5

2.1K 159 6
                                    

Hinata pov

Aku tidak menyangka bahwa aku akan mampu menginjakan kaki ku lagi di sini...konoha,tempat yang aku tinggalkan beberapa tahun lalu demi bisa lari dari kenyataan...kenyataan kalo aku mengandung anak dari orang yang telah menjadi mantan kekasih ku yang sayang nya masih aku cintai bahkan hingga saat ini.

Semua masih terasa sama seperti saat aku pergi lima tahun lalu...haah...seperti nya aku merasakan rindu pada kampung halaman ku ini,lima tahun lalu aku pergi meninggalkan konoha dan pergi ke kota kiri.

Aku mengatakan kalo aku ingin melanjutkan kuliah di suna kepada keluarga ku padahal kenyataan nya aku pergi ke kota kiri,aku sembunyi dan lari dari kenyataan...aku berpikir kalo aku bisa memulai hidup baru ku di sana tanpa membuat keluarga ku malu dan khawatir karena kehamilan ku.

Aku salah...mereka sadar aku tidak ada di suna dan mulai mencari tau keberadaan ku,satu tahun mereka baru berhasil menemukan ku dan mereka terkejut tidak percaya saat tau aku memiliki dua malaikat kecil yang baru berusia lima bulan.

Ayah marah dan ibu kecewa...sementara aku hanya bisa diam menerima semua nya,kak neji memaksa ku mengatakan siapa ayah nya tapi aku memilih diam...meski begitu mereka tau siapa orang yang menghamili ku hanya dengan melihat boruto dan sepasang manik shaphire di kedua mata anak ku.

Saat itu aku bersujud meminta mereka untuk melepaskan kami,tidak perduli kalo aku harus menanggalkan nama hyuga dan di pecat sebagai anak mereka asalkan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada naruto.

Tapi yang terjadi selanjutnya aku sama sekali tidak menduga nya,ayah memang marah begitu pun ibu...tapi mereka memaafkan ku dan menerima kedua anak ku.aku pikir apa yang akan terjadi seperti novel-novel yang sering ku baca tapi ternyata tidak,mereka memaafkan ku dan tidak membiarkan ku berjuang sendirian apalagi setelah tau aku tetap berkuliah di tengah-tengah kehamilan ku dan berhasil membuka usaha kecil-kecilan mereka berkata kalo mereka bangga padaku...bangga karena aku tidak pernah menyerah dalam keadaan sesulit apa pun.

Berkali-kali mereka meminta ku kembali,tepat nya setelah aku lulus tiga tahun lalu.yah...aku berhasil menyelesaikan kuliah ku hanya dalam waktu dua tahun,aku hanya mengambil cuti beberapa hari untuk melahirkan...setelah nya aku berusaha membagi waktu untuk kuliah dan untuk kedua anak ku berkat bantuan ayame-nee aku berhasil melalui nya.

Sekarang....setelah sekian lama aku memutuskan kembali,kembali pada tempat tinggal ku,kembali kepada keluarga ku.sudah cukup aku berlari dan aku sudah merasa lelah...biarkan apa yang terjadi aku akan menghadapi nya karena aku memiliki keluarga yang mencintai ku dan selalu mendukungku.

Ku lihat kedua anak ku...mereka tampak bahagia karena akan bertemu dengan kakek,nenek,bibi dan paman nya.yah...kami hanya akan menginap untuk beberapa hari di rumah keluarga ku,setelah nya...kami akan tinggal di rumah yang sebelum nya telah aku beli rumah mini malis dengan sebuah toko di samping nya.

~~~

Normal pov

Setelah perjalanan selama hampir satu jam mereka pun sampai di kediaman hyuga,hinata turun lebih dulu dari mobil kakak nya neji yang datang menjemput nya di bandara konoha.setelah nya dia membantu kedua anak nya turun karena tubuh mereka yang masih kecil...maklum saja usia mereka baru empat setengah tahun,meski begitu boruto dan himawari terlahir sebagai anak yang jenius...entahlah mereka meniru gen siapa...apakah dirinya,neji,kakek nya hiashi atau kakek nya yang lain...minato namikaze...yang jelas mereka tidak seperti ayah nya yang terkenal dengan kebodohan nya....😁😁😁

Hinata melihat...ayah,ibu,hanabi dan kakak ipar nya berdiri di halaman menyambut kedatangan dirinya dan juga anak-anak nya.mata hinata berkaca-kaca...entah kenapa tiba-tiba dia merasa sedih,mungkin dia terlalu merasa rindu hingga tak kuasa menahan perasaan nya.

Greb

Kepala keluarga hyuga itu melangkah lebih dulu dan memeluk putrinya yang sudah lama tidak pulang,dia mengambil inisiatip lebih dulu karena hinata terlihat membatu dan kaku.

"Okaeri......putri ku" bisik nya penuh kasih sayang.

"Hiks...hiks...ta-tadaima....a-ayah" ucap hinata sambil menangis,dia merasa lega dan lepas...hinata merasa beban nya luruh bersama tangisan nya.

"Ibu jadi iri karena tidak dapat pelukan dari putri ibu" cletuk hikari hyuga pura-pura sedih.

"Ibu..." gumam hinata sambil melepaskan diri dari pelukan ayah nya yang hangat...bagi seorang putri ayah adalah pahlawan nya...pelindung nya dan cinta pertama nya.karena itu...hinata berharap mendapat suami yang seperti sosok ayah nya,tegas namun penuh kasih sayang.tapi ternyata hati nya malah tertambat pada sosok naruto yang sangat berbeda dengan sosok ayah nya.

Hiashi tersenyum saat putri nya langsung memeluk ibu nya saat mendengar nada sedih nya padahal jela sekali kalo istri nya itu tengah menggoda nya dengan pura-pura merajuk...haah...putrinya memang tidak berubah...tetap lugu dan naif...kalo kaya begini bagaimana hiashi bisa tenang.

Sementara hinata memeluk ibu nya,hiashi berganti memeluk kedua cucunya yang sangat di sayangi nya.dia membawa kedua nya di gendongan lengan nya yang tetap kuat meskipun sudah berkepala lima.

Semua nya pun masuk setelah puas saling peluk di halaman rumah,hinata di apit adik dan kakak ipar nya yang memang cerewat,neji membawa barang-barang adik nya beserta kedua keponakan nya ke dalam kamar hinata dan hikara menyiapkan kudapan dan minuman di dapur karena dia yakin putri dan cucu-cucu nya pasti lelah dan lapar sementara hiashi hyuga...langsung membawa boruto dan himawari ke halaman di mana di situ ada banyak bunga matahari kesukaan himawari dan berbagai jenis kucing yang lucu kesukaan boruto...mereka pun larut dengan keseruan masing-masing.

~~~

"Selamat makan"

"Hm"

Mereka berdua makan dalam diam di cafe yang tidak jauh dari kantor naruto,sejujur nya ini terlalu tiba-tiba.bagaimana bisa sakura tiba-tiba muncul di kantor nya membuat naruto tidak bisa menghindar,dia pun terpaksa menerima ajakan makan malam kekasih nya itu.

"Ehem"

Sakura berdehem mencoba memulai pembicaraan dia merasa tidak nyaman dengan keheningan ini dan naruto tidak bisa berpura-pura tuli untuk mengabaikan nya,dia pun memusatkan atensi nya pada gadis itu.

"Kau pasti sudah tau kalo shikamaru akan menikah dengan temari" ucap sakura gugup.

"Hm...lalu...?" tanya naruto pura-pura tidak mengerti.

"Apa...kamu tidak memikirkan nya..." tanya sakura mencicit.

"....."

"Maksudku...kita juga sudah lama berhubungan sebagai sepasang kekasih,apa kita tidak akan mengikuti jejak mereka..."

"Haah...kau tau seperti apa kesibukan kita sakura dan aku merasa ini belum waktu yang tepat"

"Lalu kapan waktu yang tepat itu naruto...bicara soal kesibukan sampai kapan pun kita akan tetap di sibukan oleh pekerjaan kita,yang perlu kita lakukan hanya membagi waktu dan saling mengerti aku yakin semua akan baik-baik saja".

"Benarkah...lalu bagaimana kalo nanti kita punya anak"

"......"

"Sejujurnya sakura...aku menginginkan istri ku tetap di rumah,menjadi ibu rumah tangga.mengurus anak-anak dan menyambut aku pulang bekerja...apa kamu siap melakukan itu sedangkan kau adalah perempuan karier yang mandiri,maafkan aku jika ucapan ku ini mengecewakan mu...tapi hal inilah yang membuatku ragu untuk melangkah lebih jauh...dengan mu"

Deg

Sakura diam membisu tak tau harus menanggapi pernyataan naruto seperti apa,dia perlu berpikir untuk memutuskan semua nya.

Mereka pun melanjutkan makan malam mereka dengan kebisuan,sibuk dengan pikiran masing-masing.

'Maaf sakura...aku terlalu pengecut untuk mengatakan yang sebenar nya,ku harap dengan ini kau memilih berhenti dan mencari kebahagiaan mu sendiri...kebahagiaan yang tidak bisa aku berikan' batin naruto penuh rasa bersalah.





N
E
X
T





:|

RANTAI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang