03

940 139 2
                                    

Sana sudah berada di kamar ayahnya Taehyung, sebenarnya Sana sedikit risih dengan keadaan saat ini.

Kenapa tidak? Pria tua yang berada dihadapannya ini adalah pria yang ingin Sana hancurkan hidupnya! Terutama pada senyuman menyebalkannya yang berkembang tepat dihadapan Sana sekarang.

“Apa yang ingin Paman bicarakan padaku?” Tanya Sana sedikit tersenyum palsu.

Ayahnya Taehyung kembali mengembangkan senyumannya, dia duduk di depan meja kerjanya.

“Sudah kubilang jangan panggil aku paman.” Ucap Ayahnya Taehyung sambil tertawa sedikit.

“Sudah lama tidak bertemu denganmu, kapan kau sampai di Korea, Sana? Maaf tidak menyambutmu dengan baik saat kau baru tiba di Korea.” Lanjut Ayahnya Taehyung.

Sana mengerutkan dahinya, “Kenapa pria tua ini bertele-tele sekali?!” Keluh Sana dalam hatinya.

“Tidak apa-apa Paman, aku baru saja tiba kemarin lusa. Dan langsung bergegas kesini sesuai perintahmu.” Ucap Sana sambil tersenyum.

“Apa kau sudah bertemu dengan V?” Tanya Ayahnya Taehyung.

“Maksud paman, Taehyung?” Tanya Sana.

“Hm, kau tidak memanggilnya dengan sebutan V lagi, Sana? Bukankah saat masih kecil kau yang memberi panggilan itu kepada Taehyung?” Tanya Ayahnya Taehyung lagi.

Sana sedikit mengerutkan wajahnya lagi sambil tertawa hambar. Padahal Sana juga masih mengingat hal itu.

“Itu sudah dulu sekali, paman.” Ucap Sana.

“Ha ha ha ha, kau benar Sana.”

Sana sedikit bosan dengan pembicaraan yang tidak pada intinya ini, dia tidak mau berlama-lama disini.

“Jadi, apa yang sebenarnya ingin paman bicarakan padaku?” Tanya Sana kembali membuat ayahnya Taehyung terdiam.

“Aku hanya ingin berterimakasih kepadamu, karena ingin menerima permintaan pamanmu ini.” Ucap Ayahnya Taehyung.

Sana sedikit bingung.

“Maksud paman?” Tanya Sana.

Ayahnya Taehyung kembali mengembangkan senyumannya.

“Kau tahu, saat masih kecil kalian selalu bermain berdua, bahkan paman tidak pernah melupakan permintaan kalian saat itu..”

Flashback

“Ah! Kau menghancurkan istanaku lagi, Tae!” Kesal Sana saat istana pasirnya tidak sengaja Taehyung hancurkan dengan bola.

“Ma-maafkan aku, aku tidak sengaja..” Ucap Taehyung ikut panik.

Anak kecil mana yang masih berusia 4 tahun tidak menangis saat mainannya hancur begitu saja. Begitupun dengan Sana, dia menangis karena Taehyung.

“Ah~! Akan aku laporkan kepada paman kalau Tae menghancurkan istanaku! Ah~!!” Ucap Sana sambil menangis dan berlari kedalam rumah Taehyung.

“Sana! Maafkan aku! Jangan laporkan aku pada ayahku..” Ucap Taehyung sambil ikut berlari menyusul Sana.

“Paman! Paman! Paman!!”

Sana memeluk ayahnya Taehyung sambil menangis.

“Ah, ada apa cantikku Sana ini? Kenapa kau menangis? Hm?” Tanya ayahnya Taehyung berjongkok memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan Sana.

“Ayah..” Gumam Taehyung yang tiba-tiba muncul di belakang.

“Tae menghancurkan istana pasirku, dia menendang bolanya ke istana pasirku, paman~!” Ucap Sana sambil menangis.

Pledge 「Taesana」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang