#4

31 1 0
                                    

    Sebenarnya Jodie sudah ikhlas jika ia harus mati. Ia tahu penyakitnya susah di sembuhkan. Bahkan ia ingin membantu Zalene untuk dekat dengan Hans.

    " Ini silakan di minum teh nya"

" Tidak usah! Biar Hans saja yg buat kan teh nya untuk ku." Kata Zalene

"Tidak usah manja! Jodie sudah buat kan untuk mu.. Dasar wanita yang tidak sopan"

  "Terserah! Tapi aku tidak akan meminum teh itu!"

  Mendengar perkataan Zalene yg seperti itu, Jodie pun bergegas ke dapur untuk menaruh teh nya ke dapur.

Sementara itu..

  "Hei.. Aku ingin bertanya sesuatu padamu Hans.."

"Apa?!"

" Apakah kau benar mencintai wanita itu? "

" Apa maksudmu?? Kapan ku bilang aku mencintainya?"

" Sudahlah..tidak udah berbohong, aku tau semuanya "

Dengan heran, Hans pun bertanya . .

" Untuk apa kau tanyakan itu padaku?"

" Hei dengarkan aku, wanita itu tidak akan hidup lebih lama lagi. Lalu.. Apa yang akan kau perbuat? Apakah kau benar mencintainya? Mengapa? Dia tidak akan bersamamu.  Sebentar lagi ia akan mati!."

" Apa maksudmu??? Bicara apa kau? Jadi kau ingin itu terjadi? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi pada Jodie. ''

" Mengapa kau selalu membelanya''

" Karna...dia itu.  Adalah gadis yang cantik, ceria dan baik hati.. Ia selalu berusaha semaksimal mungkin. Ia terkena penyakit yang parah akan tetapi ia masih tetap bisa tersenyum. Ia menjalani kehidupan dengan tegar. Dia wanita yg kuat.. Aku bangga padanya.

Mendengar perkataan Hans, Zalene pun menundukan kepala.

" Aku tidak berbohong.. Jika wanita itu benar2 mati... Apa yang akan kau lakukan? "

" Lebih baik aku saja yang mati.. Jodi.. Dia..
Dia terlalu indah untuk ditinggalkan, ia tidak pantas untuk mati, biar aku saja... Aku sangat senang melihatnya bahagia"

🥀

DEVIL WITH FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang