6

2 0 0
                                    

"Dis, kayanya si ketua osis merhatiin kamu terus deh . Kamu ngerasa engga? "

"Engga."

"Ya elah !! Coba kamu liat ke arah jarum jam 10 deh . Tapi pelan pelan liat nya "

"Gak !!!" Jawab gadis dengan ketus . Walaupun sebenarnya ia juga merasa bahwa selama ini si ketua osis itu sering memperhatikannya. Bukannya gadis merasa Ge'er tapi pernah beberapa kali tertangkap oleh mata gadis sendiri kalau si ketua osis memperhatikannya . Gadis juga bingung , tatapan seperti apa yang diberikan oleh si ketua osis .

"Vit, boleh engga ya kalo aku ngerasa Dika masih ada ? Rasanya dia masih disini masih sama aku "

"Gadis, udah ya . Jangan pernah bahas hal hal yang bikin kamu kecewa . Dia udah pergi ke langit, gadis. Udah jadi bintang yang kamu lihat paling terang "

"Vit , tapi..."

"Udah ya dis , udah "

Kalau kalian bingung Dika itu siapa, Dika adalah orang yang engga pernah hilang dari kepala gadis. Kejadian 5 tahun lalu saat Gadis dan Dika masih duduk di SMP adalah memori yang rasanya ingin gadis hapus selamanya . Namun, tidak pernah bisa. Bagi Gadis, rasanya ingin sekali melewati hari itu supaya tidak ada yang terluka, tidak ada tangisan , tidak ada kehilangan, dan Gadis mungkin akan jadi perempuan paling berisik di dunia suka sekali bercerita , lucu, tidak jaim dan selalu tersenyum walaupun mungkin langit sedang runtuh.

*Flashback*

"Dika, Gadis engga suka kalau Dika baik banget ke gisel ! Pasti nanti dia bilang ke satu kelas kalau Dika suka nya sama Gisel terus Gadis ga boleh deket deket sama Dika lagi ! "

"Engga gadis, kan dika cuman bantuin Gisel nyapu doang . Soalnya temen temen yang lain pada pulang duluan . Udah jangan ngambek . Ayoo pulang nanti dicariin nenek sama Bunda lagi "

"Gadis mau pulang sendirian aja ! Gamau pulang sama Dika ! Sana deh Dika pulang duluan jangan deket- deket Gadis ! " . Gadis memang sangat dekat dengan Dika . Karna Dika selalu ada di dekat Gadis, nemenin Gadis main masak - masak , nemenin Gadis nangis di bawah pohon karna kangen ibu, nemenin Gadis melamun di bawah pohon depan kelas , pokoknya dimana ada Gadis disitu ada Dika .

"Yaudah deh kalo Gadis marah sama Dika , Dika jalan di belakang Gadis aja "

Gadis tidak menjawab karna sudah terlanjur kesal dengan Dika . Bagaimanapun , ia sangat tidak suka kalau Dika baik dengan Gisel , karna Gisel suka sekali mengolok olok Gadis di kelas bilang kalau Dika mau berteman dengan Gadis karna kasihan bukan karena ingin . Gadis tau, itu cuman Akal akalan nya Gisel saja supaya Gadis kesal dan menjauh dari Dika . Walaupun sebenernya Gadis percaya bahwa Dika adalah hadiah dari Tuhan untuk Gadis , untuk kesepian , untuk kesedihan, untuk selalu ada buat gadis walaupun semua orang bahkan Ayah dan Ibunya pergi meningggalkan Gadis, Dika akan tetap di sana di samping Gadis dan untuk selamanya.

Setelah banyak berbicara dengan dirinya sendiri antara mau memafkan Dika atau terus mendiamkannya sampai di rumah tiba tiba ada suara benda menubruk sesuatu besar sekali suaranya . Gadis terdiam dan tiba tiba terjatuh sakit sekali . Sayup - sayup orang orang mulai mendekat dan histeris namun, histeris - histeris itu ada di arah belakang Gadis . Ada siapa disana? Apa ada yang lebih parah? Pikiran-pikiran itu terus berputar di kepala Gadis hingga akhirnya pandangan  Gadis buram , darah  mengucur dari dahinya dan Gelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang