Keyra

3.5K 32 1
                                    

Keluarga sederhana dengan kehidupan yang sederhana pulu.
Kenalkan aku Keyra  anak tunggal dari pasangan Syukri dan Nuriah. 
Awalnya kehidupan kami sangat harmonis hingga pada suatu hari teman ayah datang berkujung dan mengajaknya berjudi.

Semenjak saat itu kehidupan kami mulai berubah. Ayah kini kecanduan berjudi sementara ibu sibuk memeras keringat untuk menghidupi kami bertiga dan juga membayar uang sekolahku.

Saat ini aku sudah kelas 3 SMA. Sempat terlintas dalam benak-ku untuk berhenti sekolah namun ibu selalu menyemangatiku. Ibu selalu bilang sekolah itu penting, memang sekolah penting tapi bagiku tidak cukup kerena tidak semuanya diajarkan di bangku sekolah. Banyak hal di luaran sana yang tidak akan kita jumpai di sekolah. Namun beliau menaruh harapan besar padaku.

Suatu waktu pak kepala desa meminta tolong kepada ibu untuk menitipkan 5 orang mahasiswa dari kota. Mereka hendak melakukan penelitian di desa kami.
Ibu menyetujuinya dengan terpaksa karena ayah telah mengambil uang dari kepala desa.

Aku sedikit risih dengan mereka karena semuanya terdiri dari anak laki-laki.
Sudah seminggu mereka di rumah kami. Aku sedikit terbiasa. Mereka ramah dan humoris.

Malam ini aku sedikit pening karena harus belajar ekstra mempersiapkan diri menghadapi UAS besok.

"Kamu kenapa? " tanya salah seorang dari mereka yang ku ketahui bernama Aditya.

"Lagi belajar kak, buat ujian besok" jawabku sembari tersenyum.

"Mau kakak bantu?" Tanyanya.

"Gak usah kak, takut merepotkan" tolakku.

"Gak papa kok biar kakak bantu sekalian kasih tipsnya supaya kamu bisa ngejawab semua pertanyaan besok" ujarnya sambil duduk di sampingku.

OMG dia terlalu dekat denganku.
Jantungku berdegup kencang.
"Kenapa dia harus sedekat ini sih, aku kan jadi gak konsen " batinku.

"Gimana kamu ngerti gak?" Suaranya yang berat namun lembut membuyarkan lamunanku.

"Belum kak" jawabku nyegir sambil garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

"Ya kali saya ngerti kalo kamu jelasinnya cepat gitu" gerutuku dalam hati.

"Oke kita ulang yah" ujarnya sambil tersenyum.

"Sial aku telah terjerat dalam pesonanya"  umpatku dalam hati dan mungkin sedikit lebay.

Semalaman suntuk kak Aditya menemaniku belajar hingga ia ketiduran di sampingku.
Aku tidak enak membangunkan nya.
Kuambil selimut lalu menyelimutinya. Setelah itu aku lanjutkan pelajaranku.

"Waaa... aku ketiduran! " teriakanku mengagetkan seisi rumah termasuk kak Aditya yang kelihatannya baru selesai mandi.

"Kamu kenapa? " tanya kak Aditya heran.

"Tidak apa-apa kak" jawabku.

Buru-buru aku membereskan meja. Saat hendak melangkah aku terjatuh akibat selimut yang menyelimutiku terinjak oleh ku sendiri.

Buku-buku yang berada dalam genggamanku berhamburan semua.

"Kanapa kamu buru-buru sekali?" Tanya kak Aditya sembari membantuku merapikan buku yang berhamburan.

"Takut telat kak" jawabku.

"Santai aja nanti kakak antar" ujarnya.

"Apa! Dia mau nganter, gila ngomong apa aku sama temen-teman nanti"  batinku.

Aku buru-buru ngacir ke kamar mandi tanpa menanggapi kak Aditya.

30 menin kemudian aku telah siap dengan seragamku.

Kumpulan Cerita SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang