyatukan?"

Chenle mengangguk, "Semacam Cupid." jelasnya. "Tapi lewat perantara buku kiss note yang aku kasih ke kamu."

Donghyuck terdiam sejenak. Dia mencubit pipinya sendiri untuk memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi, karena demi apapun, semuanya terasa sangat tidak masuk akal!

Dan ketika Donghyuck merasakan perih di pipinya, barulah dia percaya kalau Chenle itu benar-benar nyata. Walalupun, sekali lagi, semuanya terasa sangat tidak masuk di akalnya.

"Lo yang ngelempar buku itu ke kepala gue malem-malem?" tanya Donghyuck lagi, "Kepala gue benjol tiga hari gara-gara itu!"

Chenle meringis tapi kemudian terkekeh pelan, "Maaf, lemparanku memang gak terlalu bagus."

Donghyuck mengangguk-angguk, "Oke, gue maafin." ujarnya, "Terus sekarang kenapa lo dateng ke rumah gue?"

"Mau ngambil buku kiss note itu."

"Kenapa?"

"Soalnya tugasku udah selesai, buku itu harus aku ke kasih ke orang yang lain." jelas Chenle.

Lagi-lagi Donghyuck mengangguk. Dia berjalan menuju tasnya yang tadi dia lempar ke meja belajar dan memberikan kiss note yang dia simpan di dalam tas itu pada Chenle.

"Ini," ujar Donghyuck, "Makasih ya udah bantuin gue jadian sama Kak Mark," lanjutnya, "Walaupun bukunya gak terlalu berguna sih."

Chenle mengernyit, "Gak berguna gimana?" tanyanya bingung, "Kiss note ini paling manjur loh!"

Donghyuck mengedikkan bahunya, "Kak Mark satu-satunya orang yang gak kena pengaruhnya."

Melihat Chenle terdiam dengan kening berkerut, namun sepersekon setelahnya malah menyunggingkan senyuman seperti pennywise—si badut psiko dari film IT—membuat Donghyuck bergidik ngeri.

"Apa?" tanya Donghyuck.

"He really love you." ujar Chenle.

"Hah?"

Chenle tidak menjawab Donghyuck, dia malah membuka kiss note dan membuka halaman paling belakang. Menunjuk ke sebuah tulisan sangat kecil yang Donghyuck tak pernah sadari ada di sana selama ini.

"Baca ini." titah Chenle.

Donghyuck menyipitkan matanya saking kecilnya tukisan yang ditunjuk Chenle, tapi pada akhirnya dia pun tetap membaca.

"Note, if this book doesn't work, that means the name of the people you've written in the book, is really have the urge to kiss you everytime. In another word; whipped."

Setelanya mata Donghyuck bersitatap dengan Chenle yang saat ini sedang mengangguk puas.

.

.

Mark baru mau memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpi ketika tiba-tiba suara dering dari ponselnya yang dia letalkan di atas nakas membuatnya mengerang kesal.

Dengan malas Mark mengambil ponsel itu, tapi kemalasan itu langsung hilang entah kemana ketika melihat nama sang penelepon.

"Halo? Kenapa, Hyuck?"

"Kak Mark!" pekik Donghyuck dari seberang sambungan, "I love you so much!"

Mark tidak tahu kenapa tiba-tiba Donghyuck meneleponnya dan berkata seperti itu, tapi dia tidak bisa untuk tidak tersenyum.

"I love you too, Hyuck." balasnya.

























END

.

.

WOIIII CHEESY BANGET ELAH. geli sendiri saia bacanya :"))

Btw.

Makasihhhh buat kalian yang udah baca ff ini sampe abissss...

Sejujur jujur jujurnya aku bikin ff ini murni keisengan belaka.. jadi maaf kalo banyak kekurangannyaaaa.. apalagi campuran bahasa inggrisnya yang amburadul wkwkwkwk mohon dimaklumiiiiiii

Sekali lagi makasihhhh💗💗💗

Kiss Note✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang