Wild - MinJin

2.4K 132 35
                                    

Hari ini, hari Minggu, hari yang biasa digunakan orang untuk beristirahat, ataupun bersenang-senang dengan keluarga maupun teman-temannya. Sejujurnya, kalimat itu kurang cocok untuk mendeskripsikan 'senang-senang' yang dimaksud oleh seorang pria yang baru saja berulah ditengah hutan gelap ini. 

A few hours ago

"Hyung, kau mau kemana?" Tanya bocah itu kepada kakaknya.

Pria yang diajak berbicara itu tersenyum kecil dan mulai mengelus kepala lelaki yang lebih pendek darinya itu, terlihat sekali pancaran kasih sayang terdapat pada mata mereka.

"Hyung hanya ingin pergi sebentar kok. Tetapi jika semisalnya aku tidak kembali, kau harus sadar bahwa hyung meninggalkanmu bukanlah karena hyung tidak menyayangimu. Kau adalah satu-satunya orang yang kusayangi di dunia ini. Jaga dirimu baik-baik, aku pergi dulu, Kookie-ah."

Tanpa menunggu balasan dari Jungkook, adiknya, Seokjin sudah mulai berlari keluar dari rumah tanpa menghiraukan tangis dan teriakkan adiknya dari dalam rumahnya. Sebenarnya ia ingin sekali berputar balik dan berlari memeluk adik manisnya dengan sangat erat, tetapi ia tidak ingin mengambil risiko dan terus melanjutkan perjalanannya.

Sebenarnya, Seokjin pun tidak tahu ingin kemana dan tujuannya saat ini. Insiden kebakaran di sekolah tempat Jungkook belajar dan juga ancaman-ancaman pembunuhan terhadap adiknya terjadi sangat tiba-tiba. Ia sangat mencintai adiknya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia rela melakukan apapun hanya untuk menyelamatkan adiknya seperti yang ia lakukan saat ini, keluar dari rumah.

Sebenarnya sejak lama Seokjin sudah mengetahui siapakah orang yang selalu mengancam Seokjin dengan segala macam cara, termasuk mengancam nyawa adiknya. Ketika Seokjin mengetahuinya, ia sudah tidak terkejut lagi mengingat seberapa besar rasa dendam orang itu terhadap Seokjin.

Dan orang itu adalah orang yang sering Seokjin temui, ibu tirinya. Sesungguhnya, Seokjin sudah mengetahui bagaimana ibu tirinya yang licik itu selalu mengancam Seokjin untuk keluar dari rumah atau nyawa Jungkook tidak akan terselamatkan. Surat-surat ancaman itu tidak mengundang perhatian Seokjin sampai insiden kebakaran di sekolah Jungkook terjadi.

Saat itu Seokjin sudah tidak peduli dengan dirinya sendiri, ia terus menerobos masuk menelusuri gedung sekolah yang sudah setengah terbakar. Dengan kerja keras, ia berhasil menyelamatkan Jungkook tepat waktu dan segera mengeluarkan adiknya yang sudah tidak sadarkan diri itu dari sana. Tetapi setelah itu, ia langsung tidak sadarkan diri karena banyaknya asap yang ia hirup didalam gedung.

Sejak itu ia mulai membuka surat ancaman-ancaman itu dan memutuskan untuk menuruti perintah ibu tirinya demi keselamatan adik tercintanya.

Seokjin meraba perutnya yang mulai terasa lapar, sudah 30 menit ia berjalan tanpa arah dan terus saja melanjutkan perjalannya tanpa ada niat berbalik kerumahnya. Ia meraba kantung jaketnya dan hanya menemukan uang yang cukup untuk membeli 1 bungkus nasi. Ia memutuskan untuk menyimpannya saat ia benar-benar tidak bisa menahan rasa laparnya saja.

Saat ia mulai lelah, ia memutuskan untuk duduk di kursi taman yang sudah berdebu. Hari mulai gelap dan jalanan mulai sepi. Tidak ada satupun orang yang berlalu-lintas kecuali Seokjin. Saat memperhatikan sekitarnya, Seokjin baru sadar kalau ia tidak mengetahui tempat apa ini.

Tiba-tiba dari belakang, muncul seorang pria memakai masker hitam, dengan segera menutup mulut Seokjin dengan sapu tangan dan langsung membuat Seokjin tidak sadarkan diri tanpa sempat berteriak.

Saat Seokjin sadar, ia sudah berada di tempat asing yang terlihat seperti hutan, dengan sesuatu empuk yang sejak tadi Seokjin tiduri. Pepohonan tinggi menjadi pemandangan pertama yang Seokjin lihat pertama kali setelah ia sadar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kinky BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang