He's Back

31.2K 1.8K 24
                                    

Yuhuuu...
Welcome Back💃💃
Tiati typo dimana2😅😅

"Mommy.. Tadi Opa itu malah-malah sama kakak baju bilu." adu Cakra pada Renata yang kini nampak mematung ditempatnya.

Pandangan Rena benar-benar terkunci pada sosok pria ½ abad yang nampak tampan,dengan balutan kemeja biru dongker dan setelan jas yang nampak melekat sempurna ditubuh eight pack nya, percayalah karena Rena sudah melihat pria itu luar dalam.

Sama hal nya dengan pria yang sejak tadi beradu pandangan dengan Rena, mata hijaunya nampak meneliti Renata dari ujung kaki hingga kepala, bahkan Rena nampak 100 kali lebih cantik dengan balutan hijab. Kini pandangannya beralih pada bocah tampan berambut ikal coklat dan beriris hijau yang sedang memeluk kaki mantam istrinya.

"Astaghfirullah." lirih Renata, Ia sadar bahwa ia lalai menjaga pandangannya. Buru-buru Renata menundukan wajahnya dan mengangkat Cakra ke gendongannya.

"Ada apa ini?" tanya Rena pada OG yang sedari tadi berdiri di dekatnya.

"Maaf Bu Re, tadi saya nggak sengaja menabrak tuan ini, dan kemejanya terkena tumpahan kopi." jelas sang OG.

"Maafkan saya Bu.. Jangan pecat saya.." lirih OG itu lagi.

Renata tersenyum manis menatap OG itu, senyum yang sangat manis hingga membuat dada Pria tadi berdesir seketika.

"Sejak kapan saya hobby pecat-pecat orang hmm?" tanya Rena dengan lembut, OG itu menggeleng seketika, "kembalilah bekerja, dan tolong bawa anak saya ke ruangan saya." titah Rena sambil menurunkan Cakra dari gendongannya.

"Abang ikut sama kakak ini dulu ya, Mommy nanti menyusul." Cakra mengangguk, "Baik Mom."

Setelah Cakra dan OG itu menjauh, Renata segera meminta maaf pada pria itu.

"Maafkan keteledoran pegawai saya tuan, dan maaf atas perkataan tidak  sopan anak saya." ucap Rena tulus, meski kini hatinya sedang bergerimis.

"Saya akan meminta asisten saya untuk menukar kemeja dan jas anda, sekali lagi saya minta maaf tuan." Lanjut Renata.

"Tatap saya Rena!" kata-kata itu meluncur tegas dari mulut Nick.

"Maaf tuan, saya harus kembali bekerja." Renata segera berlalu dari hadapan mantan suaminya ini. Sungguh ia sendiri tak mengerti kenapa hatinya begitu ngilu kala mengingat kejadian 5 tahun lalu.

Nick mencekal tangan Renata. "Dimana anakku?" tanya Nick tajam sambil mencengkram pergelangan tangan Renata.

"Anak yang mana yang anda maksud tuan?" tanya Renata dengan nada sarkastik. namun ia masih menundukan pandangannya.

"Apa bocah itu tadi anakku?!"

Renata tersenyum seketika, "Bukan, itu anak saya dengan pria lain." jawab Rena dengan tawa sumbangnya, teringat jelas di otak Rena saat Nick mengatakan bayi dalam kandungannya bukan darah daging pria itu.

Nick tersenyum miring mendengar jawaban Rena, "Percuma kamu menutupi tubuhmu dengan pakaian seperti itu. Sekali jalang tetaplah jalang." Nick berlalu begitu saja meninggalkan luka dihati Rena karena ucapan pedasnya.
.
.
Rena keluar dari ruang meeting dengan wajah muram, hancur sudah mood nya. Bagaimana bisa, perusahaan yang akan berinvestasi di kantornya adalah milik mantan suaminya.

Dan apa tadi katanya? Turkey?? Ohh yang benar saja. Jelas-jelas perusahaan itu berasal dari Jerman!
Bagaimana mungkin Fatimah bisa se teledor ini.. Huftt, Maki Renata dalam hati

Renata segera masuk ke ruangannya, ia menyusul Cakra yang nampak tertidur nyenyak di kamar khusus milik Rena.

Kringg...

Renata meraih ponselnya di meja,

From : Ustadz Zafran
Assalamualaikum Dik, maaf mas mengganggu waktu Dik Re. Malam ini mas dan bapak ibu mas akan berkunjung ke rumah. Ibu bapak menanyakan perihal lamaran mas tempo hari, Bagaimana Dik?
Wassalamu'alaikum.

Renata menarik nafasnya dengan kasar, Zafran adalah ustadz muda sekaligus pemilik travel agent yang cukup besar di kota ini.

Pertemuan pertama Rena dan Zafran adalah saat Zafran mengisi sebuah pengajian yang kebetulan dihadiri Rena dan teman-temannya. setelah itu sempat 3 kali bertemu di acara yang sama, dan tiba-tiba Zafran melamar Renata sekitar 2 bulan lalu, dan hingga kini belum ia jawab.

Zafran juga sudah nampak akrab dengan Cakra, karena hampir di setiap kesempatan, Rena selalu membawa Cakra kemanapun ia pergi.

Bukannya Rena menolak niat baik Zafran, namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia sungguh ia belum siap membina hubungan baru, lagi pula ia menikmati perannya sebagai single mom untuk Cakra, dan banyak pertimbangan lainnya, yang mungkin tak dapat di terima oleh laki-laki mana pun.

From : Renata
Wa'alaikumsalam Mas, Baik mas, sore ini Re akan pulang lebih awal.

Renata membulatkan niatnya, ia akan menolak lamaran Zafran malam ini juga. Tak peduli nanti omelan apa yang akan ia terima dari Kinanthi dan mamanya.
.
.
Renata berjalan ke lobby kantor nya sambil menggendong Cakra yang nampak lelap dalam dekapannya.

Renata melihat mobil Alphard miliknya yang sudah menunggu di lobby, Rena segera masuk ke dalam mobil lalu membenarkan posisi Cakra agar nyaman dalam dekapannya.

"Pak Mur, nanti mampir ke supermarket depan kompleks ya, saya mau masak banyak hari ini. Mas Zafran dan orangtuanya mau datang." Ucap Renata panjang lebar pada surpirnya. Sang supir hanya mengangguk saja tanpa menjawab tak seperti biasanya.

Rena merebahkan badanya, ia menutup matanya sebentar, lalu ia kembali membukanya saat sadar ini bukan jalan menuju rumahnya.

"Pak Mur? Ini mau kemana dulu?" tanya Rena bingung.

"Membawamu pergi jauh tentunya." ucap seorang lelaki yang tiba-tiba muncuo dari jok belakang sambil menyodorkan pistol ke kepala Renata .

Renata mengenang seketika, ia tak berani berkutik barang sedikitpun. Dan kini mulutnya sudah dilakban oleh lelaki berbadan besar dan bertampang besar yang tiba-tiba muncul tadi.

Air mata Rena meluncur seketika, ia memeluk Cakra dengan erat. Dalam hatinya terus membaca istighfar.

Yogyakarta040219🍀

My Son's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang