Sandra mulai mendekati Asya berniat akan menjambak rambutnya tapi Alan kemudian datang mendekatinya
"Ehemmm" terdengar suara deheman dari belakang
"Eh Alan lo ada disini ternyata" suara sandra terdengar sangat gugup dan ketakutan
Bagaimana tidak takut keluarga Alan adalah pemilik sekolahan ini jadinya apapun bisa terjadi kepada sandra
"Kenapa? sante aja kali gue nggak gigit ko" jawab alan dengan kedua tangan di dalam sakunya nadanya tetap terdengar santai dan dingin tapi tatapannya terlihat sangat tajam menatap mata sandra
"Alan gue benci banget sama lo bukannya nyelamatin gue lo malah jawabnya sante gitu ke kak sandra habislah gue kalo kayak gini"
asya membatin dengan kepala tertunduk tak berani menatap mereka dia tau apa yang akan terjadi setelah alan pergi mereka pasti tak segan segan menghabisi asya seperti korban korban sebelumnyaSetelah melihat tatapan alan sandra tau apa maksudnya alan pasti akan berbuat sesuatu jika mengetahui sandra berbuat jahat kepada siswa lain
"Hehehe alan yaudah kita pergi dulu yah daahhh alan ganteng sampai ketemu lagi" Sandra meta dan ria segera pergi meninggalkan alan dan asya
"Huufft akhirnya mereka pergi juga" terdengar suara sangat pelan terucap dari mulut asya tapi masih bisa di dengar jelas oleh alan
Alan langsung membalikan badannya dan segera meninggalkan asya sendirian alan benar benar tak peduli dengan apapun tapi sebenarnya hatinya sangatlah lembut dan baik.
"Alan tunggu" dengan nada yang cukup keras asya berniat menghentikan langkah alan
"Allaaaaannnn tunggu, gue mau ngomong sesuatu sama lo" asya tak mau menyerah menghentikan langkah alan
Akhirnya alan pun menghentikan langkah kakinya tepat di depan lab ipa meskipun berhenti alan tidak menoleh kebelakang sedikitpun pandangannya tetap ke depan
"Kenapa lo baru berhenti? lo nggak dengar apa gue panggil dari tadi apa lo pura pura nggak deng....." suara asya tiba tiba terhenti karena langsung ditabrak suara alan
"Tuh sendal pake sana ke kelas" alan menunjuk sandal swallow yang berada di rak sepatu di depan lab ipa tanpa menunggu jawaban asya, alan langsung melangkah menuju ke kelasnya
"Aduh gue udah salah sangka lagi ke alan, udah nuduh alan ambil sepatu gue dan sekarang dia yang nolong gue " Asya berbicara kepada dirinya dendiri seolah olah dia sangat menyesalinya
Andin tiba tiba langsung memberikan sepatu kepada asya "oh iya sya tadi caca pinjem sepatu lo di perpus katanya dia mau pergi keluar sama si tasya tapi katanya dia nggak bawa sepatu bertali jadinya dia pinjem ke lo"
Muka asya berubah menjadi bingung "tapi kenapa caca nggak bilang ke gue?"
"Jadi gini kan caca kekelas terus dia cariin lo ya gue jawab lo ada di perpus terus dia naroh sepatu nya disini dia ke perpus pake sendal gue" Andin menjelaskan kejadian tadi
"Tapi kenapa sendal lo nggak ditinggal di perpus?"
"Ya mana gue tau sya"
Bel pulang sekolah berbunyi asya langsung keluar kelas setelah andin keluar terlebih dahulu dia memang sudah mengatakan kepada andin agar temannya itu pulang terlebih dahulu tanpa menunggu lama asya langsung menuju ke parkiran dan langsung berdiri dipinggir motor ninja berwarna merah, untung saja parkiran saat itu tidak terlalu ramai dan sudah sepi.
Seseorang yang ia tunggu belum juga muncul setelah 20 menit asya menunggu akhirnya orang yang ia tunggu muncul juga siapa lagi kalau bukan alan, tapi saat ini alan tak sendiri dia bersama temannya dilihat dari kejauhan alan sedang tertawa bersama temannya mereka adalah tio dan malik

KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
RomanceBagaimana cara Alessia Anjani menghadapi orang yang yang berhati batu dan sombong seperti Alan Anggara dan mengapa waktu selalu saja mempertemukan mereka berdua