Tail 1

19.2K 1.6K 43
                                    


NARUTO DISCLAIMER BY MASHASHI KISHIMOTO.

Dihadapkan dengan lebih dari satu pilihan membuat otak bekerja keras, hingga menimbulkan rasa pening yang berlebihan. Sepertinya otaknya sudah tidak mampu lagi untuk mentolerir pilihan yang tidak ada satu pun yang sesuai dengan jawaban yang diinginkan. Sebagai seorang penerus ketua bangsa Yokai, satu-satunya pria dalam ruangan wajib memilih calon pendamping. Berulang kali bibir tipisnya menyatakan penolakan untuk menjadi penerus sang Ayah, namun sang Ayah tetap memaksakan kehendaknya.

Menyeimbangkan dunia yokai itu merepotkan. Bersosialisasi dengan para ketua klan itu membosankan. Ia menyukai kesunyian. Jiwanya belum terlalu siap untuk menghadapi setiap rengekan pasangannya di kemudian hari. Ia ingin mencari pasangan lemah lembut seperti sang Ibu yang selalu sabar menghadapi tingkah dingin sang Ayah.

Diantara tiga gadis di depannya tidak ada satupun yang memenuhi kriteria calon pendamping yang cocok. Haruno Sakura, gadis cantik kebanggaan klan Haruno. Sebangsa Kirin, gadis terkuat kalangan yokai.

Ia tidak menginginkannya. Apa jadinya rumah tangga yang akan dibina di kemudian hari, jika ia menikahi gadis temperamental seperti gadis itu.

Yamanaka Ino sebangsa Nekomata, terlalu hiperaktif dan agresif.

Terakhir gadis Hyuga, Hyuga Hinata.Yuki Onna, pesona kecantikannya tak kalah dari Sakura maupun Ino. Gadis anggun nan cantik sayang, terlalu pasif.

"Bisakah kalian tidak terlalu menuruti kemauan ibuku? Sejujurnya aku lelah." Memijat pelipis dengan ibu jari dan jari tengah, pria bernama Uchiha Sasuke menyandarkan tubuh lelahnya di sandaran kursi kayu beralaskan bantalan empuk di ruang tamu rumahnya.

Sedangkan tiga gadis cantik yang sedang menanti jawaban saling pandang. Hinata gadis paling pemalu di antara mereka mencoba untuk mengajukan ketidaksetujuan akan sikap Sasuke. "Tapi, Sasuke Kun ...." Nyali seketika menciut melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh Sasuke. Pria itu memang terkenal dingin dan juga wataknya yang keras.

"Tidak bisa begitu Sasuke!"

Mata memicing mendengar suara tinggi seorang gadis berambut merah muda. Mata hijau zamrudnya melebar tanda amarah menguasai gadis di seberang meja kayu berkaki pendek. Inilah salah satu alasan Sasuke menolak Sakura. Tiada kesan kelembutan dalam nada bicara bibir berlipstik merah muda di depannya.

"Apa maumu Sakura?"

Bangkit dari duduknya yang terapit oleh Hinata juga Ino, Kedua tangannya terkepal erat di samping tubuhnya. Ia tidak menyukai sikap acuh calon pemimpin dunia yang ditinggalinya saat ini. "Setidaknya pilihlah satu diantara kami. Kami tidak akan berhenti untuk mengganggumu sampai kau mendapatkan pasangan! Ingat itu!" Sakura berjalan meninggalkan ruang tamu keluarga Uchiha dengan amarah dalam dada.

"Kami permisi dulu, Sasuke. Maaf telah mengganggu waktu istirahatmu." Gadis berambut pirang, kuncir kuda membungkuk sebelum berlalu sebagai tanda bahwa ia masih menghormati Sasuke.

"Sasuke Kun, maafkan perkataan Sakura. Kami permisi dulu." Hinata mengikuti langkah Ino yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya.

Menghela napas, sepasang pupil hitamnya tenggelam oleh kelopak mata. Otaknya bekerja keras mencari solusi untuk permasalahan pasangan. Di desanya tidak ada satu pun gadis yang menarik perhatian. Lalu ia harus mencari ke mana tambatan hati yang diidamkan? Ia lelah menghadapi kelakuan gadis-gadis yang disodorkan sang Ibu. Ia mulai merasa tidak nyaman tinggal di tempat sang Ayah setelah beranjak dewasa.

Berbagai tuntutan yang dilayangkan untuk dirinya di usia yang terbilang masih membutuhkan pengalaman lebih dari sekedar memerintah orang lain membuatnya putus asa. Ia merasa kehidupannya akan sesuram wajah sang Ayah, jika terus menuruti kemauan orangtuanya.

My Lovely Raspberry (Versi PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang