4

2.1K 157 2
                                    

Hinata saat ini sedang menikmati sarapan bersama kedua buah hati nya,tak ada larangan untuk berbicara seperti kebanyakan orang dalam suatu keluarga.

Bagi hinata di meja makan ini lah dia bisa mendengarkan segala kisah yang kedua anak nya lewati dalam seharian mereka bermain,belajar dan banyak hal lainnya.

Seperti saat ini...

"Kaa-chan tau...di kebun bibi ayame sangat banyak sekali bunga matahari,nanti kita minta yah...dan kita tanam di kebun kita" ucap himawari semangat.

"Iya sayang...nanti kita minta sama bibi ayame yah..."

"U'um" angguk himawari dan melanjut kan lagi makan nya.

Perhatian hinata teralih kepada putranya yang sejak tadi diam saja "bolt..." panggil nya lembut.

Bocah bersurai pirang itu teralih menatap ibu nya "yah..." sahut nya.

"Ada apa sayang..." tanya nya lembut "apa ada yang mengganggu mu" tambah nya.

Boruto menggeleng,tidak mau membuat ibu nya khawatir "tidak kaa-chan...aku hanya---"

"Apa nii-san masih kepikiran sama omongan nya tomori-nii" tanya himawari inocent.

Manik boruto mendelik kepada adik nya yang ember,membuat himawari mengkeret takut.

"Kaa-chan..." ujar nya mengadu.

"Khu..." dengus boruto

"Sstt...tidak papa hima,oni-san cuma bercanda.sekarang katakan pada kaa-chan...apa yang tomori-kun katakan sampe membuat mu kepikiran begini" tanya hinata

"Tomori-nii bilang--"

"Hima" tegur boruto mengingat kan.

"Tidak papa,ayo lanjutkan kaa-chan mau dengar" ucap hinata lagi kepada himawari yang lebih terbuka,hati hinata cemas...karena putra nya mulai tertutup entah apa alasan nya.

"---dia bilang,kemana ayah kami kenapa tidak pernah datang ke sekolah...saat itu kami tidak bisa menjawab karena kami juga tidak tau jawaban nya..." ucap himawari melanjut kan sambil tertunduk lesu.

Deg

Hati hinata serasa di remas mendengar nya,rasa nya sudah lama sekali...dulu boruto juga pernah bertanya mengenai ayah nya dan hinata sama sekali tidak bisa mengeluarkan satu kata pun untuk menjawab nya hanya bisa menunjukan ekspresi sedih yang membuat putra kecil nya menunjukan ekspresi menyesal untuk pertama kalinya dan setelah itu dia tidak pernah bertanya hal itu lagi.

Sekarang...putri nya yang lugu bertanya tentang hal yang sama 'dimana ayah' begitulah yang hinata tangkap dan hinata lagi-lagi tak mampu menjawab nya,bibir dan lidah nya kelu bahkan dirinya yakin manik nya kini terlihat meredup.

Greb

"Maaf kaa-chan,tolong jangan di pikirkan...kami mengerti dan tidak akan bertanya lagi...iya kan hima" ucap bolt

Greb

"U'um...iya,maafin hima kaa-chan.hima janji gak akan bertanya apa-apa lagi,hima gak mau lihat kaa-chan sedih"

Hati hinata tersentuh,kedua anak nya kini memeluk nya dengan hangat.kadang hinata merasa miris...anak-anak nya di paksa berpikir dewasa sebelum waktu nya.

"Tidak papa sayang,justru kaa-chan lah yang harus minta maaf karena gak bisa memberi tau kalian tentang ayah kalian...bisakah...bisakah kalo hanya kita bertiga saja...kaa-chan bolt dan hima...bisakah...?"

"U'um" angguk kedua nya di pelukan hinata "bagi kami...kaa-chan adalah segala nya dan itu sudah lebih dari cukup...iya kan hima"

"Iya...yang oni-san katakan benar,kami sangat menyayangi kaa-chan...maaf kan kami membuat kaa-chan sedih dan khawatir" ucap hima mulai menangis.

RANTAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang