1

6 0 0
                                    

Pagi itu,  suara seorang wanita paruh baya terdengar mengomel sambil menggedor pintu. Ia berusaha membangunkan anak gadisnya  satu satunya "Violentina Aranggani Sanjaya".

"RAAA BANGUUUUN, SUDAH JAM BERAPA INIII?? KAMU MAU TELAT SEKOLAH?? KAN IBU SUDAH BILANG JANGAN BEGADANG HANYA UNTUK MENONTON OPPA OPPA KOREAMU ITU"

Araa, itulah panggilan untuk gadis tomboy berkulit sawo matang dengan tinggi 160cm, cukup  tinggi memang untuk ukuran gadis SMA.

Suara ketukan pintu terdengar lagi, ibunya masih terus berusaha membangunkan araa untuk mandi.

"Araaa, ibu nggk mau tanggung jawab ya kalo nanti ayah berangkat kerja ninggalin kamu, atau kamu mau ibu saja yang mengantarmu ke sekolah?"

Mendengar itu araa yang tadinya masih nyenyak  tidur,  terpaksa harus bangun untuk mandi. Kalo tidak dia akan ditinggal ayahnya berangkat kerja, dia tidak mau jika diantar oleh ibunya. Bukannya apa apa tapi ibunya bila naik motor dia akan lupa akan segalanya, belok tanpa menyalakan lampu sent,  menyebrang tanpa melihat kanan kiri. Membayangkan dibonceng oleh ibunya saja dia sudah ngeri sendiri.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang