1. Sebuah Petunjuk

63 10 10
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى

"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
(QS.20:124)

🍁🍁🍁

18.00

Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Asyhadu an laa illaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah
Hayya 'alas-shalaah
Hayya 'alal-falaah
Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Laa ilaaha illallaah

Lantunan azan sudah berkumandang, membangunkan Nia dari tidur cantiknya.
"Sudah azan?" ucapnya, "lebih baik aku tidur dan salat nanti saja," lanjutnya dengan santai. Alhasil, iapun melanjutkan tidurnya.

Selang beberapa menit, Nia terbangun. Kemudian ia mendirikan salat. Tidak seperti orang islam pada umumnya, ia hanya manusia biasa yang sekedar tahu akan kewajiban. Itupun karena dulu waktu kecil ia sudah diajarkan pasal salat.

Apa pandangan kalian tentang Nia ini adalah seorang muslimah yang taat? Kalian salah. Ia adalah sosok yang jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan itu milik-Nya.

Setelah ia melakukan salat, belajar adalah kegiatan selanjutnya. Nia ini murid terpandai di sekolahnya. Hanya saja, ia tidak ingin orangtuanya tahu akan prestasi yang didapat karena itu tidaklah penting.

Nia membuka buku paket bahasa Indonesia tentang materi yang akan dibahas besok. "Frasa adalah gabungan dari beberapa kata yang mempunyai arti satu atau berkedudukan satu saja. Maksudnya subyek ya subyek, predikat ya predikat ...," celotehnya dengan diri sendiri. Nia memang sudah terbiasa berbicara sendiri.

"Capek. Main handphone aja," ucapnya sembari mencari handphone.

Nia mulai membuka chat WhatsApp, bukannya untuk membalas chat. Tapi, ia hanya sekedar menyimak. Ya, Nia ini lebih suka diam saja tanpa ikut campur urusan orang.
"Pada bahas apa sih? Serius amat. Apa coba pentingnya. Mending buka YouTube," gerutunya tanpa memastikan apa yang dibahas di sana.

"Lagu jepang," ketik Nia di laman pencarian.

"Nah, mending ini dibuat pengantar tidur." Akhirnya, ia memutuskan untuk tidur kembali. Sebenarnya sudah masuk waktu salat isya hanya saja ia akan melakukan hal itu nanti.

Dengan cepat ia masuk ke dunia mimpi, tidak peduli akan urusan dunia ataupun akhiratnya.

00.00

Nia terusik dengan dinginnya malam. ia terbangun."Kenapa harus bangun sih, enak-enak tadi lagi mimpi," gerutunya kesal.

Ia membenarkan posisinya untuk duduk, merenung akan hal yang selalu menghantuinya.

"Siapa aku?"

"Apa tujuanku tercipta?"

"Kenapa aku berada di dunia ini?" batinnya berteriak meminta jawaban akan pertanyaan itu, "aku ingin mengetahuinya," lanjutnya penuh nyakin.

"Andai saja aku punya kakak laki-laki ataupun sahabat yang sholeh. Mungkin aku bisa mengutarakan segala hal ini kepada mereka. Ya Allah, berilah aku salah satu dari mereka agar aku bisa mengenal-Mu lebih dekat. Aamiin."

Dari Nol sampai SeratusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang