-Selamat Tinggal-

1.7K 131 10
                                    

Keindahan malam itu seakan mulai pudar terbawa angin malam. Hiasan pesta dan aroma lilin yang menenangkan kini sudah tidak terasa menenangkan malah memilukan.

*Tap tap tap *

terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat ke arah panggung. Semua mata tertuju padanya. Segurat senyum tergambar di wajah semua orang terutama para gadis yang ada disana. Ya dia adalah damar, dia adalah sahabat ku sekaligus kakak kelas ku.

Ia adalah pria yang baik sangat baik. Jadi wajar kalau banyak orang yang menyukainya, termasuk aku. Ia mencoba menghibur semuanya dengan sebuah lagu dan permainan gitar yang indah yang biasa ia lakukan. Ia berhasil membuat suasana pesta yang mulai membosankan menjadi menyenangkan.

Semua betepuk tangan atas penampilan yang sangat mengagumkannya. Suara yang bagus, permainan gitar yang indah serta tampang yang sangat tampan menambah nilai plus penampilan ia diatas panggung.

Di bandung Alika tinggal bersama oma dan opanya. Sedangkan orang tua dan abangnya tinggal di jakarta. Ada alasan mengapa ia di asuh opa dan oma.

Alika bahagia di bandung karena ada damar di samping nya setiap saat. Biasanya ia tidak begitu merindukan abang dan orang tuanya. Tapi seperti nya tidak untuk malam ini. Dia sangat merindukan mereka. Apalagi setelah mendengar pengakuan damar. Ia seperti hancur dan butuh kekuatan.

Al, aku mau ngomong serius sama kamu.
Ngomong apa sih damar? Tinggal ngomong aja lagi. Kata alika sambil tersenyum manis ke arah damar.
Al, kamu tahu Alia kan anak X2. Aku suka sama dia Al, rencananya besok aku mau ngakuin perasaan aku ke dia Al" kata damar dengan ekspresi bahagia.

Apa? Seakan tak percaya, tapi itulah kenyataanya. Runtuh sudah perasaan yang dibangung selama bertahun tahun. Alika ingin menangis, tapi sebisa mungkin ia tahan. Tidak mungkin ia menangis di depan damar.

"Wah selamat ya damar, akhirnya kamu sudah bisa menemukan cintamu" aku turut bahagia kata alika sambil tersenyum dan menepuk nepuk bahu damar. Aku harap cinta tak salah memilih, dia tahu dimana tempat yang tepat untuk persinggahannya.

Damar perlahan menarik alika kedalam dekapannya. Jujur saja alika ingin menangis sejadi jadinya tapi ia tahan.

Damar bahagia sekali punya sahabat seperti alika. Dia sangat menyayangi alika, tapi ada gadis lain di hatinya dan bukan alika.   

"Kata orang cinta pertama itu menyenangkan, sepertinya tidak bagiku. Melepaskan atau tetap bertahan? Aku rasa tidak ada salahnya untuk melepaskan.
Aku kalah dan aku telah kehilangan dia. Tidak ada aku dimatanya, hanya ada dia dan dia yang memenuhi relung jiwanya", lirih alika dalam hati.

- - - rumah nenek - - -

Loh adek udah pulang? Kog basah sih dek? Kamu dari mana? Bukannya tadi kamu ke pestanya damar. Ini lagi kenapa bisa kamu begini? Mana kacau lagi penampilan kamu seperti ini? Tanya arjun yang penasaran dengan alika.

Hiks hiks hiks, kak arjun.. tangis yang terpendam sekarang pecah sudah. Alika tak mampu menahan tangis didepan arjun. Ia pun mendekap kakak sepupunya itu seolah minta kekuatan dari arjun. Arjun membalas dekapan alika dengan erat, sambil mengelus rambut alika. Ia membiarkan alika tenang dalam dekapannya. Setelah ia tenang baru arjun mulai mengajaknya bicara.

"Kamu kenapa hey? Cerita sama kakak", arjun memulai memecah keheningan dengan mulai bertanya pada alika.

"Enggak kenapa2, aku kangen aja sama kakak, abang, mama dan papa", Alika mencoba menyembunyikan alsannya. Arjun tau adiknya sedang berbohong tapi ia tidak mau mendesaknya lebih lanjut.

"Please kak bawa aku pulang ke jakarta", perkataan alika berhasil membuyarkan lamunan arjun. Arjun seperti tersentil mendengarnya. Ia seperti merasakan kesakitan dan kepedihan yang sedang di rasakan adik sepupunya itu.

Baiklah, besok pagi kita balik ke jakarta ya. Kakak nanti akan bicarakan dengan om dan tante serta oma dan opa" sambil tesenyum manis memandang alika.

Benarkah? Alika masih tidak percaya ia akan kembali tinggal dengan keluarganya. Hore.... betapa bahagianya alika saat ini.

"Apapun akan aku lakukan agar kamu bahagia dek", lirih arjun dalam hati sambil tersenyum memandangi aika.

ALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang