Coklat

28 7 1
                                    

"Hoammmmmm." Alice mengucek matanya, menyesuaikan dengan cahaya sekitar.

"Jam berapa nih??" Ujarnya sambil melirik jam dinding UKS.

"Pas banget istirahat." Tak terasa ia menghabiskan beberapa jam pelajaran dengan tidur di UKS.

Alice bergegas kembali ke kelas untuk menemui Vena. Namun, di tengah perjalanan, ia teringat tentang bekal yang Ayahnya titipkan untuknya. Ia memutar arah ke pos satpam.

"Hmm.. hmmm.." Gumaman Alice yg cukup keras itu sedikit menyita perhatian anak-anak yang sedang menikmati istirahatnya dengan membaca mading. Karena kebetulan sekali Alice tengah melewatinya.

"Eitssss, bentar-bentar. Apaa ini??" Alice menghentikan langkahnya dan dengan gerak cepat menerobos siswa-siswi lain yang menghalanginya melihat isi mading.

"Whoaaaa, bravoo. Kompetisi Kimia antar sekolah. Gue bakal bicarain ini ke Vena nanti. Dia pasti seneng."

Vena memang salah satu siswi yang menggemari pelajaran exact yang satu ini. Berbeda dengan Alice yang tidak suka dengan pelajaran exact apapun .

Meski begitu, nilai Fisika Alice unggul di banding Vena. Apa? Kalian tidak percaya? Sama saya juga:v.

Sambil melanjutkan perjalannanya ke pos satpam yang sempat tertunda. Alice bersenandung lagu yang akhir-akhir ini ngehits di kalangan remaja seusianya. Lihatlah, Dia bernyanyi tanpa melihat jalanan.

"Pernahh sakitt, tapi tak pernah se sakit iniawwwwww.." Upss, Alice terjatuh 'lagi'

"Aduhhh, sakittt." Ia mengerang untuk kedua kalinya hari ini.

"Siapa sihh yang ngalangin jalan gue?!"

"Heh! Punya mata tu dipake! Jangan cuma dipajang."

"Iiii.. iya kak, maaf." Ternyata adik kelas Alice yang kebetulan tampilannya sedikit 'nerd'

Tak mau ambil pusing, ia melanjutkan langkahnya ke tujuan semula.

•••


Pak satpam yang kebetulan sedang bersantai tersentak karena Alice yang tiba-tiba menepuk bahunya.

"Ayam.. ayamm.." Latah Pak Arya selaku satpam SMA Cakrawala.

"Aduhh neng Alis, ini teh kalo jantung bapak copot bagaimana???"

Alice nyengir, memperlihatkan deretan gigi putih nan rapi miliknya.

"Hehehe, maaf pak. Habisnya ide jail saya tiba-tiba muncul. Maafin ya pak." Ujarnya.

"Iya neng iya, bapak teh gak marah. Cuma replek kaget aja neng." Ucap pak Arya sambil mengelus dada.

"Makasih pak. oh iya, ada titipan dari papa Alice gak pak?"

"Ohh ada itu, tadi Pak Herman nitip bekal, katanya buat neng Alice"

"Iya pak. Dimana bekalnya?"

"Biar bapak ambilkan."
"Nih neng." Sambil menyodorkan kotak bekal kepada Alice.

"Yaudah makasih ya pak, permisi." Pamitnya

"Iya non, sama sama."

•••

"Nasi ayam krispy hmmmm."
Alice membuka bekalnya di bawah pohon dekat lapangan futsal sekolah. Tempat itu dipilihnya karena sepi dari siswa-siswi.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang