4

24 0 0
                                    

Mulai hari ini sampai pensi dimulai tidak ada pembelajaran.  Semuanya sibuk mempersiapkan kegiatan pensi.  yang ingin ikut mengisi acara juga akan menggunakan ruangan ruangan tertentu untuk latihan dan mendaftar ke Panitia.  Aku sih tidak tau Vito sudah daftar  atau belum,  mungkin sudah dan mungkin saja belum.  Jadi,  sudah atau belum ya?  Yaaaaa... tidak tau lahh gimana sihh. 

Sepertinya aku hanya sendiri di kelas.   Aku juga tidak tau kapan mereka pergi dari kelas apalagi tau mereka pergi kemana. tapi bagus juga sih tidak ada orang,  tidak ada yang berisik,  tidak ada yang mengganggu,  tidak ada yang mengalihkan konsentrasiku melamun.  eeeh melamun memangnya butuh konsentrasi ya? terserah gadis saja deh yang penting gadis bahagiaaaaa hehe

"udah dis ngelamunnya? "

tunggu,  perasaan tadi engga ada orang deh.  terus itu suara Vito kan ya?  apa aku salah dengar? Aku mulai melihat ke depan.  yappp benarr Vito sudah menunggu dengan wajah malasnya. memangnya aku ngelamunin apa sih sampai ada orang masuk dan duduk di depanku dalam jangka waktu 30 menit saja tidak tau.

"Dis,  udah belum? " Vito mulai tidak sabaran sepertinya.

" Vit,  kamu kapan datengnya sih?  kok aku engga tau? terus kamu masuk  lewat mana?  lewat pintu?  kok aku engga liat sih? " aku mulai cerewet sendiri,  menanyakan banyak pertanyaan yang pastinya malas sekali untuk dijawab Vito dan juga mungkin orang lain. 

" Oke,  aku dateng dari 30 menit yang lalu eh sekarang sudah lewat 7 menit berarti 37 menit yang lalu,  aku masuk lewat pintu karna kalau masuk lewat jendela bakal di kejar kejar buk rea yang kamu tau sendiri cerewetnya gimana,  dan kalo kamu engga liat itu karna kamu lagi asik banget ngelamun.  Nah,  udah aku jawab semua kan " Vito benar benar menjawab semua pertanyaanku tanpa terkecuali,  entah dengan sangat terpaksa atau tidak. 

" hehe...  maaf ya Vit,  aku kan engga tau.  kamu sih diem diem aja " Aku tentu saja membela diri dulu.

" Ya ya ya.  oke gadis,sekarang kita pergi ke ruang panitia,  Daftar, terus latihan di taman belakang.  gimana? "

Vito tentu tau tempat yang paling cocok untuk latihan,  di taman belakang tentu saja tidak berisik tidak ada orang lewat,  tidak ada yang mengganggu.  Vito memang terbaik deh.

" Iya,  aku beresin novel novelku dulu ya "

" sekolah itu bawa buku pelajaran dis,  bukan novel "

" Buku pelajaran juga aku bawa kok Vit " membela diri sendiri tidak salah bukan? ya tentu saja unjung ujung wanita akan menang beragument.

"  Iya dis iya,  ayo cepetan " akhirnya  Vito mulai tidak sabaran.

Ruang panitia ada di aula, mungkin supaya memudahkan siswa yang ingin mendaftar pensi.  Panitia nya juga anak anak osis dan dibantu alumni osis yang sekarang sudah kelas 12. aku sih hanya mengenal beberapa dari mereka saja, karna mereka sekelas dengan ku yang lainnya aku tidak kenal dan tidak penting juga untuk dikenal.

"Hai, Gadis, Vito,  mau daftar ya? m

aura teman sekelas ku bertanya.

" iya nih Aku  sama Gadis mau daftar ikut pensi.  Disini kan daftarnya?  " Vito yang menjawab pertanyaan Aura.

" Iya disini.  eh,  Gadis mau ikut pensi?  mau isi acara apa dis?  tumben banget .  Biasanya lebih seneng duduk sendiri di kelas "

Aura bertanya padaku,  mungkin merasa aneh saja.  seorang Gadis yang hobinya duduk sendirian di kelas yang hobinya diam saja mau ikut pensi.

" eh iya anu...  ini,  di ajakin Vito"

aku tentu saja bingung ingin jawab apa,  tapikan memang benar kalau Vito yang mengajakku.

"Oh gitu,  ya bagus deh kalo Gadis mau ikut pensi.  sekali sekali memang harus ikut kegiatan sekolah dis biar tau sekolah itu banyak orang bukan cuma vito doang.  jadi kan engga sendirian terus.  yauda ini form nya diisi ya " Aura memberi selembar kertas form untuk aku dan Vito isi.

" Dis,  nih! kamu yang nulis ya,  kan tulisanmu lebih bagus" Vito memberikan kertas form itu padaku

"oke"

Aku mengisi form itu sesekali berdebat dengan Vito,  Dia memang laki laki tapi selalu saja mengajak berdebat, Hobi sekali banyak bicara.

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang