(completed) 🍂CHOICE OF LIFE OR DEATH🍂 - (TAEGI)

apa dia mengingat nya?

12

Sedikit ada kelegaan di victory saat ini, suasana nya Begitu tenang tidak seperti biasa yang diliputi dengan rasa khawatir dan tegang.

Tapi ada yang menganjal dihati dua insan yang tengah duduk di teras kamar yang berada dilantai dua ya, Taehyung dan Yoongi mereka masih terus berusaha menata hati dan ego pasca dari huru hara beberapa hari lalu.

Yoongi tau hubungan yang saat ini tengah ia jalin dengan Taehyung itu sepenuhnya salah, Yoongi paham betul bagaimana rasa sakit yang selalu dia dapatkan ketika dia mendapatkan sebuah sentuhan dari Taehyung.

Yoongi ingin sudahi semua ini tapi hati nya selalu menarik nya untuk tengelam lebih jauh ke pada pesona pria berdarah campuran bernama kim Taehyung itu.

"Yoon?"

Yoongi Hanya menengok sekilas disertai dengan sebuah dengusan halus untuk menjawab panggilan tersebut.

"Aku tau apa yang sedang kamu pikirkan saat ini, berhenti menyalahkan dirimu karena ini semua berawal dariku, sungguh aku minta maaf"

"Tae, apa ini benar-benar kutukan yang sesungguhnya"

"Jika ku bilang iya, kamu ingin pergi melepas kutukan itu? Atau melepas seseorang yang menjadi kutukan saat ini?"

Yoongi terdiam termangu menatap pahatan sempurna yang berada didepan nya.

"Aku tak pernah berpikir untuk melepaskan sebuah kutukan dalam bentuk apapun walaupun aku tau itu salah"

"Jika memang begitu kenapa kamu murung baby?"

"aku hanya sedang merenung kenapa aku bisa sampai seperti ini terlalu jatuh padamu, ku akui itu memang sakit tubuh ku memang remuk tapi aku senang menjalani nya karena itu dengan Cinta"

Hati Taehyung menghangat mendengar ucapan yoongi yang begitu tulus tanpa ada kebohongan yang terselip barang secuil pun.

✡✡✡✡

Jimin tak bisa mencerna apapun yang jungkook katakan, dia merasakan sesak di dada nya ketika jungkook membagi keluh kesah nya.

Jimin sendiri tak tau apa yang terjadi pada hatinya, dia dapat merasakan semua itu merujuk pada dirinya, tapi jimin sendiri merasa dia tak pernah memilik hubungan apapun apalagi dengan jungkook.

"Kook ah, maaf jika aku justru tak membatu mu malah membangkitkan luka masa lalu mu"

"Tak perlu Begitu, aku merasa sedikit lega dapat membagi luka ku pada mu jimin ah"

Jungkook menatap lurus pada manik mata Abu jimin yang selalu menjadi candunya dari dulu hingga saat ini.

Biarlah waktu yang menguasai mereka saat ini, biarlah Tuhan yang mengatur segala pergerakan nya saat ini.

Entah apa yang mendorong jimin lebih berani mendekatkan dirinya kepada jungkook semua pergerakan yang dia lakukan seolah ada sesuatu yang berbisik untuk melakukan nya.

"Kenapa?"

"Ah tidak kook, aku hanya  merasakan aneh saja saat ini"