EXTRA CHAPTER

710 63 2
                                    

"Reeeeeeeeee." Teriak Arvin. Reinka yang sedang memasak pun terkejut mendengar teriakkan suaminya itu.

Setelah mematikan kompor, Reinka segera memasuki kamarnya bersama Arvin.

"Kenapa harus teriak si mas?" Tanya Reinka. "Raksa ngompol dibaju ku." Ujar Arvin sambil cemberut.

Reinka menahan dirinya untuk tak tertawa, namun sungguh, sangat sulit. Raksa satya muazzam, pangeran kecil yang datang menbuat hari-harinya lebih berwarna.

Reinka sudah ikhlas dengan kepergian Aksa, bagaimanapun dia harus tetap melanjutkan hidupnya, lalu Raksa hadir ditengah Reinka dan Arvin melengkapi kebahagiaan mereka.

"Ketawa mah ketawa aja re, jangan ditahan gitu." Ucap Arvin sambil mendengus melihat istrinya sedang menahan tawanya.

"Maaf, maaf, duh gak kuat haha. Aku lupa bilang, diaper Raksa abis, makanya dia gak pake diaper. Aku kira kamu nggak mau gendong Raksa, biasanya juga masih tidur." Jelas Reinka.

"Yah abisnya gemes banget sih, niatnya mau diajak keluar malah diompolin gini." Gerutu Arvin.

"Udah sih sama anak sendiri juga, udah sana mandi, biar Raksa aku yang ganti." Ucap reinka.

Laki-laki itu memang belum mandi, hari ini dia tidak berangkat ke kantor karena baru saja pulang dari luar kota.

"Gimana kalo aku aja yang kamu mandiin, Raksa mandi sendiri aja." Goda Arvin.

"Husssh gila, anak baru 3 bulan mana bisa sih mandi sendiri." Ujar Reinka.

"Aku suami kamu loh re, masa suami sendiri dikatain gila." Dengus Arvin.

Reinka pun terkekeh, dia segera mengambil Raksa kemudian meletakan bayi itu diatas kasurnya.

Kemudian Reinka pun melangkah mendekati kembali bayi besarnya yang sungguh manja itu.

"Jangan ngambek dong, malu sama Raksa. Masa ayahnya gampang banget ngambek." Goda Reinka.

"Udahlah, aku mau mandi." Ucap Arvin sambil membalikan badan manuju kamar mandi, namun tangannya ditahan oleh istrinya.

"Mas lucu kalo lagi ngambek." Ucap Reinka sambil mengelus pipi suaminya itu.

Arvin menatap datar wanita didepannya itu, tidak dia tidak boleh luluh dengan ucapan istrinya itu.

Reinka pun terkekeh geli melihat wajah datar Arvin, kemudian dia pun berjinjit berbisik ditelinga Arvin.

"Kalo kamu ngambek, gak ada jatah malem ya mas." Bisik Reinka dengan halus namun terdengar menyeramkan bagi Arvin.

Mana bisa seperti itu, sudah satu minggu Arvin berpuasa dikarenakan harus pergi keluar kota, dan saat pulang tidak diberi jatah? Ah tidak, tidak bisa.

Arvin pun tersenyum manis, manis sekali. Sedangkan reinka memutar bola matanya malas, dasar cowok giliran jatah aja paling semangat.

"Jangan dong, kasian Raksa kan pengen punya ade." Ucap Arvin.

Sedangkan Reinka melotot mendengarkan ucapan suaminya itu. "Heh, emang kamu kira hamil itu gampang? Raksa aja belum bisa jalan, no,no, tunggu Raksa gede dikit lah baru bikin ade." Ucap Reinka sedikit nge-gas.

"Yang bilang harus sekarang juga siapa sih yang." Balas Arvin sambil memeluk Reinka, menenggelamkan kepalanya dileher istrinya itu.

"Kenapa kamu meluk aku sih ah, baju aku jadi basah gara-gara baju kamu ih." Rengek Reinka sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Arvin.

Namun usahanya gagal, tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Arvin. Laki-laki itu pun terkekeh mendengar rengekan istrinya itu.

"Yuk, mandi bareng." Ucap Arvin sambil menarik tangan Reinka.

"Ih, enggak ya, Raksa kasian nanti iritasi kalo gak cepet-cepet dibersihin. Kamu tau sendiri kulit dia sensi banget. Udah ah, minggir aku mau bersihin Raksa dulu." Balas Reinka. Arvin pun memasuki kamar mandi dengan wajah ditekuk.

Inilah kehidupan reinka saat ini, meskipun kehilangan seseorang yang sangat-sangat dia sayangi, bukan berarti reinka harus terus menerus bersedih. bagaimanapun juga, setiap makhluk hidup pasti akan pulang kepada sang pencipta.

Reinka bersyukur ada Arvin disisinya saat dia sedang benar-benar terpuruk. bersama Arvin perlahan-lahan Reinka pulih, meski awalnya berat tapi Arvin selalu ada disisinya, tanpa mengeluh sedikitpun.

Kehadiran Raksa diantara mereka menambah kebahagiaan bagi Reinka, Raksa adalah karunia tuhan yang sangat-sangat Reinka syukuri. 

-THE END-

I'm broken [BHS#1]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang