『ᴅᴏɴ'ᴛ ʙᴇ ᴀʟᴏɴᴇ』

~five~

🌹Happy reading guys🌹

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•••••••••••••••••••••
-------------------

Saat didalam mobil Aira merasa canggung dan tidak ingin memulai percakapannya dengan pria kulkas ini, Aira menatap kaca dan memunggungi Samuel karna ia tidak mau pria itu melihat gelagat dan sikap nya yang kini canggung bersamanya.

Sesekali Aira menolehkan wajahnya ke Samuel yang masih sibuk mengemudi dengan kecepatan yang masih terbilang sedang. Walau Samuel tidak melihat ke arah aira tetapi ia mengetahui bahwa Aira sedang terus menatapnya"Ngapain ngeliatin?"katanya datar.

"Enggak ada ngeliatin, fokus nyetir aja"

Setelah membeli barang yang dibutuhkan Samuel mengantarkan Aira pulang.
"Makasi udah nganterin" kata Aira sambil membuka pintu mobil tapi Samuel menahan tangannya "Besok aku jemput" Aira mengernyitkan dahinya "Ngapain jemput? Gausah, aku bisa naik mobil sendiri."Aira melepaskan pegangan Samuel dari tangannya dan pergi meninggalkan pria itu.

Samuel memukul setir kemudi nya, merasa dirinya gagal untuk mulai mendekati Aira. Ia berfikir mungkin waktu demi waktu Aira pasti akan menyadari itu.

***

Pagi yang cerah, Aira menuruni anak tangga menuju meja makan dan memulai breakfast dengan roti gandum kesukaannya. Neneknya yang menyiapkan karna bundanya mungkin sedang keluar dan tak lama kemudian terdengar suara bel mobil, Aira pun melihatnya dari jendela dan nampak seorang pria yang ia kenal. "Dasar pria yang keras kepala"batin Aira.

Aira pun pamit kepada neneknya dan melangkah keluar rumah mendekati pria itu.

"Dibilangin gausah jemput, keras kepala banget."kata Aira memutarkan bola matanya kesal, Samuel menarik tangannya dan membuka pintu mobil, samuel memberi kode agar dirinya masuk mobil. Aira pun mengerti dan menurut.

"Hari ini jadikan melihat hutannya?"samuel memecahkan keheningan yang terjadi diantara mereka sejak tadi.

Aira menepuk dahinya "Ah iya, kok aku bisa lupa gini sih?"