95 second

15 1 0
                                    


Cerita ini mengandung unsur fiksi, fantasi, dan halu yang berlebihan.
.
.
.

  -Kesalahan terbesarku adalah ketika aku mencari sosok mu dalam jiwa yang lain- people
---------------

Musik orchestra berjudul Howl's Moving Castle sedari tadi menemani langkah kaki seorang Aruna. Kemeja putih yang dibalut vest bermotif garis-garis dan celana jeans, mulai basah karna rintik hujan. Bagaimana reaksi sang empu? Dia malah menikmati rintik-rintik hujan tanpa memedulikan bajunya yang basah.

"Ngapain sih? Kayak orang gila tahu gak?" Lagi-lagi suara itu. Aruna memejamkan matanya dan mulai merasa gelisah.

"Heh kalau orang ngomong itu di jawab!" Kali ini Aruna menutup kupingnya dengan kedua tangannya.

"Aruna!"

"AAAKKKKK PERGI KAMU!!!" teriak Aruna. Dia benar-benar frustasi. Suara itu.. suara itu benar-benar terasa nyata. Rambu lalu lintas menunjukan lampu hijau, Aruna melangkahkan kakinya menyebrangi jalanan.

Tiba-tiba saja.

"BBRRUUUGG." benturan keras tepat di kepala bagian kiri Aruna.

"Aku hanya terbentur kan? Tapi kenapa badanku terasa.... sangat ringan? " batin Aruna.

Pengelihatan Aruna lama-lama memudar dan hitam.....

------------ the story of ending scene------------

CAST

Aruna Dhatu Kahiyang

Umbara Sahya Cayapata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umbara Sahya Cayapata

Umbara Sahya Cayapata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haka Nandana

Haka Nandana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang