(7)

110 1 0
                                    

Rhi POV

Dua bulan berlalu, hubungan ku dengan Dhi semakin dekat. Kami memang tidak ingin berpacaran. Itu prinsip aku setelah patah hati 2 tahun lalu. Dan, ternyata dia sama. Jodoh kali ya wkwk.

Bulan ini desember, aku liburan ke tempat ayah ku. Perjalanannya melelahkan, 10 jam didalam mobil itu tidak nyaman. Aku berangkat dari jam 8 pagi dan sampai ditempat ayahku jam 5 sore.

Kayu Aro, Kerinci. Ayahku tinggal disana dengan istri dan 1 anaknya. Ya, kalian pasti tau mengenai broken home yang aku alami. Tapi, aku usahakan tetap bangkit. Jangan khawatir.

2 minggu berlalu, aku habiskan dengan mengelilingi beberapa tempat wisata disana. Termasuk, mendaki ke objek wisata Danau Gunung Tujuh bersama sahabatku. Ini pertama kalinya aku mendaki, melakukan perjalanan jauh dengan jalan kaki. Jogging aja aku udah ngos-ngosan. Selama perjalanan, sahabatku selalu mengajak aku untuk ngobrol agar aku lupa akan capek. Hehe. Sahabatku itu cowok. Namanya, Dito. Dia tinggi, baik, ganteng sih iya namanya juga cowok, pengertian juga karena mau bawa tas aku dari naik sampai turun wkwk. Kami mulai ngobrol lagi pas turun dari pendakian saat melewati jembatan.

"Rhiken, aku ga nyangka loh kamu mau ikut ndaki kesini. Soalnya kan, kamu ga pernah ikutan kalo soal beginian.".

"Yeeee, itu dulu keles. O iya Dit, kamu masih inget aku? Kirain udah dilupain. ".

"Ya ampun Ken, ya masih lah. Ken, aku kasih tau ya. Mau kita hidup di dunia 100 abad pun, aku ga bakal ngelupain sahabat aku Ken termasuk kamu.".

"Hahaha. Iya deh iya. O iya, makasih ya udah bawain tas aku. Pasti berat ya?".

"Enggak juga. Kalo gendong kamu baru berat. Hahaha" katanya sambil berlari.

"Ditooooo, dasarrrrr. Awas ya!!! " kataku sambil mengejarnya.

Sesampainya dipintu keluar pendakian,
"Alhamdulillah, kita udah sampai dibawah dengan selamat, semoga kalian senang ya dan semoga ini kenangan paling indah buat kalian. Aku Dito, maaf kalo belum jadi pemandu yang baik. Tapi, jangan kapok buat kesini lagi. Aku pulang dulu ya, kasian nih adik aku udah kecapekan. Assalamualaikum, hati-hati di jalan ya.".

"Waalikumsalam, makasih ya Dit. Hati-hati di jalan juga. " ucapku.

Setelah pendakian itu, aku memutuskan untuk langsung istirahat ketika sampai di rumah Ayah. Keesokan harinya, aku bersiap-siap untuk balik lagi ke rumah ibuku. Perjalanan sangat melelahkan hingga aku tertidur sepanjang jalan.

Saking semangatnya cerita soal liburan, sampai lupa soal aku dan Dhi hehehe. Maaf maaf. Kan biar ga bosen gitu. Setelah ini aku ceritain deh tentang Dhi. Dan ga lupa juga soal gimana aku sama Phi sekarang, sahabat yang masih diem-dieman lebih dari satu bulan. Nyebelin emang.
.
.
.
Bersambung...

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai, maaf ya. Penulis jarang banget post kelanjutan ceritanya. Lagi sempet sempetnya ini. Tapi tetap diusahain kok. Semangat ya nungguin cerita ini. Love you.

Wassalamualikum Wr. Wb.


Penulis

Aku Benci Jatuh Cinta Sendirian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang