(1)

628 11 2
                                    

Rhi POV

August, 08 2017

Hari sudah senja di kedai kopi ini, namun aku masih menunggunya. Sampai-sampai laki-laki disampingku kembali mengomel.

"Mau sampai kapan disini Rhi? Dia tidak akan datang.  Sudah ku pastikan itu. ".

Aku menjawab "tapi dia bilang dia akan datang Phi, sebentar lagi ya,". (aku merengek padanya agar dia masih mau menemani ku menunggu).

Dia tetap mengomel bahkan secangkir Cappucino Tiramisu kesukaan ku dia habiskan.

"Kok dihabisin sih Phi, itukan punyaku, kau jahat sekali". (aku marah dan merengut).

" Jahatnya baru sekali kan? Hehe, anggap saja ini imbalan karena aku masih mau menemani mu menunggunya.".

"Pesan sana, nanti aku yang bayar, tapi jangan dihabiskan lagi punyaku,".

"Rhi, daripada pesan lagi mending kita pulang, sudah ku bilang dia tidak akan datang Rhi.".

"Phiiiii, ayo pulang. ". (akhirnya aku menyerah, aku pulang bersama laki-laki ini).

Vespanya melaju dengan lambat, masih seperti dulu. Laki-laki ini pernah bilang

(" Kalau aku lagi bawa kamu divespa ini, aku yakin ga akan ngebut Rhi, dia pengin lama-lama sama kamu. Hehe").

Dan aku tersenyum ketika mengingat itu. Aneh. Tapi aku tersenyum.

Dia memang begitu. Aku sudah mengenalnya 8 tahun lalu. Ketika aku masih SD kelas V dan dia kelas VI. Dia kakak kelasku. Namun, karena kami tetangga jadi dia ga pernah aku panggil "kak". Haha.  Dia juga jarang berbicara kalau lagi naik motor. Aku sering mukul pundak dia biar dia ngajak ngomong. Tapi ujung-ujungnya dia cuman noleh. Bikin sebel emang.  Untung dia baik coba kalau enggak, bete kan. Phi kalau bawa motor emang lama pakai banget. Kadang jengkel karna vespanya cuman kecepatan 30 km/jam. Astaga Phi.

"Sekali-kali ngebut dong Phi, mau sampai shubuh sampainya? ".

"Phi, aku ngomong ya enggak dongeng. ". Dia tetep diem.

"Nih bocah emang ya sukanya bikin marah. ".

"Diam sebentar bisa kan Rhi,".

Gitu aja terus sampai kereta api jalannya di laut. Pernah mikir sih, kenapa aku cuman nyaman sahabatan sama Phi.  Padahal, di kelas aku, ada 14 cowok yang rata-rata juga care sama aku. Tapi Phi bisa beda. Beda dari mereka. Hihi, gosipin Phi ni ya ceritanya. Wkwk. 

"Phi, boleh tanya gak? ".

"Tanya apa Rhi, aku lagi fokus nih. ".

"oo ya udah ga jadi.". Dia meminggirkan vespanya di tepi jalan. 

"Kok berhenti Phi, kan belum sampai. ".

"Tadi katanya mau tanya, tanya apa?.".

"Kan aku udah bilang ga jadi.".

"Udah ga usah ngambek Rhi, tanya aja. ".

"Ga ah, udah badmood.".

"Ya udah kalau ga mau tanya. Jalan lagi ya.".

"😒".

"Ih, nih anak kalau ngambek tambah ngeselin haha".

"paan sih, gaje. ".

Sepuluh menit berlalu, aku dan Phi masih di pinggir jalan. Ga tau ngapain. Phi cuman duduk di vespa trus mainin hpnya dan aku duduk di pinggir trotoar.

"Masih ngambek Rhi? ". Aku diem. Males jawab. Cewek kan gitu. Wkwk.

"Rhi, liat deh mantan kamu diputusin sama ceweknya. ". Karena aku kepo, ya aku liat dong hahaha. 

"Mana? ".

"Ini mantan kamu kan?". (dikasih liat fotonya tetangga kami yang udah tua banget).

"ihh Phiiii, ini kan Mang Moso eh Mbah Moso.".

"Emang hahaha".

"hahaha, seneng banget ya Phi, awas!! " (aku mengambil hp di tas ranselku) . 

"Searching ah, mana tau ketemu Mimah.".

"Kok Mimah sih Rhi, ".

"Sukaku lah, ciee Phi.  Mimah lagi galau nih, kamu sih tadi sore enggak mau ngantar dia ahahahaha".

"Aelah, dia kan emang tiap hari juga galau Rhi. ".

"Ya iyalah galau, kamu ga peka sih orangnya.".

"Ogah banget peka sama orang kek gitu. Tiap hari nempel kayak lem setan aja. ".

"Tapi kamu suka kan Phi, hahaha.".

"Udah balas dendamnya? ".

"Hmm udah belum ya, lupa.".

"Ealah bocah. ".

"Ya iyalah bocah, masa emak-emak. ".

Tintinnnnn,

"woi, masih lama pacarannya? Mau gue tabrak nih vespa bututnya? ".

Aku sama Phi kaget trus diam kayak batu. "Maaf mas, ini bentar lagi mau jalan. ".

"Jalan lagi yuk Rhi, keburu dimarahin sama Beruang Madu hahah.".

"Yaudah yuk Phi, hahaha. Maaf ya mas, kita jalan dolooo. ". Di perjalanan, kita masih aja ketawa.

"Rhi, ga usah ngambek lagi ya, bikin khawatir kalau kamu ngambek, takut kamu tambah gendut.".

"Apa? Aku gendut Phi?.".

"Becanda Rhi. ".

"iya deh, ya udah fokusin aja bawa motornya. ".

"Rhi, jangan gampang ngambek. Ga baik loh. Aku juga ga suka. Walaupun ngeselin. Tapi ga mungkin tiap hari ngambek kan. Jangan kayak anak kecil. Nanti kalau ada yang ga betah sama sikapmu yang ngambekan gimana? Mau sampai kapan juga Rhi?. "(batin Phi).

"Nikmatin suasananya Rhi, nanti bakal kamu kangenin loh. ".

"Tiap kali kita naik vespa juga aku nikmati Phi, amannn. ".

"Iya deh.".

"Kita udah setengah jam perjalanan tapi ga sampe-sampe ya Phi. ". (sindirku). "Masa sih Rhi? Kok aku baru sadar ya hahaha. ".

"Bilang aja kalau modusin aku yakan hahaha. ".

"Emang hahahaha.".

Bersambung.....

Assalamualaikum Wr. Wb.

Udah dulu ya halaman pertama nya, kalau masih ada kekurangan ya wajar. Manusia kan letaknya salah dan lupa. :-). Dukungan dan komentar anda sangat membantu saya dalam menulis lagi. Terimakasih dan nantikan halaman selanjutnyaaaa😊😊😊😊

Wassalamualaikum Wr. Wb

Penulis.

Aku Benci Jatuh Cinta Sendirian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang