"Si, lo betah pacaran jarak jauh sama Vano kaya gini?" kata Alexa memulai yang pembicaraan.
"Gimana ya Al, gue udah terlanjur sayang sama Vano Al. Berkat Vano gue bisa lupa sama Dia"
"Gue tau Si, tapi jangan nyiksa diri lo sendiri lo sama Vano ketemu cuma sebulan sekali Si itu aja kalo Vano gak sibuk. Lo selalu di tinggal Vano pergi, di kabarin aja jarang."
"Jangan ninggalin orang yang udah nerima lo apa adanya Si, Vano yang selama ini sabar sama lo, Vano yang selama ini berusaha buat lo bisa ngelupain Dia, Vano yang selalu ngusahain biar lo bisa bahagia Si." ucap Rara yang sedari tadi hanya mendengarkan berdebatan antara Sia dan Alexa.
"Tapi gimana sama perasaan Sia? Lo tau kan Ra, gimana sibuknya Vano?"
"Masalah kesibukan Vano seharusnya Sia bisa ngerti Al. Itu udah tugas dia buat ngertiin Vano, toh Vano juga sibuk gara-gara mau ujian. Seharusnya Sia suport dia gak malah ninggalin Vano."
"Tapi Ra.."
Tringgg....... (Bel sekolah berbunyi)
"Udah ayo kita ke kelas aja." balas Sia
"Bayar dulu aelah!" ucap Rara
"Bayar Ra lo kan yang ngajak."
"Emang mau enaknya aja lo Al."
"Iya dong, kan lumayan uang gue gak habis hehe"
"Ayo temenin gue bayar. Si lo disini dulu ya." perintah Rara.
Sia hanya mengaggukan kepala, Sia masih memikirkan perkataan Rara yang tadi.
"Bener apa yang di bilang Rara, gue harus suport Vano." ucap Sia setelah beberapa saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
love and past
Teen FictionKuharap kamu bisa menghargai seseorang yang selalu ada untukmu karena ada yang menunggu kemudian lelah untuk menunggu.