Happy reading readersSamudra berjalan menuju parkiran dengan langkah mengebu ngebu. Amarahnya sudah tidak tertahan lagi. Apalagi ini menyakut soal Kayla, adiknya. Ia pasti akan merubah dirinya menjadi monster kala bertemu musuhnya.
Samudra menghidupkan motornya dan menyuruh Pak Muklis untuk membukakkan pintu gerbang SMA Cakrawala. Pak Muklis adalah satpam SMA Cakrawala yang sudah tau betul sifat seorang Samudra Laksana Maxsiguna.
Samudra mengendarai motor keluar dari parkiran SMA Cakrawala dengan kecepatan diatas rata rata. Banyak sumpah serapah yang dilontarkan oleh pengendara lain, tetapi tidak dihiraukan oleh Samudra. Kini tujuanya hanya satu menghabisi seorang Benua Atlantik.
*******
Sesampainya Sumudra di SMA Seyta Budi, amarah yang sudah mencapai ubun ubun, tubuhnya memanas dan buku buku jarinya memutih. "Heh, Benua keluar lo" Panggil Samudra kepada Benua. anak anak yang sedang beristirahat pun menenggok ke arah orang yang memanggil salah satu murid SMA Setya budi tersebut.
"Heh anjing keluar lo, pengecut kalok sampai lo ngak keluar temui gue" teriak Sudamudra yang masih tersulut emosi.
Satpan sekolah yang melihat kedatangan Samudra pun sedikit panik. Apakah dia harus menemuinya? Tetapi disisi lain dia takut jika Samudra menghabisinya secara bruntal. Satpam sekolah pun memilih opsen pertama yaitu menemui seorang Samudra dengan kosekuensi dihabisi secara bruntal.
Belum bertindak, seorang Benua Atlantik sudah keluar dari gerbang dan menghampiri seorang singa yang kelaparan.
"Hay Sam, gimana kabar lo? Baik bukan?." tanya Benua dengan smiriknya. Dengan gerakan tiba tiba, Samudra memukul Benua hingga jatuh tersungkur. "Gak usah basa basi lo njing, ini urusan gue sama lo. jadi jangan ikut campuri Kayla dalam masalah ini." ucap Samudra sambil pergi meninggalkan Benua yang masih terkapar lemah akibat pukulan refleksnya. "Anjing, tunggu pembalasan gue Sam." teriak Benua terhadap Samudra. Samudra yang masih mendengar teriakan Benua pun berbalik badan dan mengacungkan jempolnya.
*******
Disisi lain....
Kayla yang panik pun berusaha menelepon Samudra. Tapi hasilnya nihil. tidak ada satu pun telepon yang diangkat oleh sang empunya."Udah dong Kay jangan panik," ucao Gerald sambil menenangkan adik dari sahabatnya itu. "Gimana bisa tenang, lo tau kan Samudra kalok menyangkut gue itu gimana." ucap Kayla dengan raut wajah yang masih terlihat panik. "Apa kita susul aja?" tanya Kayla. Ketiga sahabat Samudra pun binggung. Jika mereka menyusul Samudra dengan membawa Kayla pasti Samudra akan marah besar. Karena mereka tau jika Samudra tidak mau melibatkan Kayla dalam masalah ini.
"Woi gimana?" tanya Kayla sekali lagi. Mereka bertiga pun saling tatap menatap. Sepertinya mereka bertiga sudah tau apa yang mereka pikirkan satu sama lain.
"Gak usah lah Kay, gue takut lo kenapa napa" ucap Gerald kepada Kayla. "Gue jamin gue gak kenapa napa. lo ngraguin beladiri gue?" tanya Kayla. "Enggak lah" ucap Zakiy menyaut.
Memang Kayla sudah sangat menguasai seni beladiri sejak umur 7th. Seni beladirinya sudah tidak bisa diragukan lagi.
"Ini bukan tentang kemampuan lo. tapi ini tentang amanah Samudra terhadap gue,Gerald dan Zakiy. Gue akui Beladiri lo itu bagus. jarang ada cewek yang kayak lo. Tapi ini bukan cuma tentang itu, gue bisa bawa lo kesana tapi kalok lo kenapa napa lo tau apa yang bakal Samudra lakuin ke kita?. Dia gak segan segan jadiin kita samsak amukan dia." ucap Axel panjang lebar.
Kayla pun hanya diam dan meninggalkan ketiga sahabat kakanya itu.
Hai readers semogah suka sama part ini ya. Vote comen ya readers.