5 {Revisi}

9.7K 417 15
                                    

hai dude,

happy reading <3

__________

mahesa dan aksa duduk dikursi yang ada di ruang tv rumah reinka. rumah itu tampak terawat, hanya satu. rumah itu sepi, layaknya tidak berpenghuni.

"Gak pada balik?" Tanya reinka dengan datar.

"Oh gitu yah cara mengusir secara halus" celetuk aksa.

"Bacot lo" balas reinka.

"Ekhem, ca. Lo tinggal sama siapa?" Tanya mahesa.

Raut wajah reinka berubah, aura dingin mulai menyelimuti ruangan itu.

"Sendiri" jawab reinka dengan suara rendah, ketus, dan menusuk bagi Mahesa.

"Balik yuk, please ca." Ucap mahesa sambil memegang kedua tangan reinka, namun segera gadis itu tepis dan kemudian dia bangkit sambil berkata.

"Gak butuh, mendingan lo balik sebelum dicariin sama orang tua lo. Pintu keluar ada disana" ucap reinka sambil berjalan menuju lantai dua rumah itu.

Mahesa pun menghela napas. Dia salah, seharusnya dia tidak boleh langsung mengajak gadis itu pulang. seharusnya dia memberi gadis itu waktu.

Aksa yang melihat kejadian tersebut terheran-heran, sebenarnya apa yang terjadi antara mahesa dan reinka? karena ke kepoan nya yang tinggi aksa pun bertanya

"lo ada hubungan apa sama reinka?" tanya aksa. mahesa pun menghela napas kemudian menepuk pundak aksa.

"nanti gue cerita, mendingan kita cabut." ucap mahesa.

kedua cowok itu pun pergi meninggalkan rumah milik reinka. sebenarnya gadis itu tidak benar benar masuk kedalam kamarnya, ia besembunyi dibalik dinding di lantai 2, dan dia pun mendengar obrolan kedua cowo itu.

ini yang gadis itu benci. disaat dia sudah nyaman dengan keberadaan mahesa, laki-laki itu  malah ngajak dia pulang kembali ke rumah  itu danbertemu dengan dua orang yang membuang gadis itu dipinggir jalan.

anak mana yang tidak sakit hati? ketika umur  8 tahun lo ditinggal dijalanan tanpa tau daerah itu? apa yang akan kalian rasakan? disaat dia tidak tahu apa-apa, tiba-tiba dituduh pembunuh, lalu dipukul, dan dibuang ditengah jalanan.

itu perlakuan terkeji yang gadis itu alami. jika saja waktu itu tidak ada seorang wanita yang meluk dia, menenangkan dia, dan memberikan senyuman menenangkan, mungkin saat ini dia tidak akan tinggal dirumah ini.

bunda zara, wanita yang berhasil membuat gadis itu bisa kembali seperti semula, walaupun tidak sepenuhnya. wanita yang dengan sabar membimbing reinka, menemani saat gadis itu  hendak tidur, dan mengantarkan gadis itu menuju sekolah.

"reinka rindu bunda" ucap gadis itu lirih. kemudian gadis itu berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil foto yang ada dimeja itu

dia menatap sendu foto itu terlihat seperti keluarga yang utuh. Seorang wanita yang berumur kepala tiga duduk bersanding bersama suaminya.

Dan dibelakangnya ada dua orang anak. Satu si gadis kecil dengan senyum terpaksanya dan satu lagi pria yang tidak jauh berbeda dengan gadis itu tersenyum tanpa beban.

"Reinka rindu kalian" ucap reinka. Kini gadis itu kembali terisak. Semuanya sungguh menyakitkan.

Entah apa salah dia pada takdir, yang jelas takdirnya begitu kejam menyiksa gadis itu.

Gadis itu menghela napas lelah. Dia tidak boleh seperti ini, dia tidak boleh menyerah. Kemudian gadis itu bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

°°°°

Disisi lain kedua pemuda itu sedang berada di warung kopi dekat sekolah tadi.

"Lo nyebat lagi sa?" Tanya aksa pada mahesa. Mahesa pun menghela napasnya.

"Reinka adek gue" ucap mahesa sambil kembali menghisap benda beracun itu.

"Adek lo yang ilang itu? Yang di tinggalin di tengah jalan?" Ucap aksa memastikan. Mahesa pun mengangguk, membenarkan ucapan aksa.

"Gue tau ini susah buat lo, tapi semua ini udah takdir tuhan bro. Gue tau kata kata ini gak akan ngebantu apa apa, tapi seenggaknya gue berusaha untuk menghibur lo." Ucap aksa panjang lebar.

"Thanks, udah selalu ada buat gue." Ucap mahesa sambil menepuk-nepuk bahu aksa. "Gue balik, jangan lupa jam 7 balapan" ucap mahesa sambil menaiki motor ninja nya.

aksa point of view on 

gue gak nyangka. sumpah. ternyata si reinka itu kembarannya si mahesa. gimana gue bisa tau? dulu mahesa pernah ngomong, kalo dia punya adik kembar.

jadi selama ini reinka tinggal dimana? sama siapa? kenapa bisa jadi ketua geng avkar? dan kok bisa mahesa nemuin reinka setelah sekian lama?

fuck off

apasi kenapa gue jadi mikirin urusan orang lain, otak gue emang udah gak bener. selesai gue nyebat sambil ngopi gue bayar tuh semuanya sama pemilik warkop itu.

selesai bayar gue balik lah karena moms gue udah ngewa dari tadi anak ganteng disuruh pulang. tapi, disaat gue lewat perum rumah reinka gue liat motor dia sama orangnya melaju ke arah rumah gue.

aneh, jangan jangan dia mau ngapel sama gue? wah gak bisa dibiarin. gue pun ngikutin dia dari belakang. tapi, dia malah belok kiri ke arah rumah sakit permata.

gue tetep ikutin dia, ngapain coba ke rumah sakit? emang ada keluarganya yang sakit? tapi kata si mahesa mama dan papa nya lagi sibuk ngurusin surat perceraian yang lagi tahap meditasi gitu lah gak ngerti aing.

Nah pas nyampe parkiran rumah sakit itu gue kehilangan jejak si reinka. Akhirnya gue beraniin diri masuk ke rumah sakit itu.

Aksa point of view end

___________

Komen untuk part ini????

Oke, mon maap kalo banyak typo typo nya y.

Jangan lupa vote, komen, dan share ke temen temen kalian, terus kalian suruh mereka vote biar gue cepet update nya.

Oke see you next part❤️❤️❤️❤️

I'm broken [BHS#1]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang